Ilustrasi

Ilustrasi

Marak Penipuan, Tanda Harus Waspada Berselancar Online

Kasus yang lebih parah lagi bukan mengatasnamakan toko online.

Sabtu, 27 Februari 2021 | 23:40 WIB - Trik
Penulis: - . Editor: Wis

Masa pandemi ini membuat kegiatan Online jadi pilihan masyarakat untuk menghabiskan waktu. Selain tak harus bepergian dan bertemu orang banyak, berselancar di media sosial Online cenderung praktis mendatangkan asupan informasi sehari-hari.  Namun dibalik keuntungannya kasus-kasus lama masih terus jadi momok bagi netizen Indonesia. Media sosial belakangan ini kerap diramaikan dengan penipuan bermodus toko-toko Online. Ada juga peristiwa yang memancing iba netizen alias "Twitter please do your magic".

Tanggal 27 Januari lalu viral sebuah utas di Twitter yang mencari penjual yang bertanggungjawab atas penipuan pemesanan album boyband K-Pop "NCT Dream Reload Album" yang diklaim didatangkan dari Korea asli. Disinyalir orang dibalik penipuan tersebut adalah pengguna @melvia300 yang menghilang dari media sosial bersama uang pelanggan yang barangnya tak kunjung datang.

BERITA TERKAIT:
Alasan Mengapa Belanja Secara Online Lebih Murah daripada di Toko
Pria di Semarang Apes! Uang Rp 15 Juta untuk Nikah malah Raib Digondol Admin Ngaku Shopee
PPDB Online di Blora Belum Maksimal, Banyak SD Kekurangan Siswa 
Polisi Buru Pelaku Penipuan Modus Kerja Online yang Rugikan Korban Puluhan Juta Rupiah
Antisipasi Antrean Panjang dan Calo, Pemudik Diimbau Beli Tiket Online

Jempol netizen khususnya K-Popers langsung beraksi mencari data diri si penipu. Langsung ditemukan bahwa orang tersebut adalah Lulita Gris Melvia S salah satu mahasiswa di IAIN Kediri. Sampai saat ini kelanjutan kasus tersebut masih jadi misteri.

Kasus lain juga sempat hits di dunia K-Popers pada 16 Februari lalu. Akun pengguna bernama @junpied alias Juniar Elsya Fadillah yang membeli merchandise K-Pop di situs Melodiary com. Yang bersangkutan mengaku pembayaran sudah dilakukan lunas ke toko Melodiary, yang faktanya belum. Akun @junpied ini kemudian meminta pengembalian uang dan membatalkan pemesanan, dengan menuduh toko tersebut melakukan penipuan. Padahal dirinya sendirilah yang tak memberi kepastian dan kejelasan pembayaran kepada toko. Ngeyel, si admin dan CS toko jadi sasaran keribetan si pembeli problematik ini.

 

Sampai-sampai barang yang lebih sepele lagi seperti buah alpukat juga jadi sasaran orang berniat jahat. Seorang wanita bernama Sekardiyati kedapatan menipu beberapa orang dengan iming-iming buah alpukat yang segar dan ukurannya besar-besar, menurut utas dari pengguna @kintaningga pada 15 Februari 2021. Saat pelanggan tergiur dan mentransfer uang, Sekardiyati mangkir dari janjian COD dengan pelanggan dan membawa kabur uang mereka. Saat diselidiki ternyata memang si penipu punya histori yang buruk dengan orang disekitarnya.

Kasus yang lebih parah lagi bukan mengatasnamakan toko Online. Namun dengan memanfaatkan rasa iba netizen dengan kata kunci legendaris, "Twitter please do your magic". Pada tanggal 14 Februari akun @grumpysfd membagikan sebuah utas yang menceritakan bahwa ia sedang tertimpa masalah penipuan. "Ibu aku dapet orderan besar kue kue ini tapi tiba tiba yang order cancel gitu aja lalu nomor ibu di blokir," katanya memohon bantuan netizen untuk membeli dagangan kue-kue tradisional yang gambarnya disematkan. Saat diselidiki oleh pengguna Twitter @virawny ternyata foto kue yang diklaim adalah foto milik orang lain.

Ada juga penipuan yang dilakukan seorang oknum yang mengaku menggalang dana untuk korban banjir di Kalimantan Selatan, hingga menghebohkan jagat medsos. Akun @bbycaraa mengaku bahwa pengguna Twitter @skrs_adc yang kerap disapa Maul kabur dengan membawa uang donasi yang berjumlah lebih dari Rp100 juta dari sebuah gerakan yang dinamai "Club-Nineties".

penipuan sejenis sering terjadi di antara pengguna internet terutama media sosial. Bentuk yang dipakai beragam dan korban seringkali tak sadar sudah tertipu penjual atau gerakan kemanusiaan yang abal-abal. Pastikan untuk berbelanja di situs atau toko resmi yang sudah pasti terjamin reputasinya, jadi tak mungkin terjadi penipuan. Jika ingin beramal atau berdonasi berhati-hatilah, pastikan lembaga atau perorangan yang menjadi tujuan bertanggung jawab jelas. Lebih baik lakukan donasi ke tempat yang telah terverifikasi dan berbadan hukum agar niat baik dapat tersampaikan.

 *Tulisan di atas dibuat oleh Forsaria Prastika, reporter magang KUASAKATACOM

***

tags: #online #toko #penipuan #twitter

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI