Usai Covid-19 Bisnis Jamu Tradisional Menggiurkan, Berikut Tips Menjadikannya Minuman Kekinian

Peluang bisnis jamu tradisional pasca Covid-19 sangat menjanjikan.

Rabu, 31 Juli 2024 | 21:26 WIB - Trik
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Banyak aspek kehidupan berubah karena adanya pandemi Covid-19, termasuk cara kita menjaga kesehatan. Salah satu tren yang semakin berkembang yakni dalam mengonsumsi jamu tradisional

Dikutip dari laman Kementerian Koperasi dan UMKM, potensi bisnis jamu tradisional pasca Covid semakin cerah, karena masyarakat kini lebih sadar akan pentingnya kesehatan dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman alami. Dengan sejarah panjang sebagai warisan budaya dan kesehatan Indonesia, jamu tradisional memiliki peluang besar untuk dikembangkan.

BERITA TERKAIT:
Diluncurkan di AHMM ke-16, AIDP Perkuat Kesiapsiagaan Pandemi dan Pertahanan terhadap Penyakit yang Menular Melalui Udara
Usai Covid-19 Bisnis Jamu Tradisional Menggiurkan, Berikut Tips Menjadikannya Minuman Kekinian
FAO bersama Kementan dan IPB Ungkap Kinerja Sektor Pertanian Indonesia Selama Pandemi Covid-19 2020-2022
Jokowi: Pandemi Covid-19 Ajarkan Bangsa Ini, Kerja Sama Selesaikan Masalah
HUT ke-25, Grand Candi Hotel Semarang Usung Semangat Excelsior

jamu tradisional yang terbuat dari tanaman obat seperti kunyit, jahe, dan temulawak, kini mendapatkan tempat di hati konsumen modern. Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk alami membuka peluang besar bagi para pelaku UMKM. 

Menurut Data Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian tahun 2021, lebih dari 50% masyarakat Indonesia menggunakan jamu, halitu sekaligus menandakan pasar yang besar dan potensial. Tren ini semakin diperkuat dengan pergeseran pola pikir konsumen yang lebih memilih produk alami daripada obat-obatan olahan kimia.

Contoh sukses dari inovasi ini adalah brand jamu Herbana, yang mencatat peningkatan permintaan selama pandemi. Masyarakat kini lebih peduli untuk menjaga kesehatan secara preventif, dan jamu tradisional menjadi pilihan utama. 

Brand lain seperti Acaraki juga berhasil memodernisasi jamu, menjadikannya minuman kekinian yang dapat diterima oleh setiap kalangan. Menghadirkan inovasi dalam rasa, kemasan, cara penyajian, dan pemasaran adalah kunci untuk menarik minat konsumen modern.

 

Berikut Tips Memanfaatkan Peluang Bisnis jamu tradisional

Varian Rasa yang Inovatif
Salah satu kendala utama jamu tradisional adalah rasanya yang pahit. Tentunya hal ini bisa disiasati pelaku UMKM dengan berinovasi menciptakan varian rasa yang lebih nikmat, seperti menggabungkan jamu dengan buah-buahan, rempah-rempah, atau bahan alami lainnya. Misalnya, kombinasi lemon, jahe, dan madu yang menyegarkan.

Kemasan modern dan Praktis
Kemasan yang menarik dan praktis sangat penting untuk menarik konsumen. Pertimbangkan menggunakan botol plastik atau kaca, atau bentuk bubuk dalam kemasan kertas. Jamu dalam bentuk kantong celup juga bisa menjadi pilihan yang praktis dan modern.

Cara Penyajian yang Kreatif
Selain dalam bentuk minuman, jamu dapat diolah menjadi permen atau minuman instan dalam sachet. Ini memudahkan konsumen yang sibuk dan mencari solusi kesehatan yang cepat dan praktis.

Strategi Pemasaran Digital 
Manfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk mempromosikan produk jamu Anda. Konten visual menarik, testimoni konsumen, dan informasi manfaat kesehatan jamu dapat membantu membangun merek dan menjangkau audiens lebih luas. Mengikuti pameran dan acara promosi juga dapat meningkatkan visibilitas produk Anda.

Dukungan Pemerintah untuk Ekspor Jamu
Pemerintah Indonesia sangat mendukung pengembangan industri jamu tradisional, termasuk membantu UMKM dalam menembus pasar internasional. Berbagai program pelatihan, bantuan modal, dan promosi produk ke luar negeri telah diterapkan untuk mendukung industri ini. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor jamu Indonesia pada tahun 2021 mencapai USD 41,5 juta atau setara dengan Rp 648 miliar. Negara-negara seperti Nigeria dan Arab Saudi merupakan pasar utama, dan ada potensi besar untuk ekspansi ke negara lain di Afrika dan Asia. Dukungan ini memberikan peluang besar bagi Sobat KUKM untuk mengembangkan bisnis jamu ke level internasional.

Peluang bisnis jamu tradisional pasca Covid-19 sangat menjanjikan. Dengan mengemas jamu dalam bentuk modern dan inovatif, serta memanfaatkan strategi pemasaran digital, pelaku UMKM dapat meraih pasar yang lebih luas. Dengan menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan inovasi modern, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya tetapi juga memenuhi kebutuhan konsumen masa kini yang semakin selektif. 

***

tags: #pandemi covid-19 #kesehatan #jamu tradisional #modern

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI