Pertarungan Kesebelasan Dahaga Gelar Melawan Kesebelasan Ajaib
*Joko Santoso
Permainan sepakbola modern memang berasal dari Inggris. Namun ironisnya negara di kawasan Britania itu hanya sekali mampu menggapai juara di Piala Dunia.
Rabu, 07 Juli 2021 | 17:49 WIB - Persuasi
Penulis:
. Editor: Wis
PERTARUNGAN antara kesebelasan Inggris melawan Denmark di babak semifinal Piala Eropa 2020, di Stadion Wembley, Kamis (8/7/2021) dini hari merupakan partai yang dashyat. Ini merupakan pertandingan antara tim dahaga gelar menghadapi tim ajaib.
Kesebelasan Inggris sangat merindukan gelar juara. Terakhir kali mereka menjadi juara di Piala Dunia tahun 1966. Setelah itu, kesebelasan berjuluk Tiga Singa selalu gagal menjadi yang terbaik, di Piala Dunia atau Piala Eropa sekalipun. Pendukung Inggris sudah dahaga akan prestasi timnas nya. 55 tahun mereka menunggu untuk bisa menyaksikan tim kesayangannya merengkuh gelar.
BERITA TERKAIT:
Pekan Ini, Inggris Hadapi Bulgaria di Kualifikasi Piala Dunia 2022
Suporter Bikin Ulah di Final Piala Eropa, UEFA Siapkan Sanksi untuk FA
Andriy Shevchenko Ucapkan Salam Perpisahan dengan Timnas Ukraina
Juara Piala Eropa, Kini Italia Berniat Jadi Tuan rumah Euro
Donnarumma dan Pedri Masuk Daftar 11 Pemain Terbaik Piala Eropa
Prestasi kesebelasan Inggris belakangan ini hanya mampu menembus babak semifinal, baik di Piala Eropa dan Piala Dunia. Di kontestasi Piala Dunia, kesebelasan Inggris terganjal di babak semifinal pada Piala Dunia Italia tahun 1990 dan Piala Dunia Prancis tahun 2018. Di tahun 1996, saat diperkuat juga oleh pelatihnya saat ini, Gareth Southgate, Inggris kandas adu penalti melawan Jerman di babak semifinal. Inggris selalu terhenti di babak semifinal.
Piala Eropa 2020 merupakan momentum terbaik bagi Inggris untuk menepis bahwa mereka selalu gagal di babak semifinal. Penampilan Hary Kane dan kawan-kawan sangat fantastis sejak fase grup. Berada di grup D, Inggris berhasil menjadi juara grup dengan raihan nilai 7. Mereka menang atas Kroasia dan Republik Ceko masing-masing dengan skor 1-0, dan bermain imbang tanpa gol dengan Skotlandia.
Di babak 16 besar, Inggris dengan gagah perkasa menjinakkan musuh abadinya, Jerman melalui dua gol tanpa balas. Striker sekaligus kapten kesebelasan Hary Kane mengakhiri paceklik golnya dengan melesakkan gol ke gawang Jerman. Kedahsyatan Inggris berlanjut hingga babak 8 besar, mereka mengalahkan tim kejutan Ukraina dengan empat gol tanpa balas.
Inggris memasuki babak semifinal dengan optimisme yang tinggi. Mereka sangat menginginkan bisa meraih juara Piala Eropa untuk kali pertama. Ini memang merupakan peluang terbaik, karena pertandingan semifinal dan final akan digelar di kandang mereka di Stadion Wembley. Tak heran jika slogan sepakbola akan pulang ke rumah, semakin gencar diteriakkan para supporter.
Permainan sepakbola modern memang berasal dari Inggris. Namun ironisnya negara di kawasan Britania itu hanya sekali mampu menggapai juara di Piala Dunia. Inggris juga dikenal dengan kompetisi sepakbolanya yang berkualitas dan menjadi barometer kompetisi sepakbola professional. Sayangnya timnas Inggris belum berkilau dalam prestasi.
Piala Eropa 2020 merupakan momen yang tepat kebangkitan kesebelasan Inggris. Tinggal dua langkah lagi mereka akan mengakhiri dahaga gelar dan meraih juara Piala Eropa untuk pertama kalinya. Namun lawan yang dihadapi mereka di babak semifinal bukan lawan yang mudah.
Denmark merupakan tim ajaib di Piala Eropa 2020. Penampilan kesebelasan berjuluk Dinamit tersebut di fase penyisihan terkesan biasa-biasa saja. Denmark juga sempat mengalami tragedi dengan kehilangan gelandang serang Christian Erikson karena mengalami gagal jantung. Padahal Erikson adalah kreator tim.
Namun kehilangan Erikson membuat pemain asuhan Kasper Hjulmand berubah menjadi tim yang berbahaya. Semangat kebersamaan mereka tumbuh. Di babak penyisihan di Grup B, Denmark awalnya menyerah 0-1atas Finlandia. Di pertandingan selanjutnya mereka juga kembali menyerah atas Belgia 1-2. Keajaiban baru muncul di pertandingan ketiga, saat Kasper Dolberg dan kawan-kawan mampu menjinakkan Rusia 4-1.
Denmark melaju ke babak 16 besar menghadapi Wales. Lagi-lagi keajaiban terjadi, Denmark mampu menghempaskan Wales empat gol tanpa balas. Prestasi itu berlanjut di babak 8 besar dengan mengalahkan sesama tim kuda hitam Republik Ceko 2-1. Denmark maju ke semifinal dan siap membuat keajaiban selanjutnya.
Tahun 1992 Denmark yang dilatih Richard Moller Nielsen mampu membuat keajaiban dengan menjadi juara Piala Eropa. Padahal status Denmark saat itu adalah tim pengganti Yugoslavia yang didiskualifkasi karena perang. Di Piala Eropa 2020 ini Denmark juga berpotensi membuat keajaiban dan menjadi dinamit yang siap meledak.
Dalam catatan, di pertemuan terakhir Liga Nasional Eropa 15 Oktober 2020 Denmark mampu mengalahkan Inggris dengan skor 1-0. Pertandingan antara Inggris dan Denmark nanti akan jadi partai yang seru.. Startegi jitu dari kedua pelatih menjadi penentu siapa yang unggul. Inggris diuntungkan karena menjadi tuan rumah, namun Denmark merupakan tim ajaib seperti cerita negeri dongeng. Siapa yang unggul sudah ditunggu Italia di partai puncak.
*(Penulis adalah wartawan dan Penonton sepakbola)
tags: #piala eropa #inggris #denmark #christian eriksen #gareth southgate
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Hanya Demi Konten, Dua Pemuda Jepara Ini Lempar Kucing ke Laut
29 Maret 2024
Empat Tempat Hiburan Malam di Semarang Disegel Satpol PP
29 Maret 2024
RD Minta Pemainnya Jaga Tren Positif Saat Lawan PSIS
29 Maret 2024
PT Pelni Cabang Semarang Kerahkan Enam Armada Kapal untuk Mudik Lebaran
29 Maret 2024
Rembang Perlu Kerja Keras Turunkan Angka Kemiskinan
29 Maret 2024
Polda Jateng Bagi-bagi Sembako dan Gelar Layanan Kesehatan di Magelang
29 Maret 2024
Membahayakan! Kapolres Pati Imbau Orangtua Tak Belikan Anak Sepeda Listrik
29 Maret 2024
Jelang Lengser, Jokowi Ingin Indonesia Kuasai 61 Persen Saham Freeeport
29 Maret 2024
Perputaran Uang Selama Ramadan dan Lebaran 2024 Diprediksi Tembus Rp157,3 Triliun
29 Maret 2024