Kuntilanak Misalnya, Mengapa Hantu di Indonesia Kebanyakan Wanita? Ternyata Ini Penjelasannya 

Namun yang menjadi pertanyaan adalah mengapa hantu kebanyakan diidentikan wanita? 

Selasa, 28 Februari 2023 | 12:10 WIB - Langkah
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

Lekatnya cerita hantu di wilayah rumpun Melayu, termasuk Indonesia membuat masyarakat meyakini keberadaan makhluk halus. Salah satu hantu populer yang dikenal masyarakat adalah kuntilanak

hantu itu digambarkan sebagai sosok perempuan berbaju putih, berambut panjang, sering tertawa nyaring yang menyeramkan. 

BERITA TERKAIT:
Puluhan Warga Botosengon Demak Lapor Polisi Usai Kena Teror Hantu, Minta Kasus Pembunuhan Segera Terungkap
Mengulik Lebih Dalam tentang Wewe Gombel, Sosok Hantu Menyeramkan dalam Mitologi Jawa
Bagaimana Pandangan Islam Soal Pocong? Ini Penjelasan Ulama
Zaman Dulu Ternyata Tak Ada Pocong, Begini Penjelasannya
Kuntilanak Misalnya, Mengapa Hantu di Indonesia Kebanyakan Wanita? Ternyata Ini Penjelasannya 

Cerita kuntilanak ternyata juga tak hanya di Indonesia namun juga di beberapa negara tetangga seperti Singapura, Brunei Darussalam dan Malaysia. 

Di Malaysia penamaan pontianak  erupakan kata lain dari kuntilanak. Hal ini tak lepas dari asal-usul Kota Pontianak. Kata Pontianak sendiri berasal dari bahasa Melayu 'Ponti' yang berarti pohon tinggi. Asal kata ini berkaitan erat dengan kondisi alam di Delta Sungai Kapuas dan Landak yang jadi cikal-bakal Kota Pontianak.

Menurut Timo, sejak penggusuran itu dilaksanakan terjadilah perubahan sebutan terhadap roh tersebut menjadi pontianak atau kuntilanak yang merujuk pada penunggu pepohonan tinggi. Ini juga yang membuat manusia modern mengidentikkan pohon besar, seperti beringin, sebagai tempat tinggal setan.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah mengapa hantu kebanyakan diidentikan wanita

 

Dalam sebuah riset sejarawan Nadya Karima Melati berjudul "Monsterisasi Perempuan dan Monoteisme" (2022) ia menjelaskan hal ini. 

Risetnya itu telah dilakukannya sejak 2013. Menurutnya, pandangan seram itu terjadi karena kedatangan agama monoteisme. Kehadiran monoteisme menolak adanya sosok spiritual lain selain Tuhan. Lantas, pandangan roh bergeser menjadi hantu atau monster.

"Agama monoteisme diperkenalkan bersamaan dengan patriarki. Mereka memperkenalkan konsep ketuhanan yang maskulin, menggeser kemudian menghancurkan kepercayaan lokal yang berhubungan dengan roh dan alam," tulis Nadya.

Berubahnya pandangan roh menjadi hantu tersebut selaras dengan pelekatan perempuan sebagai hantu. Hal ini lantaran perempuan memiliki pengalaman erat yang dekat dengan kematian.

Sebut saja seperti proses persalinan. Angka kematian yang tinggi pasca persalinan membuat perempuan diasosiasikan sebagai hantu.

Meskipun hal ini tentunya tidak dapat dibenarkan, penggambaran kuntilanak sebagai perempuan yang menyeramkan sudah terlanjur berakar kuat. Sebab, sosok itu sudah sering dipopulerkan oleh film dan cerita misteri. Dan ini susah untuk diubah kembali.


 

***

tags: #hantu #kuntilanak #indonesia #wanita #riset

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI