Tips Mengatasi Stres untuk Perempuan yang Bekerja
Peserta diharapkan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai tantangan peran ganda yang mereka jalani serta cara mengelola stres secara sehat.
Senin, 23 Desember 2024 | 22:29 WIB - Trik
Penulis:
. Editor: Wis
TUNTUTAN pekerjaan dan dinamika rumah tangga sering membuat perempuan yang bekerja rentan terhadap stres, sehingga diperlukan pendekatan inovatif, seperti seni, untuk membantu ibu dan calon ibu menemukan keseimbangan dalam kehidupan mereka.
Psikolog dari Rumah Konsul Indonesia, Dian Sartika Sari, MPsi, menjelaskan bahwa stres adalah hal yang wajar dan manusiawi, terutama ketika terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Tantangannya adalah bagaimana mengelola stres agar tidak berkembang menjadi distress yang merugikan, melainkan menjadi eustress atau stres positif yang dapat memotivasi seseorang untuk berkembang.
BERITA TERKAIT:
Wamenkeu Anggito Abimanyu Dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM
Kasus Penembakan PMI di Malaysia, Guru Besar Fisipol UGM: Tindakan Berlebihan dan Langgar Hukum Internasional
Mahasiswa UGM Raih Juara I Capital Market di Ajang JFIF
UGM akan Selenggarakan Konferensi IASFM Bahas Masalah Migrasi Paksa
Dosen Fisipol UGM Tanggapi Meningkatnya Jumlah PHK Sepanjang Tahun 2024
Dian menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara stres negatif (distress) dan stres positif (eustress). Ia merekomendasikan pembagian waktu 60% untuk aktivitas produktif dan 40% untuk istirahat.
“Istirahat ini tidak harus berupa tidur, tetapi bisa juga dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan seperti olahraga, meditasi, atau menekuni hobi,” ujarnya dalam talkshow dan kegiatan melukis bertajuk “Release Stress with Art” di Ruang Makan Multimedia I, Kantor Pusat, UGM, Jumat (20/12).
Dalam sesi materi, Dian secara khusus membahas berbagai tantangan yang dihadapi ibu bekerja, termasuk bagaimana membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, serta memberikan strategi untuk menjalankan peran ganda secara seimbang dan sehat. Dian menekankan pentingnya dukungan sosial dan self-care bagi ibu bekerja. Ia juga memberikan tips praktis dalam parenting meskipun waktu bersama anak terbatas.
“Ibu bekerja lebih mampu memanage waktu. Ketika di kantor, mereka fokus pada pekerjaan, sementara di rumah, perhatian mereka terpusat pada anak dan keluarga. Hal ini membuat pembagian waktu mereka menjadi lebih efektif,” jelas Dian, seperti dikutip dari laman resmi UGM, Senin 23 Desember.
Berdasarkan penelitian, waktu yang dihabiskan ibu bekerja dan ibu rumah tangga untuk keluarga sebenarnya relatif sama. Namun, cara mereka mengelola waktu dan menemukan kebahagiaan bisa berbeda.
“Ibu bekerja memang cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan ibu rumah tangga (IRT), tetapi kebahagiaan atau well-being mereka juga lebih baik,” kata Dian.
Menurut Dian, kebahagiaan dan kualitas hidup yang lebih baik bagi ibu bekerja disebabkan oleh kesempatan untuk mengaktualisasi diri, bertemu teman baru, dan mendapatkan dukungan sosial.
“Perbedaannya terletak pada apa yang membuat masing-masing ibu merasa bahagia. Kebahagiaan inilah yang nantinya menentukan kesehatan mental keluarga secara keseluruhan,” tambahnya.
Setelah sesi materi, peserta diajak untuk mengikuti aktivitas seni melukis di kanvas. Setiap peserta diberikan kanvas dan alat lukis untuk berkreasi secara bebas. Melalui kegiatan ini, para ibu diberi kesempatan untuk mengekspresikan emosi mereka, meredakan tekanan, dan membangun rasa harga diri melalui seni. Dian menjelaskan bahwa melukis adalah terapi yang efektif untuk membantu seseorang menjadi lebih mindful, mengenal diri sendiri, dan memperkuat kreativitas.
Menutup acara, Dian mengingatkan bahwa apapun pilihan seorang ibu, baik bekerja maupun tidak bekerja, keduanya adalah pilihan yang baik selama dapat membawa kebahagiaan. “Kebahagiaan ibu sangat berpengaruh pada kesehatan mental keluarga. Penting bagi setiap ibu untuk menjaga keseimbangan dan memberikan perhatian pada diri sendiri. Lakukan apa yang membuat Ibu-Ibu sekalian bahagia,” tutupnya.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam rangka memperingati Hari Ibu. Acara ini diikuti oleh pegawai UGM yang berstatus sebagai ibu atau calon ibu dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ibu yang bekerja di lingkungan UGM.
Peserta diharapkan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai tantangan peran ganda yang mereka jalani serta cara mengelola stres secara sehat. Selain itu, melalui kegiatan seni, para ibu juga diharapkan merasa lebih tenang, dihargai, dan memiliki rasa kebersamaan yang lebih erat dengan rekan kerja mereka.
***tags: #universitas gadjah mada #perempuan #rumah tangga
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Tragedi di Taiwan: Ledakan Gas di Mall Tewaskan Setidaknya 5 Orang
14 Februari 2025

Real Sociedad vs Midtjylland: Erreala La Real Selangkah Lagi ke Babak 16 Besar
14 Februari 2025

AS Roma vs Porto: Serigala Ibukota Ditahan Imbang 1-1
14 Februari 2025

Jasa Rental Pacar : Berawal dari Daring hingga Ekspansi Bisnis
14 Februari 2025

Mencengangkan! Belanda Buka Bioskop 5D Film Porno Pertama di Dunia
14 Februari 2025

Kemenkum Jateng Cek dan Inventarisasi Kendaraan Dinas
14 Februari 2025

Ajax vs Union St. Gilloise: De Godenzonen Menang 2-0 Tanpa Balas
14 Februari 2025

Lapas Semarang Budidayakan Maggot dan Bangun Greenhouse
14 Februari 2025

OKC 2025, Petugas Kepolisian Edukasi Pengendara soal Bahaya Berhenti di Bahu Jalan Tol
14 Februari 2025