Transisi Pemecahan Kemenparekraf Jadi Kemenpar dan Kemenekraf Tidak Hambat Pengembangan Destinasi dan Ekonomi Kreatif
Untuk memperkuat ekosistem desa wisata, telah dibentuk platform Jejaring Desa Wisata (Jadesta) yang menghubungkan 6.037 desa wisata di Indonesia.
Jumat, 01 November 2024 | 13:55 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta- Proses transisi pembagian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjadi dua entitas, yaitu Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf), dipastikan tidak akan menghambat program pengembangan destinasi dan infrastruktur sektor pariwisata serta ekonomi kreatif yang direncanakan untuk tahun 2024.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, dalam keterangannya menegaskan bahwa peran kedeputiannya tetap strategis dalam pengembangan destinasi pariwisata yang disertai dengan pengembangan produk ekonomi kreatif. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yang menempatkan destinasi sebagai salah satu dari empat pilar utama kepariwisataan.
BERITA TERKAIT:
Transisi Pemecahan Kemenparekraf Jadi Kemenpar dan Kemenekraf Tidak Hambat Pengembangan Destinasi dan Ekonomi Kreatif
Mbak Agustin Larisi Dagangan Para Pelaku Ekraf di Pameran BISAFEST di Taman Rejosari Semarang
Kemenparekraf Gandeng GenPI Adakan Pelatihan SPECTRM di Desa Bahasa Borobudur
Buka Bimtek Desain Produk untuk Pelaku Ekraf, Mbak Ita: Destinasi Wisata Kota Semarang Komplit
Kemenparekraf Adakan Bimtek Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan di Kota Semarang
Salah satu program unggulan kedeputian ini adalah Anugerah desa wisata Indonesia (ADWI), yang bertujuan mengembangkan desa wisata melalui rangkaian kegiatan seperti visitasi, pendampingan, bantuan sarana dan prasarana, serta malam anugerah ADWI. Rangkaian malam anugerah ADWI 2024 dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 15–17 November 2024 dengan agenda utama: forum mitra strategis, pameran produk ekonomi kreatif dari 50 desa wisata terbaik ADWI 2024, dan malam anugerah penghargaan.
Sejak 2021 hingga 2024, program ADWI telah melahirkan 225 desa wisata berprestasi di seluruh Indonesia dan beberapa bahkan dikenal di tingkat internasional. Monitoring dan evaluasi 2023 menunjukkan peningkatan pada beberapa aspek, seperti kenaikan rata-rata kunjungan wisatawan hingga 80,66% (2021-2022), peningkatan pendapatan desa wisata rata-rata 50,91%, dan penyerapan tenaga kerja sebesar 3,88%.
Untuk memperkuat ekosistem desa wisata, telah dibentuk platform Jejaring desa wisata (Jadesta) yang menghubungkan 6.037 desa wisata di Indonesia, mencerminkan komitmen kolektif dalam memperluas jejaring dan kolaborasi pariwisata desa. “Intervensi pengembangan desa dengan didukung data Jadesta telah menjadi rujukan bagi kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan pengembangan desa wisata,” ungkap Hariyanto, belum lama ini.
Program unggulan lainnya adalah pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia melalui pembinaan, pelatihan, dan pendampingan yang mendorong lahirnya city branding di tiap kabupaten/kota. Sejauh ini, 83 kabupaten/kota telah memilih subsektor unggulan dari 17 subsektor ekonomi kreatif dalam proses Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I), dan secara nasional, 41 kabupaten/kota telah ditetapkan sebagai KaTa Kreatif Indonesia.
Pada tingkat internasional, lima kota telah mendapatkan status kota kreatif UNESCO (UCCN), yaitu Pekalongan, Bandung, Ambon, Jakarta, dan Surakarta. Saat ini, dua kabupaten/kota tengah dipersiapkan untuk diajukan dalam periode 2025, dengan pendampingan hingga siap mengunggah dossier di situs UCCN.
Hariyanto juga menjelaskan bahwa kedeputiannya bertanggung jawab atas pembinaan tiga Badan Pelaksana Otorita Pariwisata di kawasan Danau Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo-Flores sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Sementara itu, Mandalika dikelola oleh ITDC, dan Likupang oleh Minahasa Permai Resort Development (MPRD). Hariyanto menegaskan pentingnya peran strategis kedeputian ini dalam mendukung pengembangan kawasan tersebut.
***tags: #kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif #kementerian ekonomi kreatif #destinasi wisata #desa wisata
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Indonesia Terima 100 Ton Kurma dari Saudi, Warganet:Baru Tau, Terus Kurmanya Kemana?
19 Februari 2025

Pria Lansia di Brebes Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak
19 Februari 2025

Warak Ngendog Menghilang, Pemkot Semarang Tak Serius Gelar Acara Dugder Jelang Ramadan
19 Februari 2025

Tim Gabungan Polda Jateng Gelar Ramp Check untuk Persiapan Mudik Lebaran
19 Februari 2025

Kemenkum Jateng Gelar Rapat Bahas Fidusia
19 Februari 2025

Kasus Pembunuhan di Semarang: Suami Korban Geram, Pelaku Diduga Anak Sendiri
19 Februari 2025

Ribuan Jamaah Hadiri MAN 1 Kota Semarang Bersholawat
19 Februari 2025

Perpisahan PJ Gubernur Jateng, Nana Beri PR Kepada Luthfi dan Gus Yasin
19 Februari 2025

Fariz RM Ditangkap Terkait Narkoba, Polisi Amankan Sabu dan Ganja
19 Februari 2025