Turunan Panjang Tanpa Blong, Simak Teknik Cari Aman Naik Motor Matik
Pengereman terjadi karena dampak dari memperbesar gesekan antara kampas rem dan permukaan cakram maupun tromol.
Sabtu, 26 Maret 2022 | 20:46 WIB - Trik
Penulis:
. Editor: Wis
SERINGKALI kita mendengar bahwa ketika berada di turunan panjang, motor matic seringkali mengalami rem blong yang menyebabkan terjadinya kecelakaan yang bahkan berujung kehilangan nyawa pengendara. Sehingga timbul pertanyaan apakah ada perbedaan konstruksi ataukah hal ini terjadi karena kesalahan pengoperasian pengereman.
Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Oke Desiyanto menyampaikan bahwa Perlu diketahui secara kontruksi, sistem pengereman tipe matik dan motor tipe lain sebenarnya sama, ada yang menggunakan tromol dan ada yang menggunakan cakram dengan ukuran yang sudah disesuaikan dengan bobot dan kemampuan mesin motornya.
BERITA TERKAIT:
AHM Siapkan 20 Kendaraan Listrik untuk Operasional KTT Presidensi G20 di Bali
Simak Pentingnya Suspensi untuk Keamanan Berkendara
AHM Pasarkan Motor Ikonik Honda ST125 Dax, Yuk Cek Harga OTR Jawa Tengah
Perdana, AHM Hadirkan Program Vokasi Berbasis TEGA di Bekasi
Astra Motor Jateng Gelar Training Safety Riding untuk Pegawai Fiber Academy
Sejatinya jika motor tipe lain dikondisikan sama dengan motor matik, tetapi menggunakan cara pengereman yang salah maka tentunya akan berakhir mengalami rem blong juga, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu disimak oleh setiap bikers mengenai rem pada motor:
Pertama, adalah engine brake. Motor tipe transmisi manual di motor sport dan semi otomatis seperti motor bebek, ketika gas ditutup penuh, secara otomatis engine brake akan muncul. Engine brake berasal dari putaran roda yang masih menyambung dengan putaran mesin, dimana putaran mesin lebih rendah dibanding putaran roda belakang, sehingga akan terasa efek ‘menahan’ motor.
"Pada motor tipe ini, putaran mesin tidak akan pengaruh dengan roda belakang jika tuas kopling ditekan atau persneling pada tipe bebek ditekan, sehingga saat melalui turunan, kopling ditekan untuk motor sport atau tuas persneling ditekan pada tipe bebek maka motor akan meluncur tanpa hambatan. Jika engine brake tidak dimanfaatkan untuk membantu dan menggunakan teknik mengerem yang salah maka akan terjadi rem blong," kata Oke, di Semarang, Sabtu (26/3/2022)
Kedua, adalah batas suhu kerja dari komponen sistem pengereman yaitu kampas dan minyak rem. Pengereman terjadi karena dampak dari memperbesar gesekan antara kampas rem dan permukaan cakram maupun tromol. Cara memperbesar gesekan dengan menggunakan mekanis (kawat) atau hidrolik (oli rem).
"Karena itu sangat mudah terjadi panas dari benda yang bergesekan. Jika ini terus menerus terjadi maka panas akan melampaui batas suhu kemampuan kerja dari rem. Karena suhu panas yang berlebihan menyebabkan kampas akan turun kinerjanya dan juga kemampuan oli rem untuk meneruskan tekanan juga akan turun drastis. Hal inilah dapat menyebabkan rem blong," jelasnya
motor matik didesain untuk penggunaan perkotaan dengan jalan datar cenderung lebih banyak, namun karena minat masyarakat terhadap matik dan kebutuhan penggunaan, maka banyak ditemukan pengguna motor matik diwilayah pengunungan juga. Ia menyebut bahwa ada tiga teknik penting yang wajib bikers ketahui agar teknik pengereman saat menggunakan motor matik pada jalanan menurun panjang yang lebih efektif sehingga menghindari timbulnya kecelakaan yang tidak diinginkan akibat rem blong.
Teknik Pertama, bikers perlu mempertahankan adanya engine brake di motor matik dengan cara gas dipancing dibuka sedikit sehingga terasa putaran roda belakang ‘nyambung’ dengan putaran mesin, dan ulangi jika bikers terasa ‘terlepas’. Gas dibuka sedikit tidak akan menyebabkan pertambahan kecepatan pada motor matik sehingga tidak perlu kuatir.
"Efek engine brake ini membantu kerja rem untuk sedikit memberi efek ‘menahan’ agar tidak meluncur bebas. Teknik ini akan efektif jika dikecepatan rendah," terang dia.
Teknik Kedua, bikers menjaga suhu rem agar tidak kepanasan dengan menggunakannya secara bergantian. Rem depan akan lebih mudah dingin karena letaknya didepan dan mudah mendapatkan sirkulasi angin untuk pendinginan sehingga rem depan boleh diberikan porsi agak lama durasinya sebelum bergantian dengan rem belakang.
"Selalu gunakan kecepatan rendah di awal turunan agar kerja rem tidak berlebihan," imbuhnya.
Teknik Ketiga, perlunya waktu tambahan istirahat untuk komponen rem kembali dingin ke suhu sekitar walaupun sudah bergantian, selain menghindari warna teromol berubah.
“Dengan mengetahui fungsi kerja rem dan mengetahui teknik pengereman yang tepat dijalanan menurun yang panjang, bikers telah mengimplementasikan langkah #Cari_Aman yang tepat demi menjaga keselamatan diri saat berkendara,” tutup Oke Desiyanto.
***tags: #astra honda motor #motor matik #honda
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Rumor Pergantian STY ke Kluivert, Konspirasi FIFA untuk Indonesia di Piala Dunia?
16 Januari 2025
Amerika akan Blokir TikTok, Pengguna Pindah ke RedNote
16 Januari 2025
Bubuk Pink untuk Padamkan Api Kebakaran di Los Angeles Tuai Kontroversi, Mengapa?
16 Januari 2025
Prodi Magister Hukum Unwahas Semarang Benchmarking ke IIUM di Malaysia
16 Januari 2025
Soal Libur Sekolah saat Ramadhan, Mendikdasmen: Tunggu SE Bersama
16 Januari 2025
Ketua MKKS SMP Wonosobo Minta Kepala Sekolah Saling Bangun Kolaborasi
16 Januari 2025
DKP Jawa Tengah Siap Dukung Program Makanan Bergisi Gratis dari Hasil Perikanan
16 Januari 2025
Kemenag Rilis EMIS 4.0 GTK Madrasah Pengganti Simpatika, Simak Kegunaannya
16 Januari 2025
Desak Tiga Laporan Kasus Ditindaklanjuti, GNPK-RI Datangi Kejari Brebes
16 Januari 2025
Sesuai Amanat UU, Kemenkop RI Serahkan Daftar Koperasi ke OJK
16 Januari 2025
Para Napi Rutan Salatiga Ikuti Pemeriksaan Kesehatan
16 Januari 2025