Jadi Ciri Khas Saat Perayaan Imlak, Begini Sejarah Barongsai
Barongsai digerakkan oleh orang-orang atraktif dan diiringi alunan musik yang khas.
Sabtu, 21 Januari 2023 | 14:51 WIB - Langkah
Penulis:
. Editor: Wis
PERAYAAN Imlek biasanya identik dengan barongsai. Atraksi barongsai tak pernah ketinggalan menyemarakkan Tahun Baru China ini, dan selalu menjadi penampilan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
barongsai sendiri adalah tarian tradisional China yang menggunakan sarung berbentuk singa. barongsai digerakkan oleh orang-orang atraktif dan diiringi alunan musik yang khas.
BERITA TERKAIT:
Rayakan Imlek, Umat Khonghucu Gelar Sunat Massal di Kantor Kemenag
Imlek, Seorang Napi Narkoba di Lapas Semarang dapat Remisi 30 Hari
Peringatan Imlek, Forum Peduli Indonesia Damai Doakan Pemilu Aman dan Lancar
Wapres Maruf Amin Maknai Imlek Momen Perbaiki Diri
Pakai Baju Changshan, Ganjar Kunjungi Kelenteng Cin Te Yen pada Malam Perayaan Imlek
singa dipilih karena masyarakat Tionghoa percaya hal itu menjadi pembawa keberuntungan, keunggulan, kekuatan, hingga kebijaksanaan.
Melansir China Highlights, masyarakat Tionghoa juga percaya bahwa simbol singa bisa memberikan kebahagiaan, khususnya saat perayaan Imlek berlangsung. Diharapkan, semua orang bisa merasakan suka cita yang mendalam, dan hidupnya diwarnai dengan keberuntungan besar.
Tak hanya itu saja, simbol singa pada barongsai ini juga dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat, hingga keburukan-keburukan lainnya. Untuk itu bagi mereka yang merayakan Imlek akan terus dilindungi dari segala hal-hal negatif.
Kesenian barongsai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei), yakni tepatnya pada 420-589 Masehi. Saat itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi.
Kemudian seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya tersebut membuahkan hasil, pada akhirnya tarian barongsai melegenda hingga saat ini.
Keberadaan barongsai di Indonesia
Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan. Saat itu masih marak adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan. Di mana setiap perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan di berbagai daerah di Indonesia hampir dipastikan memiliki sebuah perkumpulan barongsai.
Selanjutnya, perkembangan barongsai berhenti pada 1965, setelah meletusnya Gerakan 30 S/PKI. Hal tersebut karena situasi politik pada waktu itu, segala macam bentuk kebudayaan Tionghoa di Indonesia dibungkam.
Kebudayaan yang ikut dimusnahkan termasuk barongsai. Saat itu barongsai tidak boleh dimainkan lagi apalagi sampai terjadi festival.
Selanjutnya, perubahan situasi politik yang terjadi di Indonesia setelah tahun 1998 membangkitkan kembali kesenian barongsai dan kebudayaan Tionghoa lainnya.
Kala itu, mulai banyak perkumpulan barongsai kembali bermunculan. Berbeda dengan zaman dahulu, saat ini tidak hanya kaum muda Tionghoa saja yang memainkan barongsai, tetapi banyak pula kaum muda pribumi Indonesia yang ikut serta.
***tags: #imlek #barongsai #tionghoa #sejarah #singa
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Tujuh Iklan Jadul Tema Puasa Ramadan, Bikin Nostalgia
29 Maret 2024
Daftar Harga Pangan di DIY Hari Ini Jumat 29 Maret 2024
29 Maret 2024
Harga Beras Masih Tinggi, Banjir di Demak Kudus Pengaruhi Pasokan
29 Maret 2024
11 Tahun Jateng Bersholawat Digulirkan, Nana Sudjana: Semoga Musibah Segera Berlalu
29 Maret 2024
Tahun Ini, Pemkab Purbalingga Buka Formasi Guru Lebih Banyak Lewat Seleksi PPPK
29 Maret 2024
Persis Terus Jaga Performa Pemainnya Selama Ramadan
29 Maret 2024
Ramadan Ini, Harga Sayuran di Pasar Agribisnis Ngablak Fluktuatif
29 Maret 2024
Pekan Depan Pemkab Cilacap akan Adakan Pasar Murah di Desa Kuripan Kidul
29 Maret 2024
Terkait Penggerebekan Pabrik Pil Koplo di Semarang, Mbak Ita akan Evaluasi Perizinan
29 Maret 2024