Kemenag dan BI Gelar Konferensi Tahunan W2WF

Kemenag saat ini menjalankan empat program utama untuk memperkuat peran zakat dan wakaf.

Sabtu, 02 November 2024 | 19:31 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Kementerian Agama (Kemenag) bersama Bank Indonesia menggelar Konferensi dan Pertemuan Tahunan World Zakat and Waqf Forum (WZWF) di Jakarta Convention Center pada Jumat-Sabtu, 1-2 November 2024. Acara yang menjadi bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ini turut didukung oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).

Dengan tema “Tatanan Global Zakat-Wakaf Baru: Komunitas Global yang Bersatu Berdasarkan Keadilan, Kasih Sayang, dan Kesejahteraan Bersama,” konferensi ini dihadiri oleh peserta dari 43 negara anggota WZWF. Forum ini mempertemukan para pemimpin global, praktisi, pengusaha, dan generasi muda untuk membahas inovasi dan masa depan pengelolaan zakat dan wakaf.

BERITA TERKAIT:
Sebanyak 1.500 Anak Yatim Ikuti Makan Bergizi Bersama di Masjid Istiqlal
Gali Dana dari Wali Murid, Komite MAN Tak Perlu Takut
Kementerian Agama Matangkan Persiapan MQK Tingkat Asia Tenggara
Kemenag Kerahkan Tim Pengawas Layanan Haji Khusus
Jemaah Haji Diimbau Perhatikan Pola Konsumsi demi Kesehatan dan Kelancaran Ibadah

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, berharap konferensi ini dapat menghasilkan gagasan-gagasan baru yang memaksimalkan peran zakat dan wakaf sebagai solusi berbagai tantangan global. “Kita perlu mengkaji bagaimana zakat dan wakaf dapat menjadi jawaban atas berbagai tantangan dunia,” kata Nasaruddin dalam keterangan resmi Kemenag, Sabtu, 2 November 2024.

Menag juga menekankan pentingnya teknologi digital dalam mendukung transparansi dan efektivitas distribusi zakat dan wakaf. “Teknologi memungkinkan jangkauan pengumpulan zakat dan wakaf hingga skala global dan memastikan dana dimanfaatkan secara produktif dan tepat sasaran,” tambahnya.

Selain itu, Nasaruddin menyoroti bonus demografi Indonesia sebagai peluang besar untuk pemberdayaan generasi muda melalui pendidikan dan keterampilan yang didukung oleh dana zakat dan wakaf. “Jika ini berhasil, kita akan melihat dampak jangka panjang dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Kemenag saat ini menjalankan empat program utama untuk memperkuat peran zakat dan wakaf, yaitu Kampung Zakat, KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat, Inkubasi Wakaf Produktif, dan Kota Wakaf. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan zakat dan wakaf sebagai alat pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua BWI, Kamaruddin Amin, yang juga menjabat sebagai Dirjen Bimas Islam, memperkenalkan Gerakan Indonesia Berwakaf. Gerakan ini adalah langkah strategis untuk mengembangkan aset wakaf nasional melalui pilar inklusivitas, keberlanjutan, dan inovasi demi kesejahteraan masyarakat. 

Kamaruddin menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 445.410 lokasi tanah wakaf yang mencakup 36.240 madrasah, 1.100 kantor KUA, 220.000 masjid, dan 266.413 musala. “Gerakan ini akan fokus pada pengembangan aset-aset tersebut untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan konservasi lingkungan. Selain mendukung madrasah, gerakan ini mendorong pendirian rumah sakit, pemberian beasiswa, serta inisiatif wakaf hijau untuk pelestarian alam,” ungkapnya.

Kamaruddin juga mengajak negara-negara dan organisasi internasional untuk bekerja sama dalam mengoptimalkan potensi wakaf secara global. Dengan teknologi digital, Gerakan Indonesia Berwakaf dapat memastikan pengelolaan wakaf yang lebih transparan dan berkelanjutan.

Inovasi dalam pengelolaan zakat dan wakaf, seperti wakaf korporasi dan wakaf saham, juga didorong untuk menjawab peluang investasi modern. Konferensi ini mencakup sesi-sesi pembelajaran dari para ahli yang berbagi praktik terbaik, solusi inovatif, dan kerangka kerja terbaru.

Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Agama Malaysia, Mohd Na’im Mokhtar, dan diikuti oleh 250 peserta dari 43 negara anggota WZWF, dengan dukungan sponsor seperti Bank Mega Syariah, Bank CIMB Niaga Syariah, dan PT Paragon Technology and Innovation.

***

tags: #kementerian agama #bank indonesia #badan amil zakat nasional (baznas) #nasaruddin umar

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI