GURU | GOOGLEIMAGES

GURU | GOOGLEIMAGES

Guru dan Siswa yang Hiperaktif

Hidup kadang seperti cermin, dirimu yang selalu dipantulkannya.

Sabtu, 10 Juli 2021 | 10:14 WIB - Kisah
Penulis: Penaka Kemalatedja . Editor: Kuaka

HASSAN, anak murid kelas 4 SD yang hiperaktif pulang sekolah membawa sepucuk surat dari ibu gurunya untuk disampaikan kepada ibunya. “Bunda, ini ada surat dari Bu Guru,” kata Hassan sambil memberikan surat tersebut.

Sang ibu langsung membuka amplop. surat itu berisi undangan terhadap dirinya agar besok pagi datang menghadap Bu Guru di sekolah untuk membicarakan masalah anaknya.

BERITA TERKAIT:
Megawati Kirimkan Surat Sahabat Pengadilan kepada MK, Begini Isinya
Praktisi Grafologi Ini Baca Tulisan Tangan Mahasiswi UNNES Korban Bunuh Diri: Sedang Berada di Fase Depresi
Mahasiswi PTS di Semarang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bulusan Selatan
Elon Musk Surati Mark Zuckerberg Usai Threads Dirilis, Ini Isinya
Perempuan yang Ditemukan Meninggal di Gerbang SD Kutoharjo Kendal Tinggalkan Surat, Begini Isinya 

Keesokan hari setelah mengantar Hassan masuk kelas, sang ibu menemui Bu Guru di ruang guru. “Begini, Bu. Anak ibu, Hassan itu kelihatannya perlu diberi tablet Ritalin.”

“Memangnya kenapa dengan anak saya, Bu Guru?”

“Selama di kelas, Hassan sering kesulitan konsentrasi dan terlalu banyak bergerak.”

“Anak saya itu memang hiperaktif, Bu Guru.”

“Ya, tetapi ini lebih dari hiperaktif. Ia selalu bikin gaduh. Ketika guru sedang mengajar, teman-temannya sering merasa terganggu. Kasihan kan, kalau dia tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik.”

Singkat cerita, sang ibu akhirnya menyetujui usulan Bu Guru.

 

Ketika Bu Guru itu masuk kelas, sebelum memulai pelajaran, ia memanggil Hassan ke depan. Bu Guru berbisik agar Hassan minum sebutir tablet Ritalin yang sudah disiapkan sebelumnya. 

“Hassan, ini ada tablet vitamin agar kamu pintar. Tolong minum sebelum pelajaran dimulai.”

Dengan berbisik, Hassan berkata, “Saya malu dong, Bu, kalau minum obat ini di depan teman-teman. Nanti mereka mengira saya sakit.”

“Kalau begitu, ambil obat pintar ini. Kamu pergi ke ruang kerja Ibu, minum di sana lalu kembali ke sini. Oya, sekalian tolong bawakan kopi Ibu di atas meja ke sini ya.”

“Baik, Bu.”

Beberapa saat kemudian Hassan kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran. 

Demikian hari demi hari berjalan. Setiap sebelum pelajaran, Hassan pergi ke ruang kerja Bu Guru untuk minum “obat pintar” dan kembali ke kelas sambil membawakan kopi untuk Bu Guru.
Ketika Bu Guru itu mengundang sang ibu untuk kedua kalinya, sikap Bu Guru sama sekali berubah, jauh berbeda dari sikapnya ketika mengundangnya pertama. Bu Guru itu memuji-muji perilaku Hassan yang sudah lebih baik. Menurut Bu Guru, Hassan sekarang mengikuti pelajaran dengan tenang.

Mendengar penjelasan tersebut, sang ibu tampak senang.

Dalam perjalanan pulang, sang ibu berkata kepada Hassan. “Bunda harus berterima kasih kepadamu, Hassan. Menurut Bu Guru, kamu selama satu bulan ini sudah dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Jauh lebih baik dari sebelumnya. Coba ceritakan, apa yang telah kamu lakukan selama ini sehingga Bu Guru memuji-muji kamu.”

Dengan polos anak kecil murid kelas 4 SD itu berkata, “Hassan gak melakukan apa-apa kok. Hassan setiap hari, sebelum Bu Guru mulai mengajar, Hassan pergi ke ruang kerjanya, membawakan kopi Bu Guru, tak lupa Hassan masukkan tablet vitamin obat pintar ke dalam kopi itu. Nah, setelah minum kopi itu, setiap mengajar Bu Guru sekarang gak pernah marah-marah lagi. Bu Guru jadi baik banget. Hassan dan kawan-kawan pun bisa belajar dengan baik.” (Disadur oleh Saifullah Kamalie)

***

tags: #surat #kisah #narasi #kata baik

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI