Kemenkes Usut Kasus Bullying di Kampus-kampus Semarang, Hasilnya Ada 70 Korban
"Kami tetap menindaklanjuti laporan 70 pelapor lainnya, namun mungkin porsinya berbeda. Kami mendorong para korban untuk segera membuat laporan resmi,
Selasa, 01 Oktober 2024 | 23:55 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Kuaka
KUASAKATACOM, Semarang – Hasil investigasi Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah korban perundungan (bullying) di berbagai kampus di Semarang, Jawa Tengah, mencapai 70 orang. Semua data hasil investigasi tersebut telah diserahkan ke Polda Jawa Tengah, yang memastikan kerahasiaan identitas para korban untuk keperluan penyelidikan.
Proses pengusutan kasus perundungan Aulia Risma Lestari, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), terus berlanjut dengan pemeriksaan puluhan saksi oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah.
BERITA TERKAIT:
165 Juta Anak di Dunia Alami Rabun Jauh, Kemenkes Ajak Masyarakat Sayangi Mata
Jumlah Perokok Aktif di Indonesia Capai 70,2 Juta Orang
Seperti UNDIP, Kemenkes Bekukan PPDS Penyakit Dalam Unsrat
Viral Poster Ajakan Berobat ke Malaysia di Kedubes, Ini Respon Kemenkes
Kemenkes Usut Kasus Bullying di Kampus-kampus Semarang, Hasilnya Ada 70 Korban
Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan, Murti Utami, bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, mendatangi Polda Jawa Tengah untuk memastikan jalannya penyelidikan. "Ada sekitar 70 korban perundungan di berbagai kampus di Semarang yang sudah diserahkan ke Polda Jawa Tengah untuk diproses," kata Murti di Semarang.
Selain menyerahkan daftar korban, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan bukti-bukti sesuai permintaan Polda Jawa Tengah, termasuk saksi-saksi dan kuasa hukum.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Johanson Ronald Simamora, menjelaskan bahwa meskipun sudah ada 70 pelapor, penyidik masih fokus pada laporan investigasi dari RSUP Kariadi. Dalam kasus perundungan Aulia Risma Lestari, polisi telah memeriksa 46 saksi, termasuk mahasiswa dan dokter di RSUP Dr Kariadi.
"Kami tetap menindaklanjuti laporan 70 pelapor lainnya, namun mungkin porsinya berbeda. Kami mendorong para korban untuk segera membuat laporan resmi," jelas Johanson.
Kepolisian juga menegaskan bahwa kerahasiaan identitas para korban akan dijaga agar mereka dapat melanjutkan pendidikan dengan aman. "Kerahasiaan identitas korban dijamin oleh kepolisian, Kementerian Kesehatan, dan Kemendikbud Ristek," tutupnya.
***tags: #kementerian kesehatan #semarang #kampus #bullying
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Polda Jateng Tunda Penetapan Tersangka Tewasnya Mahasiswi PPDS Undip
15 Oktober 2024
Rutan Blora Luncurkan Inovasi Lapustaling
15 Oktober 2024
Pj Bupati Jepara Kunjungi Bocah Disabilitas Beri Bantuan Kursi Roda
15 Oktober 2024
Telur Asin khas Brebes, Berawal dari Sesaji Kini Jadi Warisan Budaya
15 Oktober 2024
Asal-usul Kabupaten Brebes, dari "Bere" dan "Besah"
15 Oktober 2024
Mobil Plat Merah Terbakar di Tol Ungaran
15 Oktober 2024
Harga Cabai di Kota Semarang Terpantau Naik
15 Oktober 2024
Pembaruan Signifikan iPad Pro 2024: Layar Tandem OLED dan Chip M4
15 Oktober 2024
Dukung Jaguar, Warga Tambak Lorok Ceritakan Perjuangan Iswar Aminuddin Menata Wilayah Mereka
15 Oktober 2024
Gelar Operasi "JAGRATARA" Tahap III, Keimigrasian Jateng Amankan 11 WNA
15 Oktober 2024