Keberhasilan Raja Airlangga dalam Upaya Penanggulangan Banjir Abad 11

Kerajaan Kahuripan adalah salah satu kerajaan yang berdiri di Jawa Timur pada abad 1019 M. Satu satunya raja yang berkuasa di Kerajaan Kahuripan adalah Raja Airlangga. 

Raja bergelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa itu ialah putra dari Raja Kerajaan Bedahulu yang ada di Pulau Bali bernama Udayana dan  ibunya Mahendradatta dari Kerajaan Medang.

BERITA TERKAIT:
Keberhasilan Raja Airlangga dalam Upaya Penanggulangan Banjir Abad 11

Selama masa kepemimpinanya, ia dikenal sebagai raja yang sangat peduli tentang kesejahteraan rakyatnya. Salah satunya ialah upaya dalam penanggulangan banjir musiman di Aliran Sungai Brantas kala itu yang tercantum dalam Prasasti Kamalagyan.

Dalam prasasti yang ditulis menggunakan aksara jawa kuno itu dijelaskan, Raja Airlangga bersama dengan rakyat Kahuripan membangun Bendungan Waringin Sapta yang berlokasi di dekat Kelagen, Sungai Brantas. 

Pembangunan ini tidak hanya berfungsi untuk mencegah banjir yang sering meluap di Sungai Brantas, tetapi juga sebagai keperluan irigasi pertanian di sekitarnya. 

Dengan dibangunnya Bendungan Waringin Sapta, banyak dampak positif yang dirasakan oleh rakyat Kerajaan Kahuripan. Tak terkecuali dalam sektor perdagangan. Terkendalinya aliran air Sungai Brantas turut mempermudah akses dan mobilisasi pedagang melalui jalur pelayaran. 

Berdirinya Bendungan Waringin Sapta pada masa itu juga dijadikan simbol kemakmuran pada masa pemerintahan Raja Airlangga. 

Adanya kerjasama Raja dan rakyat dalam pemeliharaan bendungan membuat sektor pertanian, perekonomian, serta kondisi rakyat mengalami peningkatan yang cukup signifikan. 

*** Ditulis oleh wartawan magang Kuasakata Asa Hekaputri