Curah Hujan di Jateng Meningkat, BPBD Nyatakan Sembilan Daerah Status Siaga Bencana

"Ada sembilan daerah yang diantisipasi, yaitu Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, dan Wonosobo,

Minggu, 03 November 2024 | 21:18 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Kuaka

KUASAKATACOM, Semarang – Memasuki Bulan November, curah hujan di Jawa Tengah meningkat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini untuk sembilan daerah yang berstatus siaga, sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mulai melaksanakan mitigasi bencana.

Memasuki awal bulan November, curah hujan di Jawa Tengah cukup tinggi, dengan seluruh daerah diguyur hujan ringan hingga lebat sejak Sabtu (2/11). Cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir, juga terjadi di sebagian besar wilayah, baik siang hingga dini hari.

BERITA TERKAIT:
Curah Hujan di Jateng Meningkat, BPBD Nyatakan Sembilan Daerah Status Siaga Bencana
Curah Hujan di Jateng Masih Rendah
Banjir Rendam Kendal, 11 Kelurahan Tergenang Air 
Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, Gus Yasin Imbau Warga Jateng Waspada Soal Bencana
Demak dan Kota Semarang Hari Ini Diprakirakan Hujan

BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, melalui Surat Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Jateng untuk Periode Dasarian I November 2024, yang ditandatangani oleh Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II, mengingatkan bahwa sembilan daerah berstatus siaga akibat curah hujan yang tinggi.

"Ada sembilan daerah yang diantisipasi, yaitu Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, dan Wonosobo, dengan curah hujan diperkirakan mencapai 200-300 milimeter," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo.

Di wilayah selatan Jawa Tengah, seperti Cilacap dan Banyumas, Teguh Wardoyo menyebutkan bahwa curah hujan diprediksi akan tinggi, dengan total bulanan berkisar antara 300-500 milimeter dan sifat hujan dalam kategori normal.

Selain itu, ada daerah lain yang berstatus waspada, termasuk Kabupaten Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Magelang, Semarang, Sragen, Tegal, Temanggung, dan Kota Magelang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengakui bahwa potensi bencana seperti banjir dan longsor sangat tinggi pada musim penghujan. Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan, sekitar 104.332 hektare merupakan daerah rawan banjir dan 1.020.772 hektare daerah rawan longsor.

Menghadapi curah hujan tinggi yang diprediksi akan terjadi antara November dan Februari, Bergas menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten/Kota perlu melaksanakan upaya mitigasi. Berbagai langkah telah diambil, mulai dari kebijakan hingga koordinasi.

"Langkah-langkah yang diambil mencakup pendataan kesiapan sarana prasarana, peningkatan kesadaran masyarakat, aktivasi posko siaga bencana, pelatihan tim reaksi cepat, dan lainnya," ujar Bergas Catursasi Penanggungan.

***

tags: #curah hujan #bpbd #jawa tengah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI