Membedah Mitos Leak, Sang Penyihir Jahat dalam Tradisi Bali
Fenomena leak hanya dapat terlihat pada waktu tertentu.
Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:19 WIB - Kisah
Penulis:
. Editor: Fauzi
mitologi Bali dipenuhi dengan berbagai cerita magis dan misteri yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu sosok paling menarik dan menakutkan dalam budaya ini adalah Leak. Dikenal sebagai penyihir jahat, Leak bukan hanya sekadar karakter dalam cerita rakyat, tetapi juga simbol dari kepercayaan dan praktik spiritual yang kompleks.
Leak dalam mitologi Bali adalah jelmaan manusia yang menguasai sebuah ilmu bernama Aji Pengleakan. Ilmu Leak sendiri merupakan praktik spiritual yang memiliki tujuan untuk membuka segala batasan yang dimiliki oleh seseorang di dalam dirinya, mengganti dan mengubah identitas diri melalui meditasi Tantra khas Bali. Secara historis, ilmu ini dipraktikkan baik untuk melindungi diri maupun untuk menyerang musuh pada zaman dahulu kala.
BERITA TERKAIT:
Membedah Mitos Leak, Sang Penyihir Jahat dalam Tradisi Bali
Secara etimologis, kata "Leak" berasal dari gabungan dua kata: "le" yang berarti penyihir dan "ak" yang berarti jahat. Oleh karena itu, dalam mitologi Bali, Leak dilambangkan sebagai penyihir jahat yang memiliki kekuatan untuk merubah diri dan berbuat nekat. Menurut kepercayaan orang Bali, ngeLeak adalah manusia biasa yang mempraktikkan sihir jahat dan sering kali membutuhkan darah embrio agar dapat mempertahankan kekuatannya.
Fenomena Leak hanya dapat terlihat pada waktu tertentu, khususnya di hari sandikala (waktu menjelang Maghrib hingga malam hari). Hanya orang-orang dengan kepekaan mata batin atau para ahli supranatural yang mampu melihat mereka, sedangkan di siang hari, Leak akan tampak seperti manusia biasa.
Kemampuan transformasi Leak sangat mengagumkan; mereka dapat mengubah bentuk menjadi berbagai makhluk, seperti Burung Garuda, Pitik Bengil, Jaka Tungul, Harimau, Kera, dan bahkan Rangda, yang merupakan ratu dari para Leak. Namun, bentuk asli mereka dilengkapi dengan lidah yang panjang dan gigi yang tajam, yang menambah kesan menyeramkan dari sosok ini.
Sifat agresif Leak terlihat dari kebiasaan mereka yang suka mengincar organ tubuh manusia. Mereka dipercaya mencari mayat ataupun manusia hidup untuk dijadikan ramuan dalam praktik sihir mereka. Ini menunjukkan sisi gelap dari mitologi Leak yang menjadi bagian penting dalam kepercayaan masyarakat Bali.
Menariknya, ada kepercayaan bahwa untuk mengalahkan Leak, seseorang harus menusuk leher Leak dari bawah ke arah kepala. Jika kepala Leak terpisah dari tubuhnya dalam waktu tertentu, diyakini bahwa Leak tersebut akan mati. Ini menunjukkan betapa mendalamnya pengaruh mitos ini dalam cara pandang masyarakat Bali terhadap kehidupan, kematian, dan kekuatan supranatural.
Mitos ini, meskipun menakutkan, adalah bagian dari warisan budaya yang kaya dan menjadi pengingat akan pentingnya keseimbangan antara kebaikan dan kejahatan dalam kehidupan.
Ditulis oleh wartawan magang Kuasakata Prima Fauzani Riawan
***Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Klasemen Leg Kedua SEA V League: Indonesia Masih di Puncak
20 Juli 2025

Liverpool Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Rekrut Hugo Ekitike
20 Juli 2025

Habib Ja’far Sebut 'Ngaji Soccer' MAS Dakwah Bil Hikmah Kreatif
20 Juli 2025

Densus 88 Tangkap Warga Terduga Teroris di Tolitoli
20 Juli 2025

Pesantren dan Kurikulum Cinta Dinilai Bisa Jadi Solusi Pembentukan Karakter Anak
20 Juli 2025

Cari berkah di Bulan Sura, Warga Desa Jambu Timur Krayahan Bubur Sura
20 Juli 2025

Heritage Colour Fun Run 2025 di Rest Area Banjaratma Brebes Berlangsung Meriah
20 Juli 2025

Sragen Dinilai Siap Jadi Rujukan Nasional
20 Juli 2025

Kalahkan Pedro Acosta, Marc Marquez Menangi Sprint Race MotoGP Ceko
20 Juli 2025

Pariwisata Olahraga di Jateng Terus Menggeliat, Sumarno: Perekonomian Meningkat
20 Juli 2025