Debat Pilbup Pekalongan Berakhir Ricuh, Mulainya Adu Yelyel hingga Anak Cawabup Kena Pukul

"Saat kejadian pemukulan, kami baru berjarak sekitar 20 meter dari pintu masuk ruang acara, dan massa sudah mulai merapat.

Minggu, 10 November 2024 | 16:29 WIB - Politik
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Kuaka

KUASAKATACOM, Pekalongan  – debat antara pasangan calon bupati dan Wakil Bupati Pekalongan yang digelar di Hotel Patra Jasa, Semarang, pada Sabtu malam, 9 November 2024, berakhir ricuh setelah terjadi kerusuhan di luar ruang acara. Kericuhan ini memicu pelaporan ke Polda Jawa Tengah.

Ketegangan bermula saat rombongan pasangan calon nomor urut 2, Riswadi-Mokhammad Amin, tiba di lokasi debat. Di jalan yang seharusnya steril, terlihat kerumunan massa pendukung pasangan calon nomor urut 1, Fadia Arafiq-Sukirman. Awalnya, kerumunan hanya berupa perang yel-yel, namun situasi berubah menjadi kericuhan fisik setelah terjadinya saling dorong antar massa kedua kubu.

BERITA TERKAIT:
Perebutkan Piala Bergilir Prof Muladi, USM Gelar Lomba Debat Hukum Antarmahasiswa
Agustin-Iswar akan Tingkatkan Peran FKUB untuk Jaga Toleransi Beragama di Kota Semarang
Andika-Hendi akan Gunakan Dua Metode Atasi Kemiskinan: Percepat Izin, dan Tidak Ada Pungli
Andika-Hendi akan Selalu Sertakan Pembangunan Infrastruktur dengan Ketahanan Pangan
Ratusan Personil Polri Amankan Debat Kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng

Dalam kericuhan tersebut, seorang anggota keluarga Cawabup Amin, yang diketahui anak perempuan dari Mokhammad Amin, terkena pukulan yang diduga dilakukan oleh massa pendukung pasangan calon 1.

Tim Riswadi-Amin mengkritik sikap KPU Kabupaten Pekalongan yang dianggap kurang tegas dalam mengamankan jalur menuju lokasi debat. Mereka menilai, massa pendukung pasangan calon 1 seharusnya tidak dibiarkan berkumpul di depan hotel karena dapat memicu bentrokan.

"Saat kejadian pemukulan, kami baru berjarak sekitar 20 meter dari pintu masuk ruang acara, dan massa sudah mulai merapat. Sayangnya, perempuan juga menjadi korban," ungkap Saim, salah satu anggota tim relawan paslon Riswadi-Amin, melalui telepon pada Minggu pagi, 10 November 2024.

Saim juga menegaskan bahwa timnya sudah mematuhi aturan dengan membawa hanya 25 orang ke dalam area debat. Ia pun mempertanyakan mengapa KPU membiarkan massa lain berkumpul di depan hotel tanpa adanya langkah pencegahan.

Setelah debat selesai, tim hukum pasangan Riswadi-Amin segera bertindak. Mereka membawa korban untuk divisum di RS Bhayangkara dan melaporkan insiden tersebut ke Polda Jawa Tengah untuk diproses secara hukum.

***

tags: #debat #calon bupati #pekalongan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI