BNPB Berencana Bangun Hunian Sementara bagi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

"Sambil menunggu rumahnya selesai, warga bisa memilih untuk tinggal sementara di rumah saudara, dengan dana bantuan sebesar 500 ribu per bulan

Minggu, 10 November 2024 | 13:37 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Kuaka

KUASAKATACOM, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pemerintah daerah (pemda) berencana untuk membangun hunian sementara (huntara) bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, terutama bagi mereka yang rumahnya rusak dan harus direlokasi.

"Kami berencana membangun hunian sementara untuk membantu warga bertahan hidup sampai rumah mereka selesai dibangun. Karena proses persiapan dan perencanaan relokasi memerlukan waktu, semoga pembangunan huntara ini dapat segera terlaksana," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam siaran persnya.

BERITA TERKAIT:
Akhir Tahun, BNPB Lakukan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
BNPB Berencana Bangun Hunian Sementara bagi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Jepara Terima Bantuan Siaga Kekeringan Rp200 Juta dari BNPB 
Banjir Rendam Gorontalo, 7.000 Orang Mengungsi
Gempa di Batang Sebabkan Kerusakan Sejumlah Bangunan

Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan pendanaan bagi warga terdampak hingga rumah yang dibangun oleh pemerintah selesai. "Sambil menunggu rumahnya selesai, warga bisa memilih untuk tinggal sementara di rumah saudara, dengan dana bantuan sebesar 500 ribu per bulan per kepala keluarga, atau bisa juga tetap tinggal di tenda pengungsian," ujarnya.

Sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu (3/11/2024) lalu, gunung tersebut masih terus mengalami erupsi harian. Suharyanto mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Hingga kini, belum ada yang bisa memprediksi dengan tepat kapan gunung ini akan meletus, meskipun sudah ada penelitian ilmiah," ujar Suharyanto.

Bagi warga yang tinggal di zona bahaya, ia menambahkan, pemerintah akan berupaya untuk merelokasi mereka ke tempat yang lebih aman guna menjaga keselamatan. "Kedepannya, kita harus berpikir bahwa tidak bisa lagi tinggal di area dengan radius bahaya. Relokasi akan dilakukan demi keselamatan semua pihak," tegasnya.

Suharyanto juga menegaskan bahwa warga tidak diwajibkan untuk menempati lahan relokasi yang disiapkan pemerintah. rumah-rumah yang dibangun oleh pemerintah akan menjadi milik warga tersebut. "Aset yang ada tidak akan hilang dan tetap menjadi hak warga, yang bisa dimanfaatkan untuk berkebun atau beternak. Namun, tinggal di sana tidak diperbolehkan demi keselamatan diri dan keluarga," tambahnya.

Untuk mengantisipasi adanya korban akibat erupsi yang masih berlangsung, Suharyanto menjelaskan bahwa pemerintah bersama lembaga terkait akan melakukan sistem buka tutup jalan di pintu-pintu masuk dan keluar yang mengarah ke zona bahaya. Langkah ini diambil sesuai dengan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki. "Pintu-pintu jalan akan dibuka dan ditutup sesuai dengan kondisi gunung yang aktif, dengan bantuan Satgas dari TNI-Polri yang berada di bawah kendali BNPB," tutupnya.

***

tags: #bnpb #rumah #gunung lewotobi laki-laki #erupsi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI