Mendunia, Penanggalan Masehi Ternyata Miliki Sejumlah Keunikan

Kalender Masehi dibangun berdasarkan perhitungan tahun matahari.

Rabu, 13 November 2024 | 15:24 WIB - Kisah
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

penanggalan Masehi, atau kalender Gregorian, merupakan sistem penanggalan yang paling banyak digunakan di dunia saat ini. Kalender ini diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 untuk menggantikan kalender Julian yang dianggap kurang akurat dalam menghitung panjang tahun matahari. 

Perubahan ini bertujuan agar perhitungan waktu tetap sesuai dengan siklus musim yang stabil, sehingga perayaan keagamaan, seperti Paskah, dapat jatuh pada waktu yang seharusnya.

BERITA TERKAIT:
Asal Usul Kalender Saka, hingga Kini Masih Digunakan di Bali
Mendunia, Penanggalan Masehi Ternyata Miliki Sejumlah Keunikan

Kalender Masehi dibangun berdasarkan perhitungan tahun matahari yang berlangsung selama kira-kira 365,2425 hari. Karena itu, tahun biasa dalam kalender ini terdiri dari 365 hari, sementara tahun kabisat yang terjadi setiap empat tahun sekali memiliki 366 hari. 

Tahun kabisat ditambahkan pada bulan Februari, membuat bulan tersebut memiliki 29 hari alih-alih 28. Namun, ada pengecualian dalam aturan ini, tahun-tahun yang habis dibagi 100 tidak akan menjadi tahun kabisat kecuali juga habis dibagi 400. Misalnya, tahun 2000 adalah tahun kabisat, sementara 1900 bukan.

Kalender Masehi terbagi menjadi 12 bulan dengan jumlah hari yang bervariasi, yaitu Januari (31 hari), Februari (28 atau 29 hari), Maret (31 hari), April (30 hari), Mei (31 hari), Juni (30 hari), Juli (31 hari), Agustus (31 hari), September (30 hari), Oktober (31 hari), November (30 hari), dan Desember (31 hari). 

 

Penyesuaian panjang hari pada bulan-bulan tersebut bertujuan untuk mengimbangi perhitungan astronomis yang mendasari siklus tahunan bumi mengelilingi matahari.

Sistem ini memiliki pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga perencanaan acara keagamaan dan sosial. Misalnya, libur nasional di banyak negara diatur berdasarkan kalender Masehi. Selain itu, kalender ini menjadi standar internasional yang memudahkan komunikasi lintas budaya dan negara.

Kalender Masehi juga memiliki relevansi historis. Penerapannya pada abad ke-16 awalnya menghadapi penolakan di beberapa wilayah Eropa, terutama dari negara-negara yang mayoritas penduduknya non-Katolik. 

Namun, seiring waktu, kalender ini diadopsi secara luas karena keakuratannya dalam mencocokkan panjang tahun dengan musim astronomis.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kini perhitungan kalender dapat dilakukan secara lebih akurat menggunakan teknologi modern. Namun, prinsip dasar kalender Masehi tetap menjadi acuan utama dalam menandai hari-hari penting di dunia, menghubungkan peristiwa di berbagai belahan bumi dengan kerangka waktu yang sama. 

Sistem ini, dengan segala kompleksitas dan perannya dalam sejarah, mencerminkan upaya manusia untuk menyelaraskan penanggalan dengan fenomena astronomis dan kebutuhan masyarakat.

ditulis oleh wartawan magang Delnavaz Ananda Cahyaningrum

***

tags: #penanggalan #masehi #sejarah #keunikan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI