Perjalanan Legenda Jamu Nyonya Meneer Semarang hingga Pailit pada Generasi Ketiga
Jamu legendaris ini didirikan di Semarang oleh wanita keturunan Tionghoa bernama Lauw Ping Nio atau biasa dikenal dengan Meneer.
Rabu, 02 Oktober 2024 | 16:02 WIB - Kisah
Penulis:
. Editor: Kuaka
jamu legendaris Nyonya Meneer tak lagi asing bagi masyarakat Indonesia. Namun setelah perjalanan hampir satu abad, perusahaan jamu sejak jaman Belanda ini telah dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Negeri Semarang pada tahun 2017.
jamu legendaris ini didirikan di Semarang oleh wanita keturunan Tionghoa bernama Lauw Ping Nio atau biasa dikenal dengan Meneer. Panggilan Meneer diberikan oleh ibunya sebagai wujud rasa cintanya pada beras Menir yang ia konsumsi sewaktu mengandung Lauw Ping Nio.
BERITA TERKAIT:
Perjalanan Legenda Jamu Nyonya Meneer Semarang hingga Pailit pada Generasi Ketiga
Puluhan Siswa SD di Kudus Diajari Cara Meracik Jamu agar Lestarikan Budaya
Peringatan Hari Jamu, Bupati Sukoharjo Minum Jamu Bersama UMKM Binaan Bank Jateng
7 Logo Obat dan Artinya yang Perlu Kamu Ketahui agar Tak Salah Pilih
Makin Garang! Resep Jamu Ayam Aduan, Bahan-bahannya Ada di Dapur
Pada awal berdirinya di tahun 1919, bisnis ini dinamakan jamu Cap Portret Nyonya Meneer yang beralamat di Jalan Pedamaran No 92, Semarang. Kemujaraban jamu ini pun mulai tersohor hingga luar Semarang. Hingga pada tahun 1940 an jamu Cap Portret Nyonya Meneer ini membuka cabang pertamanya di Batavia atau sekarang bernama Jakarta.
Pembukaan cabang toko jamu di Batavia ini dilakukan oleh anaknya Ong Djian Nio yang biasa dipanggil Nonnie di Jalan Juanda, Pasar Baru. Namun dibukanya cabang pertama di Batavia ini, bisnisnya mulai surut karena pada tahun 1942 - 1949 Indonesia sedang berada di ambang ketidakstabilan ekonomi.
Setelah melewati perekonomian yang tidak stabil tersebut, jamu Nyonya Meneer mulai bangkit dan berinovasi untuk produk produk jamunya. Strategi pemasaran yang ia gunakan pada waktu itu berhasil mengembangkan bisnis ini menjadi semakin besar.
Sampailah pada tahun 1967, Lauw Ping Nio (Nyonya Meneer) menjabat sebagai Direktur Utama pada Perusahaan jamu Nyonya Meneer. Dengan bantuan dari anak anaknya, jamu Nyonya Meneer berhasil menghasilkan ratusan produk di berbagai kategori. Mulai dari kesehatan, penyembuhan penyakit, hingga produk kecantikan..
Namun sayangnya pada tahun 1976, Hans Ramana, selaku direktur dan anak kepercayaan Nyonya Meneer meninggal dunia. Dan dua tahun setelahnya pada 1978, secara mengejutkan Nyonya Meneer juga meninggal dunia di usianya yang ke 83 tahun.
Meninggalnya dua pionir perusahaan tersebut, akhirnya secara perlahan bisnis jamu Nyonya Meneer yang sudah berdiri selama puluhan tahun mulai berada di ambang kehancuran.
Pemicu utama dari awal kehancuran perusahaan ini diduga berasal dari konflik internal. Perseteruan anak hingga cucu terus berlanjut dan tidak menemukan titik terang.
Akhirnya setelah perseteruan keluarga yang berlangsung cukup lama. Disepakati bahwa bisnis tersebut dikelola oleh satu cucunya bernama Charles Saerang. Ia terus berusaha untuk mengembangkan bisnis jamu warisan neneknya tersebut bahkan sampai ke pasar internasional.
Dibalik suksesnya distribusi jamu ke pasar internasional, tenyata terjadi banyak masalah seperti keterlambatan gaji dan THR untuk karyawan. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2013 dan 2016, terjadi demonstrasi besar besaran dan mogok kerja oleh karyawan jamu Nyonya Meneer.
Tak hanya itu di tahun 2015 perusahaan jamu Nyonya Meneer ini diketahui belum membanyar utang sebanyak 110 miliar kepada PT Nata Meredia Investama, distributor tunggal perusahaan jamu Nyonya Meneer.
Karena tidak mampu melunasi utang piutang, alhasil pada tahun 2017 Pengadilan Negeri Semarang menyatakan perusahaan jamu Nyonya Meneer resmi mengalami pailit.
*** Ditulis oleh wartawan magang Kuasakata Asa Heka
***tags: #jamu #nyonya meneer
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Rupbasan Purwokerto Terima Barang Bukti 353 Komputer dan 17 Router dari Polresta Banyumas
16 Oktober 2024
Akselerasi Atasi Masalah Sosial, Edy Supriyanta Launching Jepara Care Store
15 Oktober 2024
Persediaan Pangan di Jateng Dipastikan Aman
15 Oktober 2024
Pemprov dan DPRD Jateng Kolaborasi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
15 Oktober 2024
Meski Tampil Dominan, Indonesia Harus Akui Keunggulan China
15 Oktober 2024
Canangkan HCTPS, Edy Supriyanta Ajak Siswa Terapkan Perilaku Hidup Sehat Sejak Dini
15 Oktober 2024
Wisata Petualangan Meningkat, ASPPI Gelar BWI ke-9 "Jateng Adventure"
15 Oktober 2024
Muhadi Setiabudi Beberkan Kunci Kesuksesan Dihadapan Wartawan dan Aktivis LSM Brebes
15 Oktober 2024
Polda Jateng Tangkap Lima Blandong yang Beraksi di Pati
15 Oktober 2024