Apa Itu Sesar Cimandiri yang Sebabkan Gempa Cianjur? Ini Penjelasannya

Haryanto menjelaskan Sesar Cimandiri terdiri atas dua sesar regional.

Selasa, 22 November 2022 | 10:16 WIB - Langkah
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

gempa bumi bermagnitudo 5,6 SR mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut disebabkan oleh Sesar Cimandiri

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan gempa di Cianjur ini merupakan gempa yang disebabkan oleh patahan geser yang diduga akibat pergerakan dari Sesar Cimandiri

BERITA TERKAIT:
Gempa Taiwan Sebabkan Sembilan Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Mengalami Luka-luka
Terjadi Gempa Susulan di Tuban, BMKG: Berkekuatan 4 Magnitudo
Gempa Bumi Tuban Merusak 4.865 Unit Rumah 
Update Gempa Tuban, BMKG Sebut Terjadi 78 Kali Gempa Susulan
Wilayah Memberamo Raya Papua Diguncang Gempa Magnitudo 5,4

"Diduga ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri," ujar Dwikorita, Senin (22/11/2022).

Lantas, apa itu Sesar Cimandiri? Berikut penjelasannya.

Menurut studi Teknik Geologi Universitas Padjajaran, Sesar Cimandiri merupakan sesar tua yang terbentuk selama berlangsungnya orogenesa tahap II, yaitu pada waktu Akhir Eosen Tengah. 

Pada saat itu, batuan sedimen Formasi Ciletuh berumur Eosen Tengah yang terbentuk di dalam Cekungan Depan Busur sudah terangkat ke permukaan.

 

“Sesar ini terus aktif hingga menyebabkan terbentuknya tinggian purba (paleohight) antara Lembah Ciletuh dan Lembah Cimandiri,” kata salah seorang penulis Iyan Haryanto.

Haryanto menjelaskan Sesar Cimandiri terdiri atas dua sesar regional. Yang pertama sebagai sesar naik yang dicirikan oleh deformasi lipatan batuannya yang umumnya tegak. 

Selanjutnya, sebagai sesar normal yang dicirikan dengan terbentuknya gawir sesar dengan kemiringan di atas 50 derajat.

Sementara itu, dalam jurnal Universitas Gadjah Mada yang ditulis oleh Muhammad Adis Suryo, Sesar Cimandiri telah menyebabkan beberapa gempa bumi

Gempa-gempa tersebut di antaranya, Gempa Pelabuhan Ratu (1900), Gempa Padalarang (1910), Gempa Conggeang (1948), Gempa Tanjungsari (1972), Gempa Cibadak (1973), Gempa Gandasoli (1982), dan Gempa Sukabumi (2001).

Sebelumnya diberitakan bahwa gempa bumi di Cianjur telah menelan hingga 162 korban jiwa dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, ratusan bangunan juga mengalami kerusakan parah.

Dilaporkan, gempa bumi berkekuatan 5.6 SR ini juga turut dirasakan di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang. 

***

tags: #gempa bumi #cianjur #sesar cimandiri #bmkg #korban jiwa

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI