Oknum Kurir Diduga Ambil Kembali Makanan yang Diantar, Videonya Viral di Medsos

KUASAKATACOM, Jakarta – Beberapa hari terakhir, jagat media sosial (Medsos) dihebohkan dengan sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @lagi.viral. Dalam unggahan itu, terlihat seorang kurir makanan yang diduga mengambil pesanan customer di depan rumah. 

Rekaman CCTV yang dibagikan dalam video menunjukkan sang kurir tampak menyelesaikan pesanan di titik lokasi yang ditentukan, namun makanan yang seharusnya diterima oleh pelanggan justru dibawa kembali oleh sang kurir. 

BERITA TERKAIT:
Polisi Tangkap Dua Kurir Sabu di Tangsel, Pelaku Diupah Rp90 Juta
Seorang Perangkat Desa di Batang Jadi Kurir Sabu
Tiga Kurir Sabu Ditangkap Polres Sukabumi di Dua Lokasi Berbeda
Oknum Kurir Diduga Ambil Kembali Makanan yang Diantar, Videonya Viral di Medsos
Dua Kurir Sabu Diringkus Polisi di Depok, Ratusan Gram Sabu Disita

Narasi dalam caption yang menyertai video tersebut menyebutkan bahwa kejadian ini terjadi di depan rumah customer yang belum menerima pesanannya hingga akhirnya mereka mengecek rekaman CCTV untuk memastikan.

Video tersebut seketika mengundang perhatian publik, memicu beragam reaksi dan komentar dari netizen. 

Ada yang menduga kuat bahwa kurir tersebut benar-benar mencuri makanan, namun ada pula yang mencoba berpikir positif dan mencari alternatif penjelasan. 

Salah satu komentar yang menarik datang dari akun @i.e.saputra, yang menyarankan agar tidak langsung menuduh tanpa mengetahui duduk perkara yang sebenarnya.

 "Itu yakin narasinya seperti itu? Berpikir positif saja, mungkin makanannya diberikan customer kepada bapak ojolnya. Memang harus diselesaikan dekat titik. 

Kalau nggak gitu nggak bisa diselesaikan. Tapi kalau emang bapak ojolnya ngambil, gampang aja, tinggal klaim ke aplikasi, saldo bapak ojolnya bakal kepotong," ujarnya.

Meski begitu, banyak netizen yang tetap berpendapat bahwa tindakan kurir tersebut adalah bentuk pencurian. 

Salah satu komentar datang dari akun @othiev23 yang menyoroti konsekuensi serius bagi kurir jika tuduhan itu terbukti benar. "makanan nggak seberapa mas, mata pencaharian hilang... ????‍??," tulisnya. 

Akun lain, @arif_livero, juga mengutarakan pendapat serupa dengan mengatakan, "Mungkin itu terakhir dia kerja. Buat alasan buat resign." 

Komentar-komentar ini mencerminkan kekhawatiran bahwa tindakan yang tampak sepele ini bisa berujung pada dampak yang lebih besar terhadap karier kurir.

Kasus ini menimbulkan diskusi yang lebih luas tentang prosedur pengantaran makanan dan bagaimana aplikasi pengantaran mengatur penyelesaian pesanan. 

Beberapa pengguna media sosial berpendapat bahwa masalah ini bisa diselesaikan secara mudah melalui klaim di aplikasi, di mana pelanggan yang tidak menerima pesanan dapat melaporkan insiden tersebut untuk ditindaklanjuti oleh pihak penyedia layanan. 

Jika terbukti ada pelanggaran, saldo atau pembayaran kurir dapat dipotong sebagai bentuk kompensasi bagi pelanggan yang dirugikan.

Namun, di sisi lain, kejadian ini juga menunjukkan adanya potensi kesalahpahaman yang bisa muncul terkait titik penyelesaian pengantaran. 

Beberapa kurir mungkin menyelesaikan pesanan di lokasi yang terdekat dengan titik yang ditentukan oleh aplikasi, sementara pelanggan berharap pesanan benar-benar diantarkan sampai ke pintu rumah. 

Situasi ini bisa memicu kebingungan, terutama jika tidak ada komunikasi yang jelas antara kurir dan pelanggan mengenai lokasi penyerahan barang.

Ditulis oleh wartawan magang Delnavaz Ananda Cahyaningrum