Berat Badannya Sampai 400 Kg dan Ia pun Meninggal Karenanya
Dokter spesialis itu memperingatkan bahwa, satu-satunya cara untuk menyelamatkannya adalah dengan operasi lambung.
Senin, 26 Februari 2024 | 14:03 WIB - Kisah
Penulis:
. Editor: Hani
Kisah hidup Ricky Junior Naputi kembali viral di media sosial. Ia pernah dinobatkan sebagai orang tergemuk di dunia dengan berat badan mencapai 408 kilogram.
Pria yang lahir di Mangilao, Guam pada 20 Juni 1973 ini mulanya memiliki berat badan normal seperi orang pada umumnya. Namun saat menginjak remaja masalah berat badan mulai muncul. Salah satu penyebab adalah sang inu selalu memberikan makanan apa saja yang ia minta. Bahkan tanpa melihat bagaimana kandungan gizinya.
BERITA TERKAIT:
Tidur Panjang Saat Akhir Pekan Baik untuk Jantung
Berat Badannya Sampai 400 Kg dan Ia pun Meninggal Karenanya
Ahli Gizi: Anak Stunting harus Dipantau Gizinya agar Tak Jadi Obesitas
Tak Bisa Jalan, Pria Berbobot 130 Kilogram Ini Dievakuasi ke Rumah Sakit
Fajri Pasien Obesitas Meninggal karena Sindrom Disfungsi Multiorgan, Apa Itu?
Berat badannya mulai naik jadi 100 kg lalu meningkat lagi menjadi 300 kilogram lebih. Masalah berat badannya bertambah saat Ricky bertemu istrinya, Cherly pada tahun 2004 lalu.
Untuk urusan makanan, Cherly selalu menuruti perkataan Ricky dan tidak berani menolaknya, terutama makanan favoritnya yaitu goreng-gorengan.
Mereka bertemu ketika kondisi Ricky sudah mengalami obesitas, meskipun begitu dia masih bisa berjalan keluar untuk jalan-jalan dan membantu dirinya sendiri. Saat Ricky melamar Cherly, tubuhnya sudah bertambah sangat besar dan berat sehingga mereka tidak bisa melakukan bulan madu bersama.
Adapun, Cherly pada waktu itu, Harus menjadi pengasuh dan fasilitator sang suami. "Ini seperti merawat bayi yang terlalu besar," ungkapnya.
Semakin hari berat badan Ricky sudah berada diluar kontrol karena sudah mencapai lebih dari 400 kilogram. Diperkirakan dalam sehari Ricky mengonsumsi 10.000 kalori untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.
Dirinya menyadari membutuhkan bantuan segera atau jika tidak akhir hidupnya akan segera tiba. Angie Flores, seorang aktivis dan advokat yang mendedikasikan dirinya untuk membantu orang-orang seperti Ricky, pernah melakukan perjalanan dari Amerika Serikat (AS) ke Guam bersama seorang dokter spesialis untuk mencoba membantu.
Dokter spesialis itu memperingatkan bahwa, satu-satunya cara untuk menyelamatkannya adalah dengan operasi lambung.
Namun, pertama-tama dia harus mengubah kebiasaan pola makannya dan menurunkan beberapa berat badannya.
Akibat kondisi Ricky yang sudah terlalu parah, ditambah bantuan yang datang sudah sangat terlambat, sehingga tidak ada seorang pun yang bisa melakukan apapun untuk mencegah kematiannya. Kondisi ini juga diperparah dengan depresi yang dialaminya. Ricky kerap mengonsumsi obat-obatan untuk mengurasi depresi.
Karena kondisi kesehatannya yang memburuk dan paramedik tidak bisa menyelamatkannya, Ricky pun meninggal pada 10 November 2012 di usia 39 tahun.
Kisah Ricky selalu dikenang terutama untuk mengingatkan agar orang menjaga pola makannya.
*Ditulis oleh Rahardian Haikal Rakhman
tags: #obesitas #ricky junior naputi #orang tergemuk di dunia
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Semarang, Diduga Sudah Meninggal Lima Hari
19 Juli 2025

Napoli Resmi Datangkan Pemain Asal Belanda Noa Lang dari PSV Eindhoven
19 Juli 2025

Setelah Indonesia, Giliran Malaysia Bantai Brunei Darussalam 7-1
19 Juli 2025

Pemain Timnas Indonesia Ivar Jenner Masuk Tim Utama FC Utrecht
19 Juli 2025

Ibu dan Anak Nekat Jadi Kurir Narkoba, Kini Terancam 20 Tahun Penjara
19 Juli 2025

Indonesia vs Filipina: Garuda Muda Menang Tipis 1-0
19 Juli 2025

Jarah Warung Kelontong, Dua Pelaku Tawuran Ini Dibekuk Polisi
19 Juli 2025

Praktik Harmoni Indonesia Layak Ditunjukkan ke Dunia
19 Juli 2025

Bank Jateng-Pemkot Magelang Percepat Penyaluran 20.000 KPR FLPP untuk MBR
19 Juli 2025

Bupati Sragen Resmikan Bangsal Baru dan Layanan HD RSUD Gemolong
19 Juli 2025

Diresmikan Kapolri, 28 SPPG Diharapkan Penuhi 96.000 Penerima Manfaat
18 Juli 2025