Kemendikdasmen Sedang Kaji Sekolah Khusus untuk Anak Korban Kekerasan Seksual

"Anak-anak yang dikeluarkan dari sekolah sudah menanggung beban, ditambah lagi mereka harus menghadapi masalah akibat kekerasan yang terjadi pada dirinya,"

Minggu, 17 November 2024 | 09:36 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Kuaka

KUASAKATACOM, Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana membuka sekolah khusus untuk anak-anak yang menjadi korban Kekerasan Seksual. Saat ini, model sekolah tersebut sedang dalam tahap kajian.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menekankan pentingnya menyediakan sekolah khusus bagi korban Kekerasan Seksual. Hal ini diperlukan karena belakangan banyak anak yang justru dikeluarkan dari sekolah setelah menjadi korban Kekerasan Seksual, yang semakin menambah beban psikologis mereka.

BERITA TERKAIT:
Kemendikdasmen Sedang Kaji Sekolah Khusus untuk Anak Korban Kekerasan Seksual

"Anak-anak yang dikeluarkan dari sekolah sudah menanggung beban, ditambah lagi mereka harus menghadapi masalah akibat kekerasan yang terjadi pada dirinya," ungkap Mu'ti saat acara di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa, 12 November 2024.

Abdul Mu'ti menjelaskan, pihaknya sedang mempertimbangkan dua model sekolah untuk anak-anak korban Kekerasan Seksual. Model pertama terinspirasi dari sekolah khusus di Amerika, yang dirancang untuk anak-anak dengan masalah psikologis atau sosial, yang belajar di tempat pendidikan tertentu.

"Di Amerika, sekolah semacam itu dikhususkan bagi mereka yang memiliki masalah psikologis dan sosial. Mereka mendapatkan pendidikan di tempat yang sesuai," ujarnya.

Model kedua adalah sekolah berasrama (boarding school), yang telah diterapkan di beberapa tempat. Mu'ti menegaskan bahwa pembukaan sekolah khusus ini perlu dikaji secara cermat dan didasarkan pada data yang akurat untuk meminimalisasi potensi masalah di kemudian hari.

"Kita harus memastikan ada solusi agar anak-anak tetap dapat belajar dan berkembang. Mereka harus diberi kesempatan untuk tumbuh sebagai generasi bangsa yang kuat dengan pendidikan yang kita berikan," tambah Mu'ti, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga menyuarakan pentingnya pendirian sekolah khusus bagi anak-anak korban Kekerasan Seksual. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) evaluasi kebijakan pendidikan tingkat dasar dan menengah di Sheraton Gandaria, Jakarta, pada Senin, 11 November 2024.

"Kami sudah membahas bersama Pak Menteri bagaimana anak-anak yang menjadi korban Kekerasan Seksual harus mendapatkan perhatian khusus. Jangan sampai mereka malah dikeluarkan dari sekolah," ujar Gibran.

***

tags: #kementerian pendidikan dasar dan menengah #kemendikdasmen #sekolah #korban #kekerasan seksual

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI