Diskominfo Kabupaten Magelang Adakan Pelatihan Literasi Digital untuk Difabel

KUASAKATACOM, Mungkid- Sejumlah difabel mengikuti pelatihan literasi digital yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Magelang bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Magelang. Kegiatan ini berlangsung di Aula TEA Desa Tanjung, Kecamatan Muntilan, pada Kamis (7/11/2024).

Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan literasi digital para difabel, sehingga mereka bisa memilah dan memahami informasi dengan lebih baik meski dengan keterbatasan yang ada.

BERITA TERKAIT:
Diskominfo Cilacap Adakan Rakor Evaluasi Pelayanan Pengaduan Masyarakat
SIBERMAYA Masuk 10 Nominasi LINDA 2025 Tingkat Kabupaten Cilacap
Diskominfo Adakan Sosialisasi Persiapan Digitalisasi Desa 2025 Digelar di Kabupaten Magelang
Dinkominfo Purbalingga Edukasi Siswa SMPN 1 Kaligondang tentang Bijak Digital
Diskominfo Cilacap Adakan Rakor Monitoring dan Evaluasi Layanan Informasi Publik

Pranata Humas Ahli Muda Dinas Kominfo Kabupaten Magelang, Sugeng Sugiarto, yang hadir mewakili Kepala Dinas Kominfo, menyampaikan bahwa literasi digital sangat penting untuk membangun generasi muda yang kritis dalam menerima informasi dan bijak dalam menggunakan teknologi komunikasi digital.

"Diharapkan dengan pelatihan ini, generasi muda dapat bersikap lebih bijak dan mampu menyaring informasi yang diterima, serta tidak mudah terpengaruh oleh konten yang salah," ujar Sugeng.

Sugeng juga menambahkan bahwa meskipun akses internet menawarkan banyak peluang untuk perkembangan teknologi, dampak negatif dari penggunaannya, akibat kurangnya literasi digital, masih sering ditemukan. Fenomena seperti cyberbullying, penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian, dan konten pornografi menjadi masalah serius yang dapat merusak generasi bangsa dan memecah belah persatuan.

Sugeng menegaskan bahwa Dinas Kominfo Kabupaten Magelang berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyebarluaskan literasi digital yang positif, guna mengurangi dampak buruk dari teknologi yang tidak terkelola dengan baik.

Narasumber dari Mafindo Magelang Raya, Mufida Nastiti, juga berbicara mengenai masalah disinformasi dan hoaks yang banyak beredar melalui internet. Fida menjelaskan bahwa hoaks sering disebarkan dalam bentuk video yang dilengkapi dengan narasi yang menyesatkan, bertujuan untuk menggiring opini dan menyebarkan ujaran kebencian.

"Dalam pengecekan fakta Indonesia, lebih dari 50 video hoaks disebarkan setiap hari, dengan masing-masing video mendapatkan lebih dari 1 miliar penayangan melalui platform seperti WhatsApp dan Telegram," ungkap Fida.

Peserta pelatihan tampak antusias saat diajak untuk langsung mempraktikkan cek fakta menggunakan aplikasi web, seperti www.turnbackhoax.id dan www.cekfakta.com, untuk memverifikasi informasi yang beredar di media digital.

Pelatihan literasi digital ini diikuti oleh rekan-rekan difabel dari berbagai organisasi, antara lain PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia), FIDAKAMA (Forum Inklusi Disabilitas Kabupaten Magelang), PKDAC (Paguyuban Keluarga dan Anak Cerebral Palsy), YPTM (Yayasan Pendidikan Tuli Magelang), FORDA (Forum Ramah difabel), NPCI (National Paralympic Committee Indonesia), dan DPC Gerkatin Kabupaten Magelang.