Kemenag Terus Kembangkan Candi Borobudur sebagai Pusat Wisata Religi

Ditjen Bimas Buddha juga berupaya memperkuat sinergi dengan masyarakat, terutama dalam hal pemberdayaan UMKM serta BUMDes.

Kamis, 17 Oktober 2024 | 22:28 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Kementerian Agama RI (Kemenag) dalam beberapa tahun terakhir terus mengembangkan Candi Borobudur sebagai pusat wisata religi, baik di Indonesia maupun dunia. Langkah itu diambil sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Di bawah kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha telah melakukan berbagai terobosan dan inovasi dalam pelayanan keagamaan di Candi Borobudur. Salah satu langkah awal adalah penandatanganan Nota Kesepahaman pada 2022 mengenai pemanfaatan Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon untuk kepentingan keagamaan umat Buddha, baik di Indonesia maupun internasional.

BERITA TERKAIT:
Kemenag Terus Kembangkan Candi Borobudur sebagai Pusat Wisata Religi
Kemenag Sambut Kedatangan Imam Masjid Nabawi, Berikut Agendanya
Kemenag akan Kembali Adakan KPMN
Per Sabtu 15 Juni 2024, Jumlah Jemaah Haji Indonesia Wafat Capai 121 Orang
Kemenag Dorong Alokasi Dana Zakat untuk Pengelolaan Wakaf

Sejak penandatanganan tersebut, Ditjen Bimas Buddha gencar mengadakan kegiatan keagamaan serta mempromosikan Candi Borobudur, Mendut, Pawon, dan Sewu sebagai destinasi wisata religi bagi umat Buddha di seluruh dunia.

"Setelah diterbitkannya Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh lima Menteri dan dua Gubernur, Ditjen Bimas Buddha terus melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak untuk melayani umat Buddha dalam melaksanakan kegiatan keagamaan," ungkap Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, di Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Supriyadi menjelaskan bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, umat Buddha secara rutin mengadakan berbagai acara keagamaan di Candi Borobudur, seperti peringatan detik-detik Waisak, Kathina, Magha Puja, Asadha Chanting, Pabajja Samanera, serta acara kepemudaan Yobbana Dhamma Samaya yang berskala internasional.

Ditjen Bimas Buddha juga berupaya memperkuat sinergi dengan masyarakat, terutama dalam hal pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal ini terbukti saat pelaksanaan Yobbana Dhamma Samaya pada Agustus 2024, di mana UMKM dan BUMDes turut berperan serta dalam mendukung kegiatan tersebut.

“Dalam memberikan pelayanan di Candi Borobudur, Ditjen Bimas Buddha tidak dapat bekerja sendiri. Kami sangat mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang turut berperan. Diharapkan kerjasama ini dapat terus berlanjut, sehingga Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dapat terlaksana dengan baik dan berkesinambungan hingga pemerintahan berikutnya,” harap Supriyadi.

***

tags: #kementerian agama ri #candi borobudur #wisata religi #presiden joko widodo

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI