Word Wayang Way Ke-7 di Borobudur: Mengenalkan Wayang kepada Generasi Muda

Dimulai pukul 14.00 WIB, WWW ke-7 menghadirkan beragam kegiatan, seperti lomba mewarnai, penampilan dalang cilik, dan pertunjukan wayang bocah.

Jumat, 08 November 2024 | 06:58 WIB - Budaya
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Mungkid- Tahun ini, Word wayang Way (WWW) ke-7 yang rutin diselenggarakan di Borobudur memiliki konsep unik, dengan menampilkan dan melibatkan anak-anak dalam pergelaran. Acara tahunan yang diprakarsai oleh Ki Eko Sunyoto, Ketua Panitia sekaligus pendiri Sanggar Kinara Kinnari Borobudur, sengaja memberi ruang bagi generasi muda untuk berekspresi dan belajar seni, agar mereka semakin mengenal wayang sebagai warisan budaya.

Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari wayang Sedunia dan Hari wayang Nasional, yang ditetapkan oleh UNESCO pada 7 November 2003. Tujuan utama WWW adalah untuk mengenalkan wayang sebagai warisan budaya tak benda yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

BERITA TERKAIT:
Indonesia Terima 272 Koleksi Warisan Budaya yang Direpatriasi dari Belanda
Word Wayang Way Ke-7 di Borobudur: Mengenalkan Wayang kepada Generasi Muda
MCB Borobudur Gelar Diskusi Akhir Evaluasi Kondisi Candi Borobudur
Menkumham Sampaikan Dukungan Indonesia terhadap Pemajuan Kekayaan Intelektual Global
DPRD Jateng Nguri-Uri Kebudayaan di Banjarnegara, Pentaskan Wayang Kulit dan Dialog Budaya

“Harapannya, WWW ke-7 dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk mengenal dan menjaga tradisi wayang agar tidak terkikis oleh arus modernisasi,” ujar Eko dalam acara di Tourism Information Center (TIC) Borobudur, Kamis (7/11/2024).

Eko menambahkan bahwa wayang adalah seni pertunjukan budaya yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan ajaran budi pekerti luhur melalui setiap karakter yang ditampilkan. Melalui pertunjukan wayang, nilai-nilai moral ini diharapkan dapat lebih mudah diserap oleh generasi muda.

“Miris jika kita melihat pergaulan anak-anak saat ini, yang cenderung meninggalkan nilai-nilai budi pekerti luhur. Saya percaya seni budaya, termasuk wayang, mampu mengembalikan jati diri bangsa serta menanamkan nilai-nilai budi pekerti pada generasi mendatang,” jelas Eko.

Eko juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh seniman di Kabupaten Magelang yang telah berkontribusi dalam mewariskan ajaran budi pekerti melalui seni wayang. Ia berharap wayang dapat terus diminati, terutama oleh generasi muda.

Dimulai pukul 14.00 WIB, WWW ke-7 menghadirkan beragam kegiatan, seperti lomba mewarnai, penampilan dalang cilik, dan pertunjukan wayang bocah yang diikuti oleh 70 anak berusia 7 hingga 13 tahun.

Runa, salah satu peserta WWW ke-7, merasa bangga bisa terlibat dalam kegiatan ini. Ia merasa bahwa acara ini memberinya kesempatan untuk lebih memahami budaya wayang, khususnya dalam penggunaan Bahasa Jawa yang baik dan benar.

“Saya jadi lebih paham Bahasa Jawa yang benar, termasuk artinya secara mendalam. Jadi, kami tidak hanya tampil, tapi benar-benar mengerti makna yang dibawakan,” kata Runa.

Ia berharap Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur dapat terus berkembang dan terus berkontribusi dalam memperkenalkan seni dan budaya kepada masyarakat.

***

tags: #warisan budaya #kabupaten magelang #wayang #borobudur

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI