Al: Ajal dalam Sehelai Foto
Di tanganmu, tergenggam satu lembar daun menguning. Ajal mendatanginya di waktu paling tepat. Kulihat jasadnya masih segar.
Kamis, 11 Februari 2021 | 15:18 WIB - Surat
Penulis:
. Editor: Fauzi
"Aku masih harus bersembunyi, menyimpan separuh bulan yang amat kau sayangi," pesanmu hari ini. Seolah tak masalah dua hari lalu aku tak membalas pesanmu.
Dalam perjalanan pulang dari kantor tadi, pesan-pesanmu kemarin mengecambah di kepalaku. Langkahku terhenti. Aku jongkok, mengamati anak-anak rumput yang digelayuti sisa hujan semalam. Tadi, Al, aku melihatmu di antara mereka. Satu jam kemudian, kau mengirim pesan lagi. Ada sehelai foto.
BERITA TERKAIT:
Praktisi Grafologi Ini Baca Tulisan Tangan Mahasiswi UNNES Korban Bunuh Diri: Sedang Berada di Fase Depresi
Mahasiswi PTS di Semarang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bulusan Selatan
Elon Musk Surati Mark Zuckerberg Usai Threads Dirilis, Ini Isinya
Perempuan yang Ditemukan Meninggal di Gerbang SD Kutoharjo Kendal Tinggalkan Surat, Begini Isinya
Surati Bupati, Warga Suku Baduy Minta Pemutusan Jaringan Internet di Wilayahnya
Di sehelai foto, kau seolah menatap ke depan, tapi tidak sama sekali. Di padang ilalang, udara nyaris berwarna abu, namun lebih pucat dari langit. Kau tentu paham, bahkan Hitler pun tak akan mampu menghilangkan raut kecut yang menyergapku.
Dari tanganmu, kabut datang tanpa hujan. Perlahan-lahan menarikku. Di dalam kos, gemuruh petir mulai terdengar. Bukan gerimis, setelahnya justru suara itu berganti deru ombak laut. Kemudian aroma tandus gurun menyusup dari jendela kamar yang gordennya kubuka setengah.
Di tanganmu, tergenggam satu lembar daun menguning. Ajal mendatanginya di waktu paling tepat. Kulihat jasadnya masih segar. Kubayangkan, tadi waktu melambat. Ketika nyawa yang lelah menyaksikan dunia, dipaksa keluar melalui kerongkongan dan kepala secara alot. Kurasa, aku tahu apa yang ia pilih saat iblis berwajah malaikat menawarkan air dan api.
Di sehelai fotomu, Al, aku ada. Meski hanya bayangan samar. Menyaksikan urat-urat daun yang bebas tanpa penyesalan. Kurasa ia berhasil melewati kering paling kering. Moksa menuju bukit tertinggi.
***Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Polda Jateng Bagi-bagi Sembako dan Gelar Layanan Kesehatan di Magelang
29 Maret 2024
Membahayakan! Kapolres Pati Imbau Orangtua Tak Belikan Anak Sepeda Listrik
29 Maret 2024
Jelang Lengser, Jokowi Ingin Indonesia Kuasai 61 Persen Saham Freeeport
29 Maret 2024
Perputaran Uang Selama Ramadan dan Lebaran 2024 Diprediksi Tembus Rp157,3 Triliun
29 Maret 2024
99 Napi Nasrani di Lapas Semarang Ikuti Ibadah Paskah
29 Maret 2024
Pria Asal Banyumas Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bergas Semarang
29 Maret 2024
Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi karena Diduga Mau Perang Sarung
29 Maret 2024
Tersandung Kasus Korupsi Timah, Ini Peran Suami Sandra Dewi
29 Maret 2024
Kenapa Paskah Berkaitan dengan Telur? Ini Penjelasannya
29 Maret 2024