Angin Kencang Grobogan, 99 Rumah Rusak
"Kebanyakan kerusakan terjadi di bagian atap rumah," lanjut Endang.
Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:31 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Kuaka
KUASAKATACOM, Grobogan – angin kencang menerjang permukiman di dua desa di Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Rabu (2/10/2024) petang sekitar pukul 17.45 WIB.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, sebanyak 99 rumah di Desa Plosoharjo dan Tambirejo mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan yang bervariasi akibat angin kencang tersebut. Plt Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih, menyampaikan bahwa sebelum angin kencang terjadi, wilayah Grobogan diguyur hujan deras sejak sore hari.
BERITA TERKAIT:
Leptospirosis di Grobogan Capai 10 Kasus, Dua Orang Meninggal Dunia
Dua Warga Grobogan Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Warung Angkringan
Jadi Pengedar Sabu, Pecatan Polisi Ditangkap Polda Jateng
Petani Garam di Kabupaten Grobogan Manfaatkan Lumpur Bledug Kuwu
Seorang Pria Muda Asal Grobogan Ditemukan Meninggal Dunia Di Kamar Rumahnya
angin kencang tidak hanya merusak atap puluhan rumah warga, tetapi juga menumbangkan sejumlah pohon yang menutup akses jalan dan merusak tempat pemakaman umum (TPU) setempat.
"Hujan disertai angin kencang menyebabkan genteng rumah berhamburan dan beberapa pohon tumbang. Tidak ada korban jiwa," ujar Endang saat dihubungi pada Kamis (3/10/2024).
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Grobogan, angin kencang merusak 86 rumah di Desa Plosoharjo dan 13 rumah di Desa Tambirejo, dengan beberapa bangunan remuk akibat tertimpa pohon tumbang.
"Kebanyakan kerusakan terjadi di bagian atap rumah," lanjut Endang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Grobogan bersama pemerintah desa, TNI, Polri, PMI, relawan, dan warga setempat telah bergotong-royong mengevakuasi dan memotong pohon tumbang.
Selain itu, petugas PLN juga telah diterjunkan untuk memperbaiki jaringan listrik yang sempat terputus.
"Pagi ini, kegiatan kerja bakti juga difokuskan pada pembersihan puing-puing, perbaikan rumah yang rusak, serta penyaluran bantuan logistik," ungkapnya.
Endang mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama masa transisi dari musim kemarau ke musim penghujan. BMKG Jawa Tengah sendiri telah memprediksi bahwa musim hujan di wilayah ini akan dimulai pada akhir September hingga Oktober 2024.
Pemerintah daerah diminta mempersiapkan langkah-langkah mitigasi menghadapi musim hujan. "Masyarakat harus lebih waspada," tutup Endang.
***tags: #grobogan #bpbd #angin kencang
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Menteri Imigrasi Agus Andriyanto Siap Kontribusi Pembangunan Blora
08 Desember 2024
Kemenag Beri Kesempatan 55 Siswa Madrasah Berprestasi Short Course di China
08 Desember 2024
Bertemu 28 Ormas Islam, Kemenag Bahas Kolaborasi Jaga Keberagaman
08 Desember 2024
Polisi Tangkap Dua Wanita Penjual Obat Penggugur Kandungan Ilegal di Bekasi
08 Desember 2024
Hasil Resmi Pilgub Jateng: Ahmad Luthfi-Gus Yasin Raih 11,3 Juta Suara, Andika-Hendi 7,8 Juta Suara
08 Desember 2024
Polisi Amankan Delapan Pelajar di Jakbar, Diduga akan Tawuran
08 Desember 2024
Waspadai Musim Hujan, Sumarno: Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana Terus Ditingkatkan
07 Desember 2024
Panpel PSIS Persiapan Penjualan Tiket untuk Lawan Bali United
07 Desember 2024
Sanggar Nyi Pandansari Hadirkan Tarzan dan Jane di Pertujukan Raja Rimba Fauna Nusantara
07 Desember 2024
Dubes Prancis Kunjungi Stasiun Ambarawa
07 Desember 2024
Mobil di Semarang Terparkir Malah Kehilangan Empat Ban
07 Desember 2024