Katherine Gilnagh, Korban Selamat Tragedi Kapal Titanic karena Kepolosannya

Karena kepolosannya itu, dia mengikuti saja prosedur evakuasi dari awak kapal tanpa menyadari bahwa malam itu semua penumpang sangat khawatir menjelang Titanic tenggelam. Setelah tiba di New York pun Katherine masih tak menyadari bahwa Titanic benar-benar

Selasa, 18 Februari 2025 | 09:31 WIB - Kisah
Penulis: Rahardian Haikal Rakhman . Editor: Rahardian

Peristiwa tenggelamnya Kapal Titanic pernah membuat geger dunia. Kapal terbesar yang pernah dibuat oleh manusia pada abad ke-19 itu harus berakhir tragis setelah menabrak gunung es di saat pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, ke New York City, Amerika Serikat. 

Kapal buatan Harland and Wolff di Belfast tersebut bahkan disebut sebagai kapal termewah dan termegah di era pada saat itu. Kapal itu juga sempat diklaim tak mungkin akan tenggelam. Namun, faktanya pada 15 April 1912 dini hari, Titanic tak mampu bertahan usai mengalami kebocoran lambung kapal akibat tabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara. Kemudian, kapal tenggelam dan karam ke dasar samudera.  Total ada 1.500 orang dari sekitar 2.200 penumpang dan awak kapal tewas dalam tragedi itu. 

BERITA TERKAIT:
Katherine Gilnagh, Korban Selamat Tragedi Kapal Titanic karena Kepolosannya

Meskipun begitu, banyak penumpang yang selamat dari tragedi bersejarah itu setelah menumpang sekoci. Salah satu yang penumpang selamat yakni Katherine Gilnagh. Uniknya dia selamat karena terlalu "ndeso" alias terlalu polos. Diketahui, Katherine menjadi penumpang kelas tiga. Dia naik dari Queenstown pada 11 April. Saat berada di atas kapal, dia menginap di kabin kamar 161 di E Deck buritan bersama tiga orang lainnya.

 


Pada malam sebelum Kapal Titanic tenggelam, Katherine dan penumpang kelas tiga lainnya sedang menikmati pesta di area kelas tiga komunal. Tiba-tiba ada yang tidak beres dengan kapal besar tersebut. Singkat cerita, Katherine dan beberapa orang perempuan lain berhasil naik ke sekoci yang jumlahnya sangat terbatas untuk ukuran kapal sebesar Titanic. Katherine pun selamat dari musibah tersebut dan dievakuasi ke New York, kota tujuan akhir Titanic jika tak tenggelam.

Beberapa tahun setelah peristiwa tersebut, Katherine bercerita bahwa saat malam kejadian, dia berpikir kalau semua orang panik menjelang tenggelamnya Titanic merupakan suatu hal biasa dalam perjalanan dengan kapal. Maklum, itu merupakan pengalaman pertamanya pergi menggunakan kapal. Dia mengira, kejadian itu hanyalah bagian dari perjalanan Titanic. Saking polosnya, Katherine juga berpikir bahwa sekoci yang dia tumpangi juga cara lain menuju New York.


Karena kepolosannya itu, dia mengikuti saja prosedur evakuasi dari awak kapal tanpa menyadari bahwa malam itu semua penumpang sangat khawatir menjelang Titanic tenggelam. Setelah tiba di New York pun Katherine masih tak menyadari bahwa Titanic benar-benar karam ke dasar laut.

Mengetahui kabar mengenai tenggelamnya Titanic, sang kakak sudah menyiapkan pemakaman untuk Katherine karena mengira adiknya telah tewas. Namun, sang kakak kaget saat mengetahui bahwa adiknya masih hidup, ia pun lalu mengabari keluarga mereka di Irlandia bahwa Katherine selamat. 

Katherine sendiri meninggal pada 1 Maret 1971 atau 59 tahun pasca kejadian mengerikan tersebut. Namun, tidak dengan kisahnya yang "ndeso" itu.

***

tags: #kapal titanic #katherine gilnagh #new york

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI