Hari Ini Hari Penghapusan Perbudakan Internasional, Begini Sejarahnya 

Pada tanggal 2 Desember, setiap tahunnya akan diperingati dengan hari Penghapusan perbudakan Internasional. Majelis umum PBB secara resmi menetapkan hari Penghapusan perbudakan Internasional pada tahun 1995 yang mana berdasarkan pertimbangan dalam pengajuan dari kelompok kerja PBB tentang perbudakan pada tahun 1985.

Menurut PBB, fokus dan maksud dari hari Penghapusan perbudakan adalah untuk memberantas bentuk-bentuk perbudakan kontemporer, seperti halnya dengan perdagangan manusia, eksploitasi seksual, bentuk pekerjaan terburuk bagi anak-anak (pekerja anak), pernikahan paksa seperti halnya yang masih sering terjadi di Indonesia, dan perekrutan paksa anak-anak untuk digunakan dalam konflik bersenjata.

BERITA TERKAIT:
Hari Ini Hari Penghapusan Perbudakan Internasional, Begini Sejarahnya 
Cina Komitmen Usut Tuntas Pebudakan ABK WNI

Menurut sejarahnya, perbudakan parah pernah terjadi di kolonial Amerika. Pada masa itu awal perbudakan abad 17 atau lebih tepatnya tahun 1619  kapal Belanda membawa 20 budak Afrika menuju Virginia, yang menandai awal perbudakan di koloni Inggris di Amerika.

Mereka dipaksa bekerja di perkebunan tembakau, yang pada saat itu menjadi komoditas utama. Seiring waktu, kebutuhan tenaga kerja untuk mendukung pertanian besar, terutama di bagian selatan meningkat. perbudakan menjadi bagian penting dari ekonomi kolonial Amerika.

Pada awal abad 18, jumlah budak Afrika terus meningkat, terutama di wilayah Selatan yang mana mengandalkan pertanian tanaman seperti kapas, tembakau, dan gula. budak digunakan sebagai tenaga kerja untuk mengelola perkebunan besar saat itu.

Hingga, Akhir dari perbudakan di Amerika terjadi dengan pengesahan Amandemen ke-13 pada tahun 1865, yang menghapuskan perbudakan secara hukum di seluruh negara. Meskipun secara resmi perbudakan berakhir, namun dampaknya terus berlanjut dalam bentuk diskriminasi rasial dan ketidaksetaraan sosial yang dihadapi oleh orang kulit hitam di Amerika.

*** Ditulis oleh wartawan magang Malik Ngaziz