Bagimana Sikap Muslimah Saat Jatuh Cinta Kepada Seorang Pria?

cinta merupakan anugerah yang teramat indah yang diberkan oleh Allah SWT kepada kita. Akan tetapi ketika seorang muslimah merasakan jatuh cinta, tak jarang mereka terlena akan keindahannya hingga membuat mereka melakukan perbuatan yang dilarang oleh syariat agama. Lalu bagaimana sikap seorang muslimah ketika merasakan jatuh cinta kepada seseorang yang ia dambakan?

Pada kenyataannya, seorang muslimah seringkali dihadapkan dengan persoalan saat mereka merasakan jatuh cinta pada seorang pria. Mengingat, dalam Islam tidak ada istilah pacaran atau tunangan. Ketika seorang muslimah jatuh cinta, Islam selalu mengajarkan agar muslimah itu menikah dengan pria yang ia dambakan.

BERITA TERKAIT:
Rasyid Nikaz, Pria yang Mendekati Surga dengan Membayar Denda Cadar Muslimah Prancis
Makeup Masih Nempel di Muka, Apakah Sah Wudhu-nya?
Dua Hari Raya Berbarengan, di Media Sosial Muncul Gambar Ini
Bagimana Sikap Muslimah Saat Jatuh Cinta Kepada Seorang Pria?

Rasulullah SAW sendiri bahkan mengajarkan kepada kita bahwa menikah adalah obat yang paling mujarab bagi dua orang yang saling mencintai. Ibnu Majah meriwayatkan:

Dari Ibnu Abbas ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kami belum pernah melihat (obat yang mujarab bagi ) dua orang yang saling mencintai sebagaimana sebuah pernikahan.” (H.R.Ibnu Majah)

Seorang muslimah meminta seorang pria untuk menikahinya bukanlah sesuatu hal yang merendahkan diri atau tercela. Akan tetapi, lebih kepada menjunjung kehormatan seorang wanita. Pasalnya, jika seseorang jatuh cinta dan memendam rasa itu akan menimbulkan pengharapan sehingga akan menyebabkan zina mata saat melihat, zina lisan saat berucap, dan zina hati dengan berangan-angan.

Namun, jika tidak ada jalan yang memungkinkan menikah dengan pria tersebut, maka muslimah tersebut wajib sabat hingga Allah SWT menggantikan dengan lelaki yang lebih baik, atau Allah akan menyembuhkan muslimah tersebut dari rasa sakit lantaran cinta tersebut, atau bahkan Allah mewafatkannya.