Ulasan Film: The Ritual – Drama Eksorsisme yang Kembali Terjebak Klise Lama

Kamera handheld yang goyah malah membuyarkan ketegangan dan memberi kesan murahan. Sutradara David Midell tampaknya mencoba “menyentuh realisme” tapi malah menyentuh titik jenuh.

Jumat, 30 Mei 2025 | 21:56 WIB - Layar
Penulis: Ardiansyah . Editor: Wis

KUASAKATACOM, DEMAK- The Ritual mengklaim dirinya berdasarkan kisah nyata eksorsisme paling terkenal di Amerika, namun sayangnya tidak membawa sesuatu yang benar-benar “nyata” ke layar. Film ini terasa seperti salinan karbon dari semua film kerasukan yang pernah ada—bedanya, kali ini dibintangi Al Pacino dan Dan Stevens yang tampak seperti mereka pun tidak yakin kenapa mereka ada di sini.

Cerita dimulai dengan Pastor Joseph Steiger (Stevens) yang ditugaskan mencatat proses pengusiran setan terhadap Emma Schmidt (Abigail Cowen) di tahun 1928. Sang eksekutor eksorsisme adalah Pastor Theophilus Riesinger (Pacino), yang tampaknya sedang dalam mode "pendeta tua lelah" sepanjang film. Konflik antara keyakinan modern dan konservatif coba ditampilkan, tapi sayangnya klise ini sudah terlalu aus untuk punya dampak emosional.

BERITA TERKAIT:
Ulasan Film: The Ritual – Drama Eksorsisme yang Kembali Terjebak Klise Lama

Film ini menyajikan semua hal yang sudah kita lihat puluhan kali: tubuh terikat di ranjang, suara setan bercampur Latin kuno, muntah hijau, luka-luka sadis, dan tentu saja—teriakan iman melawan iblis yang tidak terlalu tertarik untuk tampil beda.

 

Yang menarik sebenarnya bukan ritualnya, tapi penderitaan para biarawati. Dengan tangan hancur dan kepala berdarah, mereka jadi simbol ketidakseimbangan dalam struktur kekuasaan gereja. Namun alih-alih menggali perspektif segar ini, film memilih kembali ke jalur aman: pendeta vs setan, dengan hasil yang sudah bisa ditebak sejak menit ke-15.

Abigail Cowen tampil total sebagai Emma, menjalani transformasi tubuh dan emosi yang mengingatkan kita pada Linda Blair di The Exorcist. Tapi seperti Linda, dia pun terjebak dalam skenario yang tidak memberinya kesempatan berkembang. Sementara itu, Pacino seperti sedang menunggu waktu makan siang dan Stevens tampak frustrasi lebih karena naskah daripada setan.

Visualnya juga tak membantu. Kamera handheld yang goyah malah membuyarkan ketegangan dan memberi kesan murahan. Sutradara David Midell tampaknya mencoba “menyentuh realisme” tapi malah menyentuh titik jenuh.

Putusan Akhir

The Ritual adalah film eksorsisme yang tidak punya alasan kuat untuk ada—kecuali jika tujuannya adalah membuktikan bahwa bahkan kisah paling dokumentatif pun bisa terasa membosankan jika tidak diberi sudut pandang baru. Jika Anda belum pernah menonton film kerasukan sebelumnya, ini bisa jadi pintu masuk yang lumayan. Tapi bagi penggemar genre horor spiritual, ini hanyalah satu lagi setan yang lupa membawa inovasi.

***

tags: #the ritual #horor #review film

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI