Dosen Departemen Ilmu Keperawatan FK Undip Dr Anggorowati, MKep SpMat

Dosen Departemen Ilmu Keperawatan FK Undip Dr Anggorowati, MKep SpMat

Dr Anggoro: Remaja Jangan Nikah Dulu, Kalau Terlanjur...

Apabila remaja tidak bisa menahan nafsunya untuk melanggengkan hasrat seksualnya, dasar keimanan di agama masing-masing telah mengajarkan.

Jumat, 04 Juni 2021 | 08:39 WIB - Persuasi
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

Saat ini sinetron Suara Hati Istri - Zahra yang tayang di Indosiar menjadi sorotan. Warganet menuntut film tersebut diturunkan karena dianggap mengajarkan pedofilia. Sinetron ini mengisahkan Zahra, tokoh utama berusia 15 tahun dipaksa menikah dengan pria 39 tahun. Pernikahan dini memang berisiko, apalagi jika hamil dan melahirkan. 

Dr Anggorowati, MKep SpMat yang juga merupakan relawan inkubator penggunaan di rumah, menyebut peminjamnya adalah ibu yang melahirkan bayi-bayi prematur. Jika ditelisik, tukas dia, mereka dilahirkan oleh ibu yang melahirkan di usia remaja yakni 15-16 tahun. Akibat dari permasalahan sirkulasi darah tadi, tak hanya menyebabkan bayi berukuran kecil, melainkan juga lahir sebelum usia kehamilan matang. 

BERITA TERKAIT:
Dr Anggoro: Remaja Jangan Nikah Dulu, Kalau Terlanjur...
Dr Anggoro: Hamil dan Melahirkan di Usia Remaja Berdampak Pada Ibu dan Bayinya

Untuk itu, ia menegaskan perlu dicegah sedini mungkin agar tak lahir bayi-bayi prematur dari para remaja. Harapannya para calon ibu hamil di usia yang matang atau layak.

"Sehingga yang dirasakan itu tidak hanya kemanfaatan secara kesehatan. Kemanfaatan ekonomi pun akan kita dapatkan jika itu sudah diperoleh," ucap Dosen Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) ini kepada Tim KUASAKATACOM, Kamis (4/6).

Kemudian, lanjut dia, kemanfaatan secara psikologis dan lingkungan pun diperoleh. Untuk itu hal ini perlu dikembalikan ke aturan yang sesungguhnya. Pasalnya remaja yang sudah menikah, kesehatan diri sendiri sebagai perempuan pun terancam, bukan hanya saat hamil dan melahirkan. Seksual dini juga berisiko.

 

"Termasuk dalam lingkungan yang saat ini berkembang. Contoh-contoh dari apa yang dilihat. Itu mestinya memberikan edukasi kepada kita bagaimana agar remaja itu ya hidup dengan kehidupan remaja."

Kalau kaitannya dengan reproduksi, tukas dia, harus dipersiapkan. Kemudian, Apa yang penting disiapkan agar nanti sehat saat hamil dan melahirkan? Ia menjawab, contoh sederhana adalah menghindari agar tidak anemia karena membahayakan saat hamil dan melahirkan. 

Fokusnya, lanjut dia, jika masih remaja ya jangan hamil dulu. Apabila sudah terlanjur menikah, mestinya tidak langsung hamil. Tetapi mengupayakan kehamilan itu di usia matang, yakni idealnya 20-35 tahun. 

Lantas bagaimana jika remaja itu terlanjur hamil?

"Kalau sudah terlanjur hamil, perlu lebih intensif dalam antenatal care. Agar bisa diketahui sejak awal bila ada indikasi atas masalah-masalah selama kehamilan," jelasnya.

Terakhir, Dr Anggoro menekankan apabila remaja tidak bisa menahan nafsunya untuk melanggengkan hasrat seksualnya, dasar keimanan di agama masing-masing telah mengajarkan.

***

tags: #dr anggoro #remaja #nikah #hamil #persuasi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI