Gandeng Svarnaloka, Pemkot Semarang Kelola Sampah Organik Lewat Budidaya Maggot
Pengelolaan itu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Jumat, 22 November 2024 | 08:18 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang - Pemerintah Kota Semarang menggandeng Pusat Pendidikan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Svarnaloka untuk memperkuat upaya mewujudkan siklus berkelanjutan dan kota Semarang tanpa limbah (zero waste). Salah satunya, melalui inovasi pengelolaan sampah menggunakan Maggot dan menjalin kerja sama pemberdayaan berbasis produksi kerakyatan.
Kerja sama ini berawal dari keprihatinan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu terhadap limbah organik dari rumah tangga dan pasar yang sering kali tidak dimanfaatkan dengan optimal.
BERITA TERKAIT:
Agustina Minta 2.324 P3K Pemkot Semarang Bekerja Transparan
DPRD Kota Semarang Minta Pemkot Pastikan Fasilitas Obwis Terpenuhi selama Libur Idulfitri
Peringati HPSN, Agustina Siap Luncurkan Program Pilah Sampah di Tingkat RT
Gerak Cepat, Pemkot Semarang Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir
Festival Budaya Semarangan “Sobodargo” Diharapkan Meningkatkan Ekosistem Ekonomi Berbasis Kebudayaan
“sampah organik ini, jika tidak dikelola dengan baik, hanya akan menjadi sumber penyakit seperti tikus dan kecoa. Namun, melalui Maggot, limbah ini dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai,” ujar Wali kota yang akrab disapa Mbak Ita, Jumat (22/11).
Program kerja sama ini bertujuan untuk mengintegrasikan pengelolaan sampah organik dan non-organik melalui pendekatan berbasis komunitas dengan pemanfaatan rumah Maggot dan Pusat Inkubasi dan Latihan Agribisnis (PILAR). Program Pilar Svarnaloka di Gunungpati memberikan tempat dan infrastruktur dasar dalam pengembangan sentra produksi agro pertanian, peternakan, perikanan serta home industri, UMKM dan workshop.
P4S Swarnaloka dikelola dengan konsep sirkular berkelanjutan. P4S Svarnaloka menyediakan pelatihan dan fasilitas untuk pembudidayaan Maggot, budidaya melon, anggrek, hidroponik, dan integrated farming. Menurut pengelola Svarnaloka, Pratomo, pembudidayaan Black Soldier Fly (BSF) atau Maggot menjadi salah satu fokus utama dalam penanganan limbah organik.
“Maggot dapat mengubah limbah organik menjadi pakan ternak berkualitas tinggi. Model pengelolaan rumah Maggot ini sudah dikembangkan oleh P4S Svarnaloka dan harapannya dapat direplikasi rumah Maggot di berbagai wilayah berskala perumahan, RT dan RW,” ungkap Pratomo.
Pada tahap awal, program ini telah dilaksanakan di Pasar Gunungpati, di mana limbah makanan dikumpulkan oleh relawan dan diberikan ke Maggot. Setelah Maggot tumbuh besar akan dipanen, dikeringkan dan dijadikan makanan ternak.
Di Svarnaloka sendiri, sebanyak 28 tenant telah memanfaatkan fasilitas gratis berupa lahan, listrik, air, dan infrastruktur lainnya untuk mengembangkan usaha berbasis agribisnis, termasuk pengelolaan Maggot.
Dalam satu minggu, produksi Maggot di lokasi ini mencapai 80-120 kilogram Maggot basah, yang setelah dikeringkan menghasilkan sekitar 20-40% dari berat awal. Produk Maggot kering ini telah dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, termasuk pakan ternak dan budidaya unggas.
Selain pengelolaan sampah organik, Svarnaloka juga menawarkan pelatihan agribisnis untuk masyarakat dan menyediakan area edukasi pertanian (edu farm). "Kami ingin menciptakan kawasan ekonomi khusus berbasis desa yang tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga memberikan manfaat edukasi dan rekreasi," tambah Pratomo.
Pemerintah Kota Semarang berharap program ini dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk pengelolaan sampah organik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi berbasis lingkungan. Untuk ke depannya rencana perluasan program Maggot ini akan melibatkan lebih banyak pasar, sekolah, dan komunitas lokal di seluruh kota.
Harapannya, sampah dapat diolah langsung di tingkat rumah tangga sekaligus membuka peluang ekonomi melalui penjualan Maggot basah dan kering. Pemkot Semarang optimis dapat kerja sama ini bisa terus berjalan dan menjadi solusi pengelolaan sampah berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat.
***tags: #pemerintah kota semarang #rumah tangga #sampah #hevearita gunaryanti rahayu #maggot
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Polisi Tangkap Pelaku Curamor yang Lukai Warga di Jakut
15 Mei 2025

Gubernur Jateng Percepat Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
15 Mei 2025

Kemenag Siapkan 140 Petugas untuk Badal Haji
15 Mei 2025

Sebanyak 100 Slop Rokok Milik Jemaah Haji Indonesia Disita di Saudi
15 Mei 2025

Ibu di Tengaran Tega Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap, Dibekap hingga Tewas
15 Mei 2025

Bima Perkasa Sukses Lakukan Revans Terhadap Satya Wacana
15 Mei 2025