Mantan Direktur WHO Sikapi Maraknya Kasus Cacar Air dan Gondonga, Pemerintah harus Perhatikan Hal Ini

"Yang perlu diwaspadai adalah jika memang terdapat peningkatan dua penyakit secara bersamaan di berbagai daerah di Indonesia," ujarnya

Minggu, 03 November 2024 | 12:50 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Kuaka

KUASAKATACOM, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan segera mengeluarkan Surat Edaran (SE) mengenai Kewaspadaan Penyakit cacar air (Varicella) dan gondongan (Mumps) setelah terjadinya wabah cacar air di SMPN 8 Tangerang Selatan, Banten, baru-baru ini.

Sebanyak 53 siswa dari SMPN 8 di Kota Tangerang Selatan dilaporkan terinfeksi cacar air, sementara sejumlah lainnya terkena gondongan.

BERITA TERKAIT:
Mantan Direktur WHO Sikapi Maraknya Kasus Cacar Air dan Gondonga, Pemerintah harus Perhatikan Hal Ini
Kemenkes Terbitkan Surat Waspada Cacar Air dan Gondongan, Ada Apa? 
Kemenkes Segera Terbitkan Surat Waspada Cacar Air dan Gondongan
Respon Kasus Cacar Air Massal di Tangsel, Kemenkes Segera Terbitkan SE
Gejalanya Hampir Mirip, Ini Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa SE ini akan diterbitkan oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes kepada semua Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) di tingkat provinsi, kabupaten, kota, serta rumah sakit dan puskesmas di seluruh Indonesia.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mendorong pemerintah untuk melakukan penyelidikan epidemiologis yang mendalam guna memahami secara jelas penyebab lonjakan kasus gondongan dan cacar air pada anak-anak yang terjadi bersamaan.

Prof. Tjandra mengungkapkan bahwa penyelidikan ini penting untuk mengidentifikasi fenomena yang terjadi di lapangan, mengingat kedua penyakit ini disebabkan oleh agen yang berbeda dan mempengaruhi bagian tubuh yang berlainan.

"Yang perlu diwaspadai adalah jika memang terdapat peningkatan dua penyakit secara bersamaan di berbagai daerah di Indonesia," ujarnya pada Minggu (3/11/2024).

Dia mencatat lima poin penting. Pertama, kedua penyakit ini menyerang anak-anak dan memiliki gejala demam yang mudah menular. Meskipun begitu, keduanya umumnya ringan dan bisa sembuh dalam waktu singkat, baik dalam hitungan hari maupun minggu.

"Kasus yang berkembang menjadi berat dan mengancam kesehatan sangat jarang. Selain itu, vaksin untuk kedua penyakit ini tersedia di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di negara kita, meskipun belum menjadi bagian dari program nasional imunisasi," tambahnya.

Prof. Tjandra juga menekankan perlunya pemerintah untuk menganalisis kebenaran kenaikan kasus di berbagai wilayah, karena bisa jadi ada perubahan pola penyakit atau peningkatan sensitivitas surveilans.

Jika sudah dipastikan adanya masalah beban penyakit, informasi tersebut perlu segera disampaikan kepada publik untuk menjaga kewaspadaan masyarakat, serta memastikan anak-anak yang terinfeksi mendapatkan perawatan kesehatan yang optimal.

"Pemerintah harus memastikan situasi yang ada dan segera mengambil tindakan untuk penanggulangan," tegasnya.

Selain itu, Prof. Tjandra mengingatkan orang tua agar waspada terhadap gejala kedua penyakit tersebut pada anak dan segera membawa mereka ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.

Dia juga meminta pihak sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika terdapat beberapa kasus serupa di kelas, pihak sekolah harus segera berkoordinasi dengan puskesmas atau petugas kesehatan setempat.

"Semoga permasalahan dua penyakit ini dapat ditangani dengan baik, terutama mengingat ini terjadi dalam 100 hari pertama pemerintahan baru kita," pungkas Prof. Tjandra.

***

tags: #cacar air #kemenkes #kementerian kesehatan #who #gondongan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI