Ulasan Norma: Antara Mertua dan Menantu
Namun, keharmonisan itu musnah ketika Irfan berselingkuh dengan Rina (Wulan Guritno), ibu dari Norma sendiri.
Senin, 07 April 2025 | 12:20 WIB - Layar
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, BOGOR- Perselingkuhan masih menjadi salah satu cerita favorit dalam perfilman Indonesia. Namun, film "Norma: Antara Mertua dan Menantu" menghadirkan kisah yang jauh dari biasa. Tayang saat libur Lebaran, film ini membawa penonton masuk ke dalam drama keluarga yang rumit dan menyakitkan.
Cerita bermula dari rumah tangga Norma dan Irfan yang awalnya tampak damai. Namun semua berubah ketika muncul orang ketiga yang tak terduga: Rina, ibu kandung Norma sendiri. Hubungan terlarang itu menjadi titik hancurnya pernikahan dan kepercayaan yang telah dibangun.
BERITA TERKAIT:
REVIEW "The Dark House": Liburan Berujung Teror dalam Rumah Tua di Lereng Gunung Slamet
"Halabala: Mimpi Buruk Organik dari Kedalaman Hutan"
Ulasan Film: The Ritual – Drama Eksorsisme yang Kembali Terjebak Klise Lama
Ulasan Karate Kid: Legends – Aksi Seru dan Nostalgia yang Terasa Familiar
Review dan Sinopsis Holy Night: Demon Hunters, Aksi Muscular Melawan Kekuatan Iblis
Plot Cerita dan Tema yang Mengaduk Emosi
Norma, diperankan oleh Tissa Biani, digambarkan sebagai perempuan pendiam dan pemalu. Ia menikah dengan cinta pertamanya, Irfan (Yusuf Mahardika), dan awalnya menjalani pernikahan yang penuh cinta.
Namun, keharmonisan itu musnah ketika Irfan berselingkuh dengan Rina (Wulan Guritno), ibu dari Norma sendiri.
Film ini tidak hanya membahas perselingkuhan, tapi juga menyentuh tema besar tentang pengkhianatan dalam lingkup keluarga, di mana rasa percaya hancur karena dikhianati oleh orang-orang terdekat.
Penampilan Para Pemeran
Tissa Biani menunjukkan kemampuan akting yang kuat dalam memerankan perubahan emosi Norma—dari perempuan lugu menjadi pribadi yang lebih tegar.
Yusuf Mahardika sebagai Irfan tampil dengan karakter ganda yang mencintai istrinya tapi tak mampu menolak godaan.
Sementara Wulan Guritno membawa karakter Rina dengan performa emosional yang mendalam—sebagai ibu yang menyimpan rahasia sekaligus penyebab luka.
Chemistry ketiganya begitu intens dan realistis, membuat penonton larut dalam konflik yang disajikan.
Visual dan Nuansa Film
Secara visual, film ini menonjolkan sinematografi yang mendukung suasana—pencahayaan lembut hingga pengambilan gambar close-up yang memperkuat ekspresi para aktor.
Latar musik yang digunakan pun mendukung alur cerita, terutama saat konflik memuncak. Nada-nada dramatis memperkuat ketegangan dan membuat momen-momen emosional terasa lebih dalam.
"Norma: Antara Mertua dan Menantu" tayang mulai 31 Maret 2025 dan siap mengisi waktu liburmu dengan kisah penuh kejutan dan emosi mendalam. Siapkan hati sebelum menonton!
***tags: #review film #sinopsis #perselingkuhan #norma: antara mertua dan menantu
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Klasemen Leg Kedua SEA V League: Indonesia Masih di Puncak
20 Juli 2025

Liverpool Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Rekrut Hugo Ekitike
20 Juli 2025

Habib Ja’far Sebut 'Ngaji Soccer' MAS Dakwah Bil Hikmah Kreatif
20 Juli 2025

Densus 88 Tangkap Warga Terduga Teroris di Tolitoli
20 Juli 2025

Pesantren dan Kurikulum Cinta Dinilai Bisa Jadi Solusi Pembentukan Karakter Anak
20 Juli 2025

Cari berkah di Bulan Sura, Warga Desa Jambu Timur Krayahan Bubur Sura
20 Juli 2025

Heritage Colour Fun Run 2025 di Rest Area Banjaratma Brebes Berlangsung Meriah
20 Juli 2025

Sragen Dinilai Siap Jadi Rujukan Nasional
20 Juli 2025

Kalahkan Pedro Acosta, Marc Marquez Menangi Sprint Race MotoGP Ceko
20 Juli 2025

Pariwisata Olahraga di Jateng Terus Menggeliat, Sumarno: Perekonomian Meningkat
20 Juli 2025