Penyumbang Polusi Terbesar di Jakarta adalah Truk dan Sepeda Motor

Sementara itu, sepeda motor lebih banyak menyumbangkan karbon monoksida (CO) dan senyawa organik volatil nonmetana (NMVOC).

Minggu, 13 Oktober 2024 | 13:38 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Kuaka

KUASAKATACOM, Jakarta – Kendaraan berat, terutama truk dan sepeda motor, diidentifikasi dalam studi terbaru Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai penyumbang utama berbagai jenis polutan yang mencemari udara. Studi yang dilakukan oleh World Resources Institute (WRI) Indonesia melalui program USAID Clean Air Catalyst menunjukkan bahwa truk berkontribusi signifikan terhadap emisi partikel (PM 10, PM 2.5, dan karbon hitam), nitrogen oksida (NOx), dan sulfur dioksida (SO2).

Sementara itu, sepeda motor lebih banyak menyumbangkan karbon monoksida (CO) dan senyawa organik volatil nonmetana (NMVOC).

BERITA TERKAIT:
Hari Peringatan Hari Pencegahan Polusi Sedunia, Ini Langkah Kurangi Polusi
Penyumbang Polusi Terbesar di Jakarta adalah Truk dan Sepeda Motor
Sound Horeg Bising hingga Bikin Kaca Pecah, BRIN: itu Polusi Suara, Bahaya juga untuk Hewan dan Tumbuhan 

Afan Adriansyah Idris, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah DKI Jakarta, menjelaskan bahwa hasil studi ini memberikan informasi penting untuk memahami sumber polusi di Jakarta dan akan menjadi dasar dalam pengembangan kebijakan pengendalian polusi yang lebih tepat sasaran. 

"Dengan data ini, Jakarta lebih siap menghadapi tantangan terkait polusi udara di masa depan," ungkapnya dalam keterangan resmi yang dikutip dari Antara, Sabtu (12/10).

Studi lain menunjukkan bahwa penerapan standar bahan bakar minyak (BBM) Euro 4 diperkirakan dapat menurunkan polutan seperti PM 10 dan PM 2.5 hingga 70 persen pada tahun 2030.

Indonesia telah menerapkan standar mesin Euro 4 untuk mobil bensin sejak 2018 dan mulai berlaku untuk mobil diesel pada 2022. Namun, sepeda motor masih menggunakan standar Euro 3 yang diterapkan sejak 2013.

Penurunan polutan ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama dengan menurunkan angka penyakit pernapasan dan kardiovaskular yang cenderung lebih tinggi di daerah perkotaan.

Satya Utama, Manajer Program Kualitas Udara WRI Indonesia dan Project Manager Clean Air Catalyst, menambahkan bahwa laporan ini dapat membantu merancang kebijakan yang lebih komprehensif dalam pengendalian polusi udara. 

"Data dari studi ini memberikan gambaran lebih jelas mengenai tantangan polusi udara di Jakarta, khususnya dari sektor transportasi. Ini adalah langkah konkret untuk mengurangi emisi, terutama dari sektor transportasi demi kualitas udara yang lebih baik," kata Satya.

***

tags: #polusi #truk #sepeda motor #dki jakarta #polutan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI