Siswa di Jepang. (Foto: Istimewa)

Siswa di Jepang. (Foto: Istimewa)

Di Jepang Siswa Perempuan Dilarang Menguncir Rambut, Mengapa?

"Sekolah khawatir anak laki-laki akan melihat anak perempuan dengan ikatan rambut semacam itu, dan lalu terangsang."

Minggu, 20 Maret 2022 | 09:52 WIB - Gaya
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi


Di Jepang lembaga pendidikan memiliki aturan yang cukup ketat dalam mengatur penampilan siswanya. Dari berbagai macam aturan sekolah yang unik di antaranya adalah larangan siswa perempuan mengucir rambutnya di sejumlah sekolah negeri.

Seorang mantan guru sekolah menengah di Jepang, Motoki Sugiyama mengkritisi aturan tersebut dan mengungkap alasan di balik penetapan kebijakan ini. 

BERITA TERKAIT:
Seorang WNA Jepang Ikuti Seleksi PPDB MTsN 1 Pati
Orang Indonesia di Jepang Antusias Nyoblos Pemilu Hari Ini
Select Hotels Group Japan Kini Rambah Pasar Hotel di Indonesia
Usai Pertandingan Indonesia Vs Jepang, Warganet Tetap Bangga dengan Gol Tunggal Sandy Walsh
Jelang Lawan Jepang, Justin Hubner: Kami Siap Menghadapi Mereka

Menurut Sugiyama, pihak sekolah khawatir gaya rambut seperti itu akan mengekspos area leher belakang siswa perempuan, hingga memicu rangsangan bagi para siswa laki-laki.

"sekolah khawatir anak laki-laki akan melihat anak perempuan dengan ikatan rambut semacam itu, dan lalu terangsang."

"Jadi aturan ini mirip dengan ketentuan di balik kewajiban bagi siswa perempuan untuk memakai pakaian dalam berwarna putih," kata Sugiyama. 

 

Sugiyama merujuk pada peraturan di mana sebagian besar sekolah mewajibkan siswa perempuan mengenakan pakaian dalam putih. Dengan aturan pakaian dalam berwarna putih, maka pakaian tersebut tidak akan terlihat menonjol dari balik seragam sekolah

"Saya selalu mengkritik aturan ini, tetapi karena kurangnya kritik, maka peraturan semacam ini menjadi sangat normal, siswa pun tidak mempunyai pilihan selain menerima aturan tersebut," sambung dia. 

Meski demikian, tidak ada statistik yang menunjukkan berapa banyak sekolah di Jepang yang menerapkan larangan kuncir rambut.

Namun, survei tahun 2020 menemukan, 1:10 sekolah di prefektur selatan Fukuoka melarang model rambut semacam itu. Sugiyama dulunya mengajar di lima sekolah yang berbeda di prefektur Shizuoka selama 11 tahun, dan semua sekolah tempat dia mengajar melarang kuncir rambut.

Ia mengaku memiliki misi pribadi untuk melawan aturan yang menurut dia tidak masuk akal bagi para siswa perempuan. Misi Sugiyama ini pun sejalan dengan protes yang berkembang di Jepang untuk membatalkan aturan itu. 

Pelarangan semacam ini dianggap sudah ketinggalan zaman itu, dan bahkan menghambat anak untuk mengekspresikan diri. Pada Juni tahun lalu, Pemerintah Jepang meminta semua dewan pendidikan prefektur merevisi peraturan sekolah semacam ini menyusul keluhan dari siswa dan orangtua.

***

tags: #jepang #perempuan #siswa #sekolah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI