Supriyadi Ketuai Tim 9, Siap Menangkan Agustin-Iswar Secara Beretika

Supriyadi dipercaya sebagai manajer Tim 9 berkat pengalaman panjangnya dalam pemenangan Pemilu.

Sabtu, 21 September 2024 | 16:16 WIB - Pilwalkot Semarang
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang- Menyadari tantangan yang dihadapi oleh PDI Perjuangan pada Pemilihan Wali Kota Semarang, maka DPC PDIP Kota Semarang mengirimkan kader-kader terbaiknya untuk mengikuti kelas politik di Sekolah Partai Cisarua, Bogor. Kegiatan tersebut diikuti oleh 1150 kader dari 133 daerah selama tiga hari.

Kelas politik ini tidak fokus pada strategi pemenangan, melainkan juga berupaya membangkitkan kesadaran bernegara. 

BERITA TERKAIT:
Andika-Hendi Nomor Urut Satu di Pilgub Jateng, Supriyadi: Mudah Sosialisasinya
Supriyadi Berharap Andika-Hendi Dapat No Urut 1 di Pilgub Jateng
Supriyadi Ketuai Tim 9, Siap Menangkan Agustin-Iswar Secara Beretika
Supriyadi: Saya Siap Mendampingi Mbak Ita di Pilwalkot Semarang
DPRD Kota Semarang Sebut Perlu Penambahan SMA Negeri

Supriyadi SSos, selaku Manajer Tim 9, menyatakan bahwa pematangan ideologi dan refleksi tentang tujuan bernegara menjadi porsi utama dalam pembelajaran. Hal itu diharapkan dapat memperkuat kemampuan kader untuk meyakinkan publik dan mendukung Agustina Wilujeng atau akrab disapa Mbak Agustin sebagai Calon Wali Kota Semarang.

"Kami diajarkan etika berpolitik, tujuan bernegara, serta memahami kegelisahan masyarakat dan tanda-tanda zaman juga memahami berbagai klaim kebenaran," ujar Supriyadi.

 

Kelas politik ini juga menghadirkan pembicara dari luar PDIP, seperti akademisi dan peneliti politik, yang melengkapi kader-kader ideologis internal. Beberapa nama pengajar yang terlibat adalah Iwan Setyawan, Patria Ginting, Yunarto Wijaya (Charta Politica), Eep Saefulloh Fatah (PolMark Research Center), serta tokoh politik lainnya.

Supriyadi menambahkan, Tim 9 harus memiliki kompetensi sesuai bidang masing-masing. "Kami diajari untuk mengenali diri agar bisa dioptimalkan," ungkapnya.

Supriyadi menekankan bahwa kampanye harus dilakukan dengan penuh etika. Ia mengingatkan bahwa dalam Pilpres sebelumnya, banyak praktik yang melanggar etika. "Siapapun calon pemimpin yang memisahkan moral dan politik, mereka pasti tidak memahami keduanya," tegasnya.

Ia percaya PDI Perjuangan harus berani mengambil posisi sebagai kekuatan moral, mengutip filsuf Immanuel Kant yang menyatakan bahwa pelanggaran hak orang lain adalah kesalahan dalam hukum, sementara dalam etika, bahkan pikiran atau rencana yang melanggar sudah dianggap bersalah. "Landasan moralitas adalah berhenti berbohong dan menjilat," ujarnya.

Supriyadi dipercaya sebagai manajer Tim 9 berkat pengalaman panjangnya dalam pemenangan Pemilu. Ia pernah menjabat sebagai ketua tim pemenangan Pilwakot pasangan Marmo-Hendi (2010) dan Hendi-Ita (2015), serta menjadi wakil ketua pemenangan Mega-Hasyim pada Pilpres 2004.

Berikut adalah susunan Tim 9 yang telah dibentuk: Manajer Kampanye: Supriyadi, dengan delapan direktorat yang mendukung, yaitu Andrey Reidesy (Konten dan Medsos), Rahmulyo Adi Wibowo (Hukum), Lukas Arif W. (Relawan), Sugeng Wibawa (Penggalangan Suara), Iqbal Andika (Saksi), Andi Kristianto (Data dan Survei), M Rukiyanto (Komunikasi Politik), dan Ruddy Erieyanto (Jubir).

***

tags: #supriyadi #mbak agustin #calon wali kota semarang #pdi perjuangan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI