REVIEW "Cleaner": Aksi Intens di Ketinggian, tapi Kurang Menggigit

Alih-alih membangun ketegangan secara perlahan, film ini terlalu cepat terjun ke aksi tanpa memberikan pengembangan karakter yang cukup. Hal ini membuat beberapa momen emosional terasa kurang berdampak bagi penonton.

Jumat, 21 Februari 2025 | 16:02 WIB - Layar
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, SEMARANG- Sutradara Martin Campbell, yang dikenal lewat film aksi seperti GoldenEye, Casino Royale, dan The Mask of Zorro, kembali dengan karya terbarunya "CLEANER". Setelah merilis Dirty Angels, Campbell sekali lagi membawa penonton ke dalam dunia penuh ketegangan dan aksi menegangkan.

Sinopsis: Aksi Penyelamatan di Gedung Pencakar Langit

BERITA TERKAIT:
"Mission: Impossible – The Final Reckoning" Siap Gebrak Layar Lebar Mei 2025
Review “The Accountant 2”: Ketika Trauma, Darah, dan Ikatan Saudara Menjadi Mata Uang Baru
Review Until Dawn , Siap Menghantui Penonton
Banyak Yang Kecewa, Berikut Ulasan Snow White
REVIEW "Cleaner": Aksi Intens di Ketinggian, tapi Kurang Menggigit

Joey (Daisy Ridley), seorang mantan tentara yang kini bekerja sebagai pembersih jendela, mendapati dirinya dalam situasi hidup dan mati ketika gedung tempatnya bekerja dibajak oleh seorang ekstremis bersenjata. Dengan kemampuan bertahan hidupnya yang masih terasah, Joey harus berjuang di ketinggian 50 lantai untuk menyelamatkan para sandera dan mengungkap motif sebenarnya dari sang penjahat.

Bisakah Joey mengatasi ancaman ini? Dan apa sebenarnya yang mendorong aksi teror yang terjadi?

Kelebihan dan Kekurangan Film "CLEANER"

1. Premis Menarik tapi Kurang Tergali

Film ini mencoba menghadirkan "Die Hard" versi wanita, dengan konsep seorang individu yang harus bertarung sendirian melawan ancaman besar. Premisnya menarik, tapi sayangnya, eksekusinya masih terasa klise.

Alih-alih membangun ketegangan secara perlahan, film ini terlalu cepat terjun ke aksi tanpa memberikan pengembangan karakter yang cukup. Hal ini membuat beberapa momen emosional terasa kurang berdampak bagi penonton.

 

2. Akting Kuat dari Daisy Ridley, tapi Karakter Lain Kurang Berwarna

Sebagai pemeran utama, Daisy Ridley memberikan penampilan yang solid. Ia berhasil menampilkan sosok protagonis yang tangguh, namun tetap memiliki sisi emosional yang meyakinkan.

Sayangnya, karakter pendukung kurang diberikan ruang untuk berkembang. Dialog yang klise dan minim eksplorasi latar belakang membuat banyak karakter terasa seperti sekadar pelengkap adegan aksi.

3. Sinematografi dan Koreografi Aksi yang Memukau

Salah satu aspek terbaik dalam film ini adalah sinematografi garapan Eigil Hansen. Sudut kamera yang dinamis, penggunaan efek praktikal, dan koreografi pertarungan yang dirancang dengan baik membuat setiap adegan aksi terasa intens.

Campbell juga berhasil menghadirkan adegan pertarungan di ketinggian yang mendebarkan, menambah ketegangan film ini. Meski begitu, fokus yang terlalu berat pada aksi justru membuat elemen naratif terasa kurang kuat.

Kesimpulan

"CLEANER" adalah film aksi yang menawarkan visual menawan dan ketegangan nonstop, tetapi sayangnya kurang mampu memaksimalkan potensi ceritanya. Meski Daisy Ridley tampil mengesankan, karakter lain terasa kurang berkembang, dan plotnya masih terlalu mudah ditebak.

Namun, bagi penggemar film laga, "CLEANER" tetap bisa menjadi tontonan yang menghibur berkat aksi yang intens dan sinematografi yang apik. Jangan berharap cerita yang dalam, tapi jika mencari film penuh adrenalin, ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

***

tags: #hollywood #review film #cleaner #martin campbell

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI