3C, TIPS Hindari Penipuan Mengatasnamakan Perusahaan Belanja Online
Saat korban sudah menyelesaikan misi pertama, penipu akan memberikan fee atau upah hingga memancing korban untuk menyelesaikan misi-misi selanjutnya.
Selasa, 11 April 2023 | 21:31 WIB - Trik
Penulis:
. Editor: Wis
SELAMA Ramadan, transaksi berbelanja online cenderung meningkat terutama untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran. Peningkatan transaksi ini kerap dibarengi dengan maraknya penipuan online yang mengatasnamakan suatu perusahaan.
Handhika Jahja selaku Direktur Eksekutif Shopee Indonesia dan Ricky Satria selaku Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia dalam sitkom “Mari Kita Ngobrol Santai Bareng UMKM” (MARKAS) yang tayang di Shopee Live mengungkapkan beberapa modus penipuan yang mengatasnamakan perusahaan, salah satunya Shopee.
BERITA TERKAIT:
Aston Inn Pandanaran Semarang Sukses Gelar Nostalgic Ramadan
Selama Ramadan, Baznas Salurkan 50.000 Paket Bantuan ke 38 Provinsi di Indonesia
MUI Dorong Pemberian Sanksi Tegas Stasiun TV yang Lakukan Pelanggaran saat Ramadan
Maxim Beri Bantuan Sembako di Panti Asuhan Tarbiyatul Yatim Semarang
Giatkan Kamtib di Bulan Ramadan, Lapas Brebes Geledah Kamar Hunian Warga Binaan
Beberapa penipuan yang belakangan marak terjadi termasuk modus penipu agar korban melakukan pengunduhan file APK, permintaan kode OTP (one time password) yang bisa menguras informasi dan rekening korban, ajakan menyelesaikan misi untuk mendapatkan keuntungan, hingga iming-iming mendapatkan hadiah dan tawaran pekerjaan.
Handhika memberikan tips 3C untuk mencegah terkena penipuan yang mengatasnamakan Shopee yang beredar di dunia maya termasuk WhatsApp. Pihaknya berharap dengan 3 tips ini, pengguna tidak mudah terkecoh dengan penipuan yang beredar.
3C adalah:
1.Cek Pengirimnya: semua informasi resmi dari Shopee hanya dikirim lewat akun WhatsApp Shopee bercentang biru yang sudah terverifikasi.
“Termasuk pengumuman pemenang kompetisi yang hanya dilakukan di media sosial resmi Shopee terverifikasi,” kata Handika.
2.Chat Customer Service Shopee: jika membutuhkan kepastian atas informasi mencurigakan, pengguna bisa menggunakan fitur Live Chat dengan CS di aplikasi Shopee untuk mengecek kebenaran informasi yang diterima. CS Shopee melayani 24 jam selama 7 hari!
3.Cari Tau Modusnya: modus penipuan terus berubah sehingga pengguna bisa mengikuti akun @shopeecare_id di Instagram untuk informasi terbaru tentang penipuan berkedok Shopee agar selalu update dengan modus terbaru.
Handhika juga menegaskan bahwa pihak Shopee tidak akan pernah meminta pengguna bertransaksi di luar platform Shopee.
“Selain berbahaya, kalau bertransaksi di luar aplikasi Shopee juga menyebabkan Garansi Shopee tidak berlaku,” jelas Handhika.
Garansi Shopee adalah fitur dimana pembayaran kepada Penjual ditahan sementara oleh Shopee selama masa Garansi Shopee. Dana akan diteruskan ke Penjual ketika pesanan telah diterima dengan baik dan sampai di lokasi pengiriman.
“Perbanyak informasi dan tetap waspada terhadap berbagai modus penipuan online yang ada. Anda perlu selalu berhati-hati akan informasi mencurigakan agar terhindar dari risiko kehilangan data dan harta pribadi. Ikuti Shopee Care di Instagram dan Twitter untuk informasi lebih lanjut,” terang dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ricky Satria, Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia juga mengingatkan konsumen agar selalu waspada dan tidak membagikan kode OTP serta password ke siapa pun.
“Jangan pernah membagikan kode OTP termasuk ke orang terdekat maupun orang yang mengaku sebagai pegawai suatu perusahaan. Tidak hanya OTP, dokumen dengan format APK juga sebaiknya abaikan karena tidak ada perusahaan yang mengirimkan informasi dengan format APK. File tersebut bisa berkedok surat tilang, surat undangan, atau foto dari kurir, tergantung tren masyarakat saat ini. Jika informasi yang didapat bukan dari call center resmi, lebih baik pengguna tidak mencoba-coba untuk mengunduh file tersebut,” ungkapnya.
Ricky juga menjelaskan terkait modus penipuan terbaru yang mengundang korban ke suatu grup di WhatsApp untuk melakukan sebuah misi. Saat korban sudah menyelesaikan misi pertama, penipu akan memberikan fee atau upah hingga memancing korban untuk menyelesaikan misi-misi selanjutnya dengan iming-iming harga paket yang lebih besar.
“Ajakan ini selalu berasal dari nomor yang tidak dikenal, sehingga kita harus selalu mengecek perusahaannya. Jika dirasa perusahaan tersebut meragukan, lebih baik keluar dari grup meskipun kita diundang oleh orang terdekat,” pungkas Ricky.
***tags: #ramadan #umkm #bank indonesia #penipuan
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Jelang HUT Bhayangkara, Polda Jateng Gelar Bazar Sembako Murah
25 Juni 2025

Artotel Gajahmada Semarang Hadirkan Musik dan Sunset Tiap Jumat
24 Juni 2025

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Tindak Pidana ITE terkait Manipulasi Data Pribadi
24 Juni 2025

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Losmen Malang karena Pelaku Sakit Hati
24 Juni 2025

Ratusan Warga Binaan dan Petugas Lapas Brebes Ikuti Senam Sehat Bersama
24 Juni 2025

Seorang Anak Tega Aniaya Ibunya di Bekasi, Ini Tampangnya
24 Juni 2025