Debat Pertama Calon Walikota-Wakil Semarang, Agustin-Iswar Menang Mutlak
Yoyok pun menjawab lebih penting membangun infrastruktur olah raga dulu.
Sabtu, 02 November 2024 | 02:14 WIB - Pilwalkot Semarang
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang- debat publik pertama sukses digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, di MG Setos, pada Jumat malam, 1 November 2024. Dalam debat bertema ‘Ekonomi, infrastruktur, dan ketahanan kota’, kedua pasangan calon yang akan berkontestasi dalam Pilwalkot Semarang 2024 itu saling memaparkan visi dan misi masing-masing.
Pasangan nomor urut 01 Agustina Wilujeng - Iswar Aminuddin nampak dengan lugas menjawab pertanyaan yang dilemparkan panelis dan pasangan calon nomor urut dua, bahkan beberapa pertanyaan yang dilemparkan oleh Paslon nomor urut 01 tidak mampu dijawab secara lugas oleh pasangan nomor urut 02.
BERITA TERKAIT:
Terjadi Dualisme Kepemimpinan, Pimpinan DPP GMNI Lakukan Tuntutan untuk Menyelenggarakan Kongres Persatuan
Cuaca Ekstrem di Kota Semarang, Hasil Tangkapan Laut Turun Drastis Sementara Harga Jual Melonjak Tajam
Ombudsman Perwakilan Jateng Lakukan Refleksi Akhir Tahun, Soroti Masalah Pendidikan dan Kesehatan
Peringati HUT HPN Ke-79, Diskominfo Jateng Minta Insan Pers Junjung Tinggi Nilai Integritas
Meski Seragam Basah, Sejumlah Polisi Tetap Atur Lalin di Tengah Kepungan Banjir Jalan Kaligawe Semarang
Salah satu pertanyaan yang tidak dijawab oleh paslon nomor urut 02 adalah saat, Agustin-Iswar menanyakan biaya perawatan untuk melakukan perawatan terhadap sarana prasarana olah raga bertaraf internasional yang akan dibangun oleh paslon nomor urut 02 bila memimpin Kota Semarang.
“Mas Yoyok, kami melihat ada program pembangunan sarana olahraga berstandar internasional. Kalau sudah dibangun, siapa yang akan mengelolanya, Mas? Apakah pihak ketiga?” tanya Agustina dalam debat tersebut.
Mendapatkan pertanyaan itu, Yoyok Sukawi menjawab pentingnya pembangunan sarana olaharaga bertaraf internasional di 16 kecamatan yang ada di Kota Semarang. Menurut Yoyok hal itu guna mendukung pembinaan atlet secara berjenjang.
“Kami, Yoyok-Joss, akan membangun 16 sarana olahraga berstandar internasional. Artinya, lapangan dan fasilitasnya akan memenuhi standar internasional baik ukurannya maupun spesifikasinya. Kenapa? Agar pembinaan atlet usia dini dapat berjalan berjenjang hingga ke tingkat nasional,” beber Yoyok.
Jawaban yang disampaikan oleh Calon Wali Kota Semarang itu, menurut Mbak Agustin belum menjawab pertanyaannya siapakah yang akan mengelola sarana dan prasarana itu nantinya. Sehingga Mbak Agustin pun kembali melemparkan pertanyaan yang sama. “Tadi belum dijawab yang mengelola siapa, pemerintah Kota Semarang, apa kecamatan atau pihak ketiga? Karena biaya perawatannya mahal,” tandasnya.
Ia juga menambahkan sarana prasarana yang tertulis di visi misi paslon nomor urut 02 itu tertulis taraf internasional bukan berstandar internasional. Sehingga Mbak Agustin bertanya lebih penting mana sarana atau prestasi internasional. “Lebih penting mana ya, sarana internasional atau prestasi olahraga internasional?” tanyanya.
Mendapat rentetan pertanyaan tersebut, Yoyok pun menjawab lebih penting membangun infrastruktur olah raga dulu. Ia pun mengambil contoh karena tidak adanya tempat latihan yang memadai membuat PSIS harus melakukan latihan di Mranggen.
Hal yang sama juga terjadi saat keduanya memaparkan program pendidikan gratis untuk warga Kota Semarang, dalam paparannya pasangan nomor urut 02, warga yang mendapatkan pendidikan gratis yakni mereka yang bersekolah di bangku SD dan SMP baik di sekolah swasta maupun negeri sedangkan siswa SMA adalah tanggungan provinsi Jawa Tengah.
Menurut Mbak Agustin apa yang disampaikan oleh pasangan 02 itu tidaklah tepat. "Dengan sekolah gratis keseluruhan berarti miskin dan kaya semuanya gratis, itu berarti ada Rp300 miliar yang akan dipakai dan saya kira tidak ada azas keadilan," imbuh Mbak Agustin.
"Kami mempelajari visi dan misi paslon 02, rupanya yang gratis itu hanya SD dan SMP sedangkan yang SMA dan SMK tidak tercantum atau jangan-jangan salah tulis. Karena SMA dan SMK itu juga warga Kota Semarang, kalau SMA dan SMK itu dimasukkan anggarannya bakallebih dari 300 miliar. Pertanyaan saya darimana kita mendapaatkan uang sekitar Rp450 miliar termasuk SMA dan SMK untuk memenuhi biaya sekolah gratis," tanya Mbak Agustin.
Menjawab pertanyaan tersebut Yoyok mengungkapkan bahwa urusan pendidikan SMA, dan SMK adalah kewenangan dari pemerintah provinsi. "Saya ingatkan kembali bahwa Pemerintah Kota Semarang punya kewenangan untuk TK, SD, dan SMP,” jawab Yoyok.
“APBD Semarang ini Rp 5,8 triliun, dengan anggaran 20 persen artinya sekitar Rp 1,2 triliun, kita optimistis penempatan anggaran pendidikan pada tempatnya akan mampu memenuhi sekolah gratis untuk semuanya. Jadi di sini masalah optimisme, kita bisa,” sambung Yoyok Sukawi.
“Kami optimistis uang dari mana, kalau memprioritaskan urusan pendidikan menjadi urutan pertama artinya uang harus cukup dulu untuk memenuhi prioritas selanjutnya,” beber Yoyok Sukawi.
Mendengar jawaban tersebut, Mbak Agustin mengingatkan kepada Yoyok Sukawi memang gedung dan operasional SMA dan SMK jadi kewenangan Provinsi Jawa Tengah. "Tapi siswnya itu menjadi tangung jawab kota/kabupaten masing-masing," tandas Mbak Agustin.
tags: #kota semarang #agustina wilujeng #yoyok sukawi #iswar aminuddin #debat
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

KPU Jateng Berhasil Hemat Rp150 Miliar dalam Pilkada, Nana Sudjana Berikan Apresiasi
17 Februari 2025

Dua Pelaku Pembegalan dengan Golok Ditangkap Polisi di Bandung
17 Februari 2025

Presiden Prabowo Umumkan 8 Kebijakan untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
17 Februari 2025

Dosen 58 Tahun Dianiaya Pria Muda di Bandung
17 Februari 2025

Althaf Gauhar Auliawan, Berawal Menjadi Penggemar Anime hingga Menjadi Seorang Dosen
17 Februari 2025

Jemaah Haji Indonesia Diharuskan Jadi Peserta Aktif JKN untuk Jaminan Kesehatan
17 Februari 2025

KKP Beri Pelatihan Pengolahan Ikan kepada Istri Nelayan yang Terdampak Pagar Laut
17 Februari 2025

BAZNAS RI Salurkan Bantuan Paket Sembako Warga Terdampak Banjir
17 Februari 2025

Review Film THE BAYOU: Horror Survival yang Mengecewakan
17 Februari 2025

Ratusan Personel Gabungan Dikerahkan untuk Amankan Unjuk Rasa Ojol di Kemnaker
17 Februari 2025

Jelang Ramadan, Pemkot Jaksel Siapkan Pasar Murah
17 Februari 2025