Pelajar Sambut Gembira Rencana Calon Walikota Semarang Mbak Agustin Pangkas Jam Sekolah

KUASAKATACOM, Semarang- Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Semarang nomor urut 01, Agustina Wilujeng - Iswar Aminuddin menghadiri "Konser Cinta Semarang Bersatu" di Aloon Aloon Masjid Agung Semarang, pada Selasa (19/11) malam. Kegiatan itu dihadiri ribuan jamaah pengajian. 

Hadir dalam kesempatan tersebut yakni sejumlah ulama Gus Muhammad Nurul Huda, KH Achsanul Haq, KH M Khamal Gholib, dan sejumlah tokoh lainnya. 

BERITA TERKAIT:
Pelajar Sambut Gembira Rencana Calon Walikota Semarang Mbak Agustin Pangkas Jam Sekolah
Arnaz Maju Calon Walikota Semarang, Gunakan PDIP sebagai Kendaraan Politik
Serap Aspirasi Warga, Calon Walikota Semarang Nyamar Jadi Driver Ojek Online
 Hendi Kagetkan Masyarakat Semarang, Muncul Berorasi Dalam Ukuran Besar

Agustin-Iswar dalam kegiatan itu menyampaikan banyak hal, diantaranya pemangkasan jam sekolah reguler. Agustin mengatakan selama ini pelajar terbebani dengan banyak jam pelajaran. Sehingga, pelajar sulit mengikuti pendidikan madrasah diniyah bagi mereka yang beragama Islam. 

"Nanti jam sekolah kita kurangi, tapi janjinya ikut ngaji lho ya," kata Agustin kepada puluhan anak yang hadir di acara itu. 

"Siap," kata para anak dan jamaah yang hadir sambil tepuk tangan. 

Ia mengatakan bila dirinya bersama Iswar terpilih memimpin Kota Semarang selama lima tahun kedepan akan memangkas jam sekolah. Siswa hanya akan ada di sekolah hingga siang hari. Selebihnya, bisa untuk pelajaran keagamaan. 

"Pulangnya gasik. Sorenya ngaji. Cocok ora?," tanya Agustin. 

"Cocok," jawab para hadirin. 

Ia pun meminta peran serta para orang tua kelak mengawal kebijakan ini. Sehingga anak-anak benar-benar ikut madrasah diniyah. Sebab, pendidikan keagamaan juga penting untuk membentuk karakter generasi masa depan bangsa. 

"Orang tua harus memastikan anak ikut ngaji. Jangan sampai, sudah pulang gasik malah ndak ngaji," tegas dia. 

Selain agama Islam, dia juga berkomitmen agar para pelajar yang beragama non islam, tetap bisa mengikuti kegiatan keagamaan. Nantinya, semuanya akan diatur.