Karena Tik Tok, Film Ayla: The Daughter of War Menjadi Trending
Bahkan banyak dari mereka menyertakan foto maupun video asli pertemuan Ayla dan Suleyman.
Senin, 19 Juli 2021 | 12:17 WIB - Layar
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis
GARA GARA unggahan di Tik Tok, sebuah Film produksi tahun 2017 kembali ramai diperbincangkan dan banyak berduyun warga baik dari Indonesia maupun Malaysia menonton Film Ayla: The Daughter of War, Film tersebut merupakan produksi sineas Turki dengan mengambil latar belakang perang saudara Korea pada tahun 1950.
Tak seperti Film perang lainnya, Ayla: The Daughter of War meski berlatar belakang perang Film tersebut tidak banyak meng-eksplore tentang perang secara berlebihan. Bahkan Film ini lebih banyak menyentuh nilai kemanusiaan antar dua manusia berbeda suku bangsa dan ras.
BERITA TERKAIT:
Sinopsis Ghost Rider: Spirit of Vegeance, Film Tengkorak Berkepala Api yang Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini
Kisah Badarawuhi: Sosok Siluman Manusia Berbadan Ular yang Menginspirasi Film KKN di Desa Penari
Film Komedi Keluarga "Gara-Gara Warisan", Debut Muhadkly Acho Jadi Sutradara
Fantastic Beast: The Secret of Dumbledore, Asal-usul perjalanan Harry Potter
Pembalasan, Konspirasi Elit Politik dan Pahlawan yang Kesepian
Dan harus diketahui, Film ini merupakan kisah nyata dari sosok tentara Turki yakni Sersan Mayor Suleyman dan seorang bocah Korea yang oleh Suleyman namanya diganti dengan Ayla karena saat ditemukan bocah tersebut dalam kondisi shock dan tak mau bicara.
Cerita awal Film tersebut menggambarkan sebuah desa di Korea yang diserang dan hampir semua penduduk desa dibunuh oleh para tentara, setelah itu kemudian cerita berpindah ke Turki dimana Suleyman ditunggu oleh Ali Atay yang juga koleganya di ketentaraan untuk berangkat kerja. Dengan menggunakan sepeda, mereka menuju kantornya. Sebelum sampai kantor Ali sempat berhenti di toko untuk mengambil pesananan gambar aktris Marlyn Monroe.
Konflik mulai timbul ketika Suleyman dan Ali ditugaskan sebagai bagian tentara Turki yang dikirim ke Korea yang saat itu menghadapi perang saudara. Tentara Turki saat itu tergabung dalam pasukan keamanan PBB. Tawaran untuk berangkat ke Korea diambil oleh Suleyman namun hal itu tidak membuat nyaman kekasihnya yang bernama Nuran.
Meskipun sempat dilarang kekasihnya, Suleyman tetap bersikeras berangkat ke Korea dan Ia mengatakan sekembalinya dari Korea akan menikahi kekasihnya tersebut.
Cerita Film pun bergerak meninggalkan kampung halaman Suleyman di Turki dan berganti dengan suasana perang Korea, hingga satu waktu markas Suleyman diporak porandakan oleh pasukan musuh. Suleyman beserta rombongannya pun segera bergegas ke markas pusat komando, sayangnya di tengah hutan kembali mereka di serang sehingga harus menyelamatkan diri.
Saat memasuki hutan itulah Suleyman beserta rombongannya melihat banyak mayat korban pembantaian para tentara, diantara kesunyian malam para tentara Turki itu mendengar samar samar seperti suara hewan merintih. Suleyman yang penasaran pun mencoba mencari asal suara dan Ia menemukan seorang bocah Korea yang sedang merintih memegang tangan orang tuanya yang sudah meninggal.
Melihat hal itu, Suleyman pun iba dan kemudian membujuk anak Korea itu untuk ikut dengannya.
Plot cerita pun kemudian menggambarkan kebersamaan Suleyman bersama anak Korea itu. Ali mengusulkan kepada Suleyman agar anak itu diberi nama Ayla yang dalam bahasa Turki berarti bulan, sebab Ayla ditemukan di malam hari.
Dimanapun ada Suleyman pasti ada Ayla, bocah Korea itu selalu nyaman saat bersama tentara Turki itu. Ayla pun lebih banyak diajari para tentara Turki berbicara menggunakan bahasa Turki, hingga satu waktu Ayla mampu menirukan perintah komandan dalam bahasa Turki.
Sering bersamanya Ayla dan Suleyman membuat mereka seperti seorang ayah dan anak, Ayla pun memanggil Suleyman Baba yang berarti ayah dalam bahasa Turki.
Suleyman sangat terpukul saat Ia kehilangan Ali sahabat yang selalu melindungi nyawanya dan Ayla, meninggalnya Ali membuat Suleyman makin sayang pada Ayla.
Satu tahun lebih Suleyman bersama Ayla, konflik utama mulai timbul, Suleyman ditarik satuannya untuk kembali ke Turki. Sebab tentara pengganti telah hadir di Korea, namun Ia selalu menolak perintah itu. Suleyman tidak ingin berpisah dari Ayla gadis keil Koreanya yang mulai bisa membaca tulisan Turki.
Suleyman pun mencari cara bagaimana bisa pulang ke Turki dan membawa bocah kecil itu, hingga Ia memutuskan Ayla akan dimasukkannya ke sebuah koper besar. Saat melewati pemeriksaan, Suleyman mampu membuat petugas percaya alasannya membawa koper besar itu. Namun komandannya datang dan menanyakan keberadaan Ayla.
Dengan berat hati Suleyman harus pulang ke negaranya meninggalkan Ayla, namun sebelum naik ke kapal Suleyman berjanji ke Ayla untuk kembali menemui anaknya tersebut.
Saat kembali ke Turki, Suleyman harus menemui kenyataan kekasihnya Nuran telah menikah dengan orang lain Suleyman pun kemudian memutuskan untuk kembali ke desanya dan menikahi gadis pilihan orang tuanya yang bernama Nimet.
Lima bulan setelah kembali ke Turki Suleyman selalu mencari jalan agar bisa bertemu Ayla Dalam pencariannya Nimet ikut membantu Suleyman agar janji suaminya itu terwujud.
Cerita pun bergeser jauh pada tahun 2010 saat Turki mengalami gempa, Suleyman tak lagi muda Ia sudah tua namun dirinya masih teguh memegang janjinya untuk kembali dengan anak Koreanya Ayla.
Hingga akhirnya kedua orang yang saling menanti ini ditemukan oleh sebuah tim yang terdiri dari orang Korea dan Turki, tim tersebut kemudian menelusuri dimana keberadaan Ayla. Setelah Ayla ditemukan keberadaannya kemudian Suleyman bersama Nimet diberangkatkan ke Korea.
Kisah penuh haru pun tergambar saat keduanya bertemu, Ayla yang sudah tua masih mengenali sosok Suleyman.
Foto asli Suleyman dan Ayla saat bersama di masa Perang Korea (kiri), foto asli saat Suleyman kembali bertemu Ayla (kanan).
Di Twitter Ayla sempat menjadi trending, banyak warganet menuliskan betapa harunya kisah Ayla. Bahkan banyak dari mereka menyertakan foto maupun video asli pertemuan Ayla dan Suleyman.
Ayla: The Daughter of War, sendiri telah diputar di bioskop di Turki pada tahun 2017, dan satu tahun kemudian diputar di Korea Selatan.
Film tersebut juga banyak memenangkan kategori Film terbaik seperti Film Terbaik di Asian World Film Festival 2017 dan mendapatkan Golden Palm Awards 2018.
Selain itu juga terpilih sebagai Film Berbahasa Asing Terbaik di Palm Springs International Film Festival 2017 dan Sedona International Film Festival 2018
Dan juga terpilih sebagai Film terbaik bahasa asing di Oscar 2017.
Jadi bila anda pecinta Film, segera tonton Ayla: The Daughter of War, namun sebelum nonton jangan lupa siapkan banyak tisu.
tags: #film #turki #korea #ayla: the daughter of war
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

PT PHR per Hari Produksi Minyak 161.000 Barel
08 Agustus 2022

Yuspahruddin Perintahkan Pegawai Kemenkumham Jateng Sosialisasikan RUKHP ke Masyarakat
08 Agustus 2022

Sejumlah Polwan Kunjungi SMA di Semarang, Tekankan Pentinya Bijak Bersosial Media
08 Agustus 2022

Sektor Transportasi Kembali Pulih, Tumbuh 21,27 Persen di 2022
08 Agustus 2022

Bambang Brodjonegoro: Banyak Aspek untuk Membuat UMKM Naik Kelas
08 Agustus 2022

83 Kapal Ikan Ilegal Ditangkap KKP Sepanjang Tahun 2022
08 Agustus 2022

Kick Off Peringatan Satu Abad NU di Kudus, Muntira Skincare Ikut Ramaikan Acara
08 Agustus 2022

Gojek Gelar Kompetisi Kreasi Pewarta Anak Bangsa 2022
08 Agustus 2022

Edy Supriyanta Minta Pembangunan Perumahan Komunitas di Jepara Segera Dirampungkan
08 Agustus 2022

Seorang Lansia Ditahan Lantaran Bakar Rumah Tetangga
08 Agustus 2022