Kasus Tujuh Mayat di Kali Bekasi Kian Jelas: Rencana Tawuran Berakhir Nestapa

Senjata tajam telah mereka genggam, minuman keras mengalir dalam tubuh mereka. Mereka berkumpul bukan tanpa tujuan—mereka siap untuk tawuran.

Kamis, 26 September 2024 | 10:55 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Kuaka

KUASAKATACOM, Bekasi – Pada suatu malam di sudut kota Bekasi yang gelap, sekelompok remaja berkumpul dengan maksud yang jauh dari biasa. Mereka menyusun rencana untuk sebuah aksi yang mereka anggap sebagai sumber adrenalin, tantangan, dan kehormatan.

Senjata tajam telah mereka genggam, minuman keras mengalir dalam tubuh mereka. Mereka berkumpul bukan tanpa tujuan—mereka siap untuk tawuran.

BERITA TERKAIT:
Warga Geger, Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Gubuk Tinjomoyo Semarang
Sesosok Mayat Berkaos Loreng Ditemukan Mengambang di Pantai Minajaya Sukabumi
Ditemukan Sesosok Mayat di Perairan Marunda, Begini Ciri-cirinya
Polisi Dalami Kasus Temuan Mayat yang Diduga Korban Tabrak Lari di TPU Menteng Pulo
Sesosok Mayat Ditemukan di Pesisir Pantai Pulau Tidung

Sementara itu, patroli polisi tengah berkeliling, merasakan adanya ancaman. Anggota patroli yang sudah sering mendapatkan laporan tentang tawuran di Bekasi segera menuju ke lokasi.

Saat polisi tiba di lokasi kumpul para remaja tersebut, kepanikan langsung terjadi. Sebagian remaja melarikan diri ke gang-gang kecil, yang lain melompat ke sungai dalam upaya meloloskan diri dari kejaran petugas.

Malam yang awalnya direncanakan sebagai aksi penuh kekerasan berubah menjadi kekacauan besar. Namun, bagi tujuh remaja, sungai itu menjadi akhir dari hidup mereka.

Keesokan paginya, warga Bekasi digemparkan dengan penemuan tujuh jasad yang mengapung di Kali Bekasi. Tubuh-tubuh itu hanyut terbawa arus sungai. Muncul banyak pertanyaan—siapa mereka? Apa yang sebenarnya terjadi?

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) langsung melakukan supervisi terhadap kasus tersebut. Anggota Kompolnas, Poengky Indarti, mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan adanya kaitan antara rencana tawuran malam itu dengan penemuan mayat di sungai.

"Ada dua kasus, yaitu tawuran antar-geng dan penemuan tujuh mayat. Dari paparan Polrestro Bekasi Kota, diduga kuat bahwa ketujuh mayat tersebut merupakan bagian dari kelompok yang hendak tawuran," ujar Poengky, Rabu, 25 September 2024.

Ketika polisi berupaya menghentikan aksi tawuran, kepanikan melanda kelompok tersebut. Sebagian berhasil melarikan diri, sementara yang lain terjun ke sungai. Sayangnya, bagi tujuh remaja, aksi nekat tersebut berakhir tragis di dasar sungai Bekasi.

Patroli malam itu, yang awalnya hanya dimaksudkan untuk mencegah kejahatan jalanan, berubah menjadi upaya penyelamatan beberapa nyawa di hari berikutnya.

"Beberapa orang yang melompat ke sungai berhasil diselamatkan oleh Tim Patroli Presisi," ungkap Poengky.

"Mereka mengakui bahwa kelompoknya lari karena takut tertangkap membawa senjata tajam untuk tawuran," lanjutnya.

Meski demikian, kematian tujuh remaja tersebut masih menyisakan tanda tanya besar. Pihak berwenang masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab kematian.

Poengky juga menekankan pentingnya patroli rutin di daerah-daerah rawan kejahatan. Menurutnya, tindakan preventif seperti ini sangat vital untuk menjaga keamanan masyarakat dari ancaman tawuran, begal, dan kelompok-kelompok jalanan.

"Kompolnas sangat mendorong agar patroli dilakukan secara rutin, khususnya di wilayah rawan, agar kejahatan bisa dicegah dan masyarakat merasa terlindungi," tegas Poengky.

Tragedi ini juga menjadi peringatan bagi para orang tua. Poengky mengimbau agar orang tua lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama di malam hari. Keterlibatan orang tua dalam menjaga anak-anak dari pengaruh negatif lingkungan sangat penting.

"Kami berharap agar orang tua atau wali lebih bertanggung jawab dalam menjaga anak-anak mereka, memastikan mereka aman di rumah pada malam hingga pagi hari," tutup Poengky.

***

tags: #mayat #kali bekasi #remaja #tawuran

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI