Review Pabrik Gula Yang Tembus Satu Juta Penonton dalam Waktu Singkat

1 juta penonton sampai siang ini! Terima kasih buat seluruh buruh musiman yang sudah meramaikan bioskop! Siapa yang belum jadi buruh musiman?

Jumat, 04 April 2025 | 20:35 WIB - Layar
Penulis: Ardiansyah . Editor: Wis

KUASAKATACOM, DEMAK- Film horor terbaru dari MD Pictures, "pabrik gula", sukses besar dengan meraih lebih dari satu juta penonton hanya dalam empat hari setelah penayangan perdananya pada 31 Maret 2025.

CEO MD Entertainment, Manoj Punjabi, mengumumkan pencapaian tersebut melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Kamis (3/4). "1 juta penonton sampai siang ini! Terima kasih buat seluruh buruh musiman yang sudah meramaikan bioskop! Siapa yang belum jadi buruh musiman? Waktunya FOMO!" tulisnya.

BERITA TERKAIT:
Review Pabrik Gula Yang Tembus Satu Juta Penonton dalam Waktu Singkat
Gudang Pabrik Gula di Tayu Pati Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Polri Periksa 49 Saksi terkait Kasus Korupsi Proyek Pabrik Gula Assembagoes PTPN XI
Pabrik Gula di Rembang Siap Beroperasi

Film ini diputar di 456 layar bioskop pada hari pertama penayangannya. Dengan cakupan distribusi yang besar, MD Pictures menargetkan kesuksesan serupa seperti film "Badarawuhi di Desa Penari" yang sempat merajai box office pada Lebaran tahun lalu.

Bersaing di Tengah Banyaknya Film Lebaran

Manoj tetap menunjukkan keyakinan meski "pabrik gula" harus bersaing dengan beberapa film Indonesia lainnya seperti "Jumbo", "Norma", "Komang", dan "Qodrat 2". Menurutnya, persaingan sehat penting untuk kemajuan industri.

"Ada 5 sampai 7 film, tidak masalah. Kami buat yang terbaik dan exhibitor juga punya perhitungan. Kalau semuanya sukses, itu hal baik," ujarnya.

 

Reuni Tim di Balik Sukses Film horor

"pabrik gula" merupakan hasil kolaborasi ulang antara Manoj Punjabi, Awi Suryadi, Lele Laila, dan SimpleMan—tim yang sebelumnya sukses dengan film mega-hit "KKN di Desa Penari" (2022). Film ini dibintangi oleh Arbani Yasiz, Erika Carlina, Ersya Aurelia, Bukie B. Mansyur, dan Wavi Zihan.

Kisah film ini mengikuti sekelompok buruh musiman dari desa yang datang bekerja di sebuah pabrik tebu. Awalnya semua tampak normal hingga salah satu dari mereka, Endah, mengalami kejadian mistis berupa bisikan dan penampakan. Sejak itu, ketegangan meningkat dan satu persatu buruh diteror hingga ditemukan ada yang tewas di sumur pabrik.

Rahasia lama mulai terbongkar: tujuh tahun silam, pabrik tersebut dilanda kebakaran hebat yang merenggut banyak nyawa. Pabrik juga ternyata berdekatan dengan kerajaan makhluk halus, dan pemiliknya dulu pernah membuat perjanjian dengan sosok supranatural bernama Maha Ratu. Ketika para buruh mulai menguak rahasia yang seharusnya tersembunyi, teror semakin menjadi dan menuntut korban jiwa.

REVIEW

Walaupun menuai kesuksesan besar secara komersial, "pabrik gula" tidak luput dari kritik. Salah satu aspek yang banyak disorot adalah penggunaan scoring musik yang terlalu dominan. Ricky Lionardi, selaku penata musik, dianggap terlalu sering menambahkan scoring bahkan di adegan yang sebetulnya tidak membutuhkan, yang justru menurunkan rasa horor dalam film. Kritik serupa juga dialamatkan pada karyanya sebelumnya, "Kuasa Gelap" (2024).

Dari sisi naratif, film berdurasi 2 jam 12 menit ini belum sepenuhnya solid. Beberapa bagian alur terasa lambat dan membosankan, meski beberapa adegan berhasil mencuri perhatian.

Meski demikian, sebagai bagian dari pengembangan jagat cerita SimpleMan, film ini menjadi pijakan penting. Diharapkan MD Pictures dapat lebih mengeksplorasi pendekatan cerita dan horor yang inovatif ke depannya, bukan hanya mengandalkan kekuatan promosi semata. Jika cerita kuat dan bisa direkomendasikan secara organik oleh penonton, potensi kesuksesan di masa mendatang sangat terbuka lebar.

***

tags: #pabrik gula #review film #horor #lebaran

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI