Di Balik Euphoria Tol Semarang-Demak Ada Petani Suparwi, Sawahnya Digusur tapi Tak Terima Ganti Rugi 

"Sawah saya sudah dibangun tol namun saya belum dapat ganti. Terus saya harus gimana," katanya.

Kamis, 24 November 2022 | 15:35 WIB - Kisah
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

Jalan Tol Semarang-Demak memang memberikan dampak positif bagi mobilisasi masyarakat. Pembukaannya mengurangi kemacetan di wilayah Pantura Demak. 

Sayangnya euphoria ini tidak dirasakan Suparwi. Petani warga Pulosari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak ini malah menerima nasib pahit. 

BERITA TERKAIT:
Dana Kerohiman Tol Semarang-Demak Rp399 Miliar Diserahkan, Mbak Ita Harap Warga Hati-hati Gunakan Uang
Warga Demak Demo, Tuntut Ganti Rugi Lahan Protek Tol Semarang-Demak  
Soal Ganti Rugi Lahan Tol Semarang-Demak, Jokowi Sentil Menteri Basuki dan Hadi 
Hari Ini, Presiden Jokowi Resmikan Tol Semarang-Demak Seksi 2
Akhir Bulan Ini Mulai Berbayar, Berikut Tarif Tol Semarang-Demak

Di usia senjanya yang menginjak ke-72, Suparwi memperjuangkan keadilan baginya. Ia juga memutuskan untuk mengirim surat secara terbuka kepada Presiden Joko Widodo

"Tanah saya belum dibayar tapi Jalan Tol Semarang - Demak sudah digunakan," jelasnya saat ditemui, Kamis (24/11/2022).

Suparwi mengaku, sampai saat ini belum menerima ganti rugi proyek tol Semarang- Demak, meski tanahnya telah digunakan untuk pembangunan tol.

"sawah saya sudah dibangun tol namun saya belum dapat ganti. Terus saya harus gimana," katanya. 

 

Padahal cita-citanya cukup mulia: mandiri di usia senja dengan bertani. Ia tak ingin merepotkan anak cucu. Kelak sawah itu akan ia turunkan kepada keturunannya. 

Dia mengaku heran, kenapa tanah miliknya bisa dibangun jalan tol padahal surat tanah dan surat-surat yang lain masih dia pegang. 

"Terus ini gimana nasib saya orang kecil seperti ini," keluhnya.

Seingat Suparwi, sosialisasi pembangunan jalan tol telah berlangsung sejak lama. Dirinya pernah menghadiri sosialisasi tersebut pada tahun 1997.

Setelah sekian tahun kemudian tidak ada kabar lagi terkait proyek tersebut. Justru dirinya mengaku kaget, saat ada alat berat tiba-tiba menguruk sawah yang masih dia garap, pada tahun 2018. 

“Ini kan lahan untuk masa depan anak cucu. Kalau akan digunakan negara untuk pembangunan tol, ya tidak apa-apa. Yang penting ada ganti dengan harga pasaran umum," imbuhnya. 

Dia berharap, Jokowi bisa memperhatikan nasib rakyat kecil sepertinya. Sudah bertahun-tahun dia memperjuangkan haknya namun selalu saja buntu. 

"Ini kan tidak menghargai rakyat kecil. Bahkan sampai sekarang saya juga masih bayar pajak tanah tersebut," katanya.

***

tags: #tol semarang-demak #petani #sawah #presiden joko widodo

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI