Pahala dan Manfaat Mendengarkan Lantunan Ayat Suci Alquran

Bagi seorang Muslim, membaca, mempelajari, dan mendengarkan Alquran sangat dianjurkan. Ketika seseorang membaca Alquran, maka ia mendapat pahala serta manfaat yang luar biasa. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang belum lancar membaca Alquran atau bahkan masih belum bisa membaca Alquran sama sekali. Untuk golongan Muslim seperti ini, apakah masih bisa mendapatkan kebaikan dari Alquran?

Terkait hal tersebut, Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk mendengarkan dan memperhatikan ketika Alquran dibacakan. Sebagaimana firman Allah: "Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-a’raf: 204).

BERITA TERKAIT:
Lapas Brebes Gelar Peringatan Nuzulul Quran
Bupati Wonosobo Bagikan Alquran Gratis untuk Masyarakat
Pj Bupati Cilacap Tegaskan Pentingnya Umat Islam Jaga Alquran Sebagai Pedoman Hidup
30 Santri Hafidz di Blora Terima Beasiswa 
Mushaf Alquran Akbar Ke-10 Karya Dosen Unsiq Diserahkan ke Presiden Jokowi

Ayat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa ada perintah untuk mendengarkan yang maksudnya adalah tidak berbicara atau meninggalkan kesibukan yang dapat mengganggu dari mendengarkan Alquran. Juga ada perintah memperhatikan yang maksudnya adalah memasang telinga dan menghadirkan hati untuk mentadabburi dari apa yang didengarkan.

Syaikh Abdurrahman As-Sa'di, di dalam kitab tafsirnya mengatakan : “Perintah ini umum bagi semua orang yang mendengarkan Kitabullah (Alquran) ketika dibaca. Maka dia diperintahkan untuk mendengarkan dan memperhatikan dengan tenang.

Selanjutnya, beliau juga mengatakan “ketika Kitabullah dibaca, maka dia akan mendapatkan banyak kebaikan dan ilmu nan luas, terus memperbaharui keimanan, petunjuk yang terus bertambah pengetahuan agamanya”.
Rasulullah SAW sendiri juga senang mendengar bacaan Alquran dari para shahabatnya.

Di dalam sebuah hadits, Shahabat Ibnu Mas’ud bercerita: "Nabi Muhammad SAW pernah bersabda padaku, "Bacakanlah Alquran untukku." Aku pun berkata, "Apakah aku akan membacakan untuk Anda, padahal ia diturunkan kepada Anda?" beliau bersabda, "Sesungguhnya aku suka untuk mendengarnya dari orang lain." (HR Bukhari no 5049).

Di dalam riwayat yang lain Ibnu Mas’ud berkata “Aku pun membacakan surah An-Nisa' dan ketika sampai pada ayat yang artinya "Dan bagaimanakah sekiranya Kami mendatangkan manusia dari seluruh umat dengan seorang saksi, lalu kami mendatangkanmu sebagai saksi atas mereka." Maka beliau pun bersabda padaku, "Cukuplah." Lalu aku pun melihat kedua mata beliau meneteskan air mata. (HR Bukhari no 5055).

Selain itu, Imam Nawawi berkata “Ada beberapa pelajaran dari hadits Ibnu Mas’ud ini, di antaranya; anjuran untuk mendengarkan bacaan Alquran serta memperhatikannya dengan seksama, menangis ketika mendengarkannya, merenungi kandungannya“.

Lalu bagaimana bila yang didengarkan hanya rekaman murotal? Apakah juga sama pahalanya dengan mendengarkan secara langsung?

Syekh Wahbah Az Zuhaly dalam kitab Mausu’ah Al Fiqh Al Islam wa Al Qadhaya Al Muashirah menjelaskan, sesungguhnya suara (Alquran) yang direkam dalam kaset adalah bacaan Alquran itu sendiri yang dilantunkan oleh pembacanya. Hukum merekamnya pun diperbolehkan karena tidak menyalahi syariat.

Bahkan faedahnya banyak, diantaranya memperdengarkan bacaan Al Qur’an serta mentadabburinya (merenungkannya), mengajarkan orang lain untuk membaca yang benar bagi yang ingin belajar membaca dan menghafal bagi yang ingin menghafal Alquran. Bagi orang yang mendengar rekaman itu juga mendapatkan pahala sebagaimana ketika mendengarkan bacaan Alquran dari pembacanya secara langsung.

Berdasar Firman Allah dan hadits serta pendapat para ulama tersebut di atas maka dapat diambil pelajaran bahwa pahala dan keberkahan Alquran tersebut bisa kita peroleh ketika mendengarkan dan memperhatikan bacaan Alquran dengan sungguh-sungguh dan mentadaburi kandungan ayat - ayat yg didengarkan.

Demikianlah sahabat Kuasakatacom, semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga Allah menempatkan kita di dalam Maqamam Mahmuda. Aamiin.