Empat Desa di Kudus Sudah Tak Ajukan Droping Air karena Hujan Mulai Turun

BPBD Kudus mencatat bahwa 15 tandon air telah ditempatkan di empat desa yang terdampak kekeringan.

Senin, 28 Oktober 2024 | 21:39 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Kuaka

KUASAKATACOM, KudusHujan yang mulai turun akhir-akhir ini di Kabupaten Kudus secara perlahan memperbaiki kondisi wilayah yang sebelumnya terdampak kekeringan.

Hal ini terlihat dari tidak adanya permintaan bantuan air bersih dari desa-desa kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus.

BERITA TERKAIT:
Suporter Persijap Bikin Onar di Kudus, Satu Orang Luka di Kepala
Dinkes Kudus Catat Ada 493 Kasus Gondongan 
Petugas Linmas di Kudus Meninggal Saat Jaga TPS
Sebanyak 50 Titik TPS di Kudus Dinyatakan Rawan Bencana
Kabupaten Kudus Jadi Daerah Percontohan Program Makan Siang Gratis

“Sejak 8 Oktober 2024, kami tidak lagi melakukan distribusi air bersih karena empat desa terdampak kekeringan tidak mengajukan permintaan. Kemungkinan, hal ini disebabkan oleh meningkatnya curah hujan,” ujar Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Ahmad Munaji, Minggu (27/10/2024).

Sebelumnya, BPBD Kudus juga telah menyiapkan tandon air berkapasitas 5.000 liter di beberapa titik strategis untuk memudahkan warga mengakses air bersih sesuai kebutuhan.

Dengan adanya tandon tersebut, warga tidak perlu lagi menunggu distribusi air bersih dari BPBD karena bisa langsung mengambilnya di tandon yang ada di desa masing-masing.

BPBD Kudus mencatat bahwa 15 tandon air telah ditempatkan di empat desa yang terdampak kekeringan.

Di antaranya adalah Desa Kedungdowo, Desa Kalirejo, Desa Glagahwaru, dan Desa Setrokalangan, dengan jumlah tandon yang bervariasi di tiap desa.

“Jika warga masih membutuhkan pasokan air bersih, kami siap untuk mendistribusikannya kembali,” tambahnya.

***

tags: #kudus #bpbd #kekeringan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI