Kasih Saran ke Orang Depresi Buat Mendekatkan Diri ke Tuhan Enggak Salah, Kok

Yakin saja kalau besok, keadaan kita akan lebih baik dari hari ini. Kalau masih enggak, tunggu sampai 'besok' itu tiba.

Jumat, 13 Oktober 2023 | 12:33 WIB - Persuasi
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

Akhir-akhir ini banyak banget kasus bunuh diri mahasiswa/i. Ya, anak Unnes dan Udinus yang sama² meninggalkan surat. Kasihan juga sebenarnya, seberat apa beban yang dipikul sampai nekat mengakhiri hidup. Aku enggak mau menghakimi mereka. Awalnya mungkin pas baca surat-suratnya beliau berdua agak mikir "kok gini?" (in a bad way), cuma ya pada akhirnya mikir "ya udah lah ya", aku enggak tahu keadaan mereka seperti apa, sudah kejadian juga, dan itu memang pilihan mereka. Kita doakan saja semoga yang bersangkutan diampuni dosanya dan dilapangkan kuburnya. 

Terus buat yang (mungkin) lagi capek-capeknya hidup, bertahanlah. Semoga pundaknya dikuatkan. Kalau mungkin butuh cerita, I'm all ears. Selama aku bisa bantu, akan aku bantu. Tapi, aku cuma manusia biasa. Aku enggak jamin kalau aku bakal bisa diandalkan setiap saat. Sesekali atau beberapa kali mungkin bisa, tapi enggak selalu. Again, I'm only a human, an ordinary person

BERITA TERKAIT:
Kasih Saran ke Orang Depresi Buat Mendekatkan Diri ke Tuhan Enggak Salah, Kok
Melalui Ibadah, Lapas Brebes Bentuk Kepribadian Warga Binaan Beragama Nasrani
Penghujung Ramadan, Rutan Salatiga Ajak Napi Mohon Ampunan Tuhan
Hidupkan Malam Lailatul Qadar dengan Amalan-amalan Ini 
Perbanyak Ibadah! Ini Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar

Bukan cuma aku, tapi orang tua, pasangan, teman kalian, juga semuanya adalah manusia yang punya batas capek masing-masing. Enggak bisa 24/7 mengawasi dan menjaga kalian, karena kemampuan manusia memang terbatas. Tapi tenang, ada satu yang bisa setiap saat mengawasi dan menjaga kalian. Siapa? Allah, atau beberapa dari kalian (mungkin lebih suka) menyebut Tuhan. 

Allah, of course, beda sama makhluknya. Allah punya kemampuan tak terbatas alias Mahakuasa. Dan nasihat untuk mendekatkan diri ke Allah pas lagi stres-stresnya, lagi capek-capeknya sama kehidupan, menurut aku sangat benar. Mungkin yang jadi masalah soal nasihat ini, bukan isinya, tapi diksinya. 

Misalnya ada teman yang curhat lagi stres atau depresi dan butuh saran, enggak ada salahnya kok menyarankan untuk memperbaiki atau memperbanyak ibadah. Dan instead of bilang "Makanya ibadah! Makanya salat!", yang cenderung menggakimi, lebih baik diganti dengan "Coba deh, salatnya kalau masih ada yang bolong dipenuhin dulu. Pelan-pelan. Kalau salat lima waktu udah enggak bolong, ibadah sunnahnya ditambah. Pokoknya berdoa sama Allah, pasti didengar kok." Terdengar lebih berempati, 'kan? Intinya sih saat memberi saran  kurangi menghakimi, tingkatkan empati. 

 

Ada juga yang bilang, "mental illness itu beneran ada, lho. Jangan semuanya dihubungkan sama ibadah." Iya, emang ada, I know it. mental illness kan berarti kondisi kesehatan yang memengaruhi pikiran atau perasaan seseorang. Meskipun beda, tapi bisa dianalogikan dengan sakit asam lambung, yang sama-sama penyakit, tapi beda tempatnya. Butuh ke dokter. Bener, karena itu sebagai ikhtiar atau usaha. Dokter sebagai perantara, yang menyembuhkan tetap Allah, 'kan? 

Sama kayak orang yang menderita mental illness, selain butuh ke psikolog atau psikiater sebagai bentuk usaha, juga tetap perlu berdoa. Karena sejatinya yang bisa memberi dan mengangkat penyakit adalah Allah. 

Aku enggak bilang kalau aku orang baik, rajin ibadah, atau apapun, tapi bukankah enggak ada salahnya kalau kita sama-sama saling mengingatkan? Aku juga yang pastinya punya salah, khilaf, dan dosa, sangat berterima kasih apabila ada yang mengingatkan. 

Sebagai tambahan, ini berdasarkan apa yang aku alami. Dulu, aku pernah ada di titik yang stres sampai mau gila dan pengen hilang dari dunia, tapi bukan dengan bunuh diri. Karena jauh tertanam dalam alam bawah sadarku, bunuh diri itu dosa besar. Pun, bunuh diri cuma mengakhiri masalah di dunia, masih ada alam barzakh sampai akhirat. 

Terus mulai pelan-pelan berbenah, perbanyak ibadah, doa, ngaji, dan lain-lain. It worked like a magic. Jadi jauh lebih tenang. Yakin aja, Allah pasti mendengar dan mengabulkan doamu dengan cara yang enggak pernah kamu duga. 

Semoga yang aku alami juga works di kalian, ya. Cheers

"Yakin saja kalau besok, keadaan kita akan lebih baik dari hari ini. Kalau masih enggak, tunggu sampai 'besok' itu tiba."

***

tags: #ibadah #bunuh diri #depresi #mental illness

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI