Ingin Hapus Soal Ujian Pilihan Ganda Kalau Jadi Menteri Pendidikan, Maudy Ayunda Banjir Protes: Coba Ngajar di Pelosok...
Sejak kecil, ia hanya belajar di sekolah swasta ternama dan tak pernah sekalipun mengenyam pendidikan di Sekolah Negeri.
Sabtu, 16 September 2023 | 12:22 WIB - Pentas
Penulis:
. Editor: Wis
AKTRIS sekaligus penyanyi Maudy Ayunda kini menjadi perbincangan warganet buntut pernyataannya mengenai penghapusan soal ujian pilihan ganda jika dirinya menjadi Menteri Pendidikan. Pernyataan aktris 29 tahun ini ternyata menuai banyak kontra dari warganet.
Seperti diketahui, Maudy Ayunda merupakan salah satu selebriti yang berprestasi di dunia akademik. Sejak kecil, ia hanya belajar di sekolah swasta ternama dan tak pernah sekalipun mengenyam pendidikan di Sekolah Negeri.
BERITA TERKAIT:
Ingin Hapus Soal Ujian Pilihan Ganda Kalau Jadi Menteri Pendidikan, Maudy Ayunda Banjir Protes: Coba Ngajar di Pelosok...
Viral Kebijakan Maudy Ayunda Jika Jadi Menteri Pendidikan: Hapus Soal Ujian Pilihan Ganda
Kim Bum dan Maudy Ayunda Bakal Adu Akting di Film 'Tanah Air Kedua', Lokasi Syutingnya di Garut!
Maudy Ayunda Panggil Suami 'Mas Oppa', Netizen Malah Tambah Halu
Intip Cara Ibu Maudy Ayunda Didik Anak: Ogah dengan Materi Pelajaran Hapalan
Tercatat, Maudy Ayunda menempuh sekolah dasar di SD Al-Azhar hingga kelas 2 dan pindah ke Sekolah Interkultural Mentari hingga lulus SMP. Setelah lulus SMP, Maudy melanjutkan pendidikan di British School Jakarta.
Begitupun ketika memasuki jenjang Pendidikan Tinggi, aktris bernama asli Ayunda Faza Maudya itu memilih Universitas Oxford, Inggris untuk memeroleh gelar Sarjana atau Bachelor. Sedangkan untuk memeroleh gelar Magister, ia memilih berkuliah di Universitas Stanford.
Belum lama ini, sosoknya kembali menuai sorotan warganet lantaran keinginannya untuk menghapus soal ujian pilihan ganda jika dirinya kelak menjadi Menteri Pendidikan. Hal ini disampaikan Maudy saat berbincang dengan kreator konten Felicia Tjiasaka mengenai pendidikan di Indonesia.
Menurutnya, menerapkan assessment dalam bentuk open-ended question akan jauh lebih baik dibanding dengan multiple choice atau pilihan ganda. Cara ini dinilai akan melatih siswa berpikir kritis dan bukan hanya menghafal pelajaran.
"Aku pasti akan mengubah, satu, assessment (evaluasi pendidikan). Kalau assessment-nya itu open-ended question dan bukan multiple choice, pasti murid juga belajarnya beda," kata Maudy.
Pernyataan tersebut sontak menuai berbagai komentar warganet. Banyak yang protes hal tersebut masih sulit untuk diterapkan lantaran sistem pendidikan, khususnya di sekolah negeri di Indonesia masih banyak yang perlu dibenahi.
"Oooo pantes... Ndak pernah sekolah di SDN/SMPN/SMAN/PTN. Rasio guru dan murid, kapasitas kelas dan jumlah siswa, gaji sekian, tugas administratif, yadda yadda yadda, disuruh periksa esai. Mending nomor 1 ngurusin kesejahteraan pengajar dulu mbak kata gua teh," cuit akun X @rizkidwika.
"Pantesan coba suruh dia ngajar di daerah pelosok dan rasakan perbedaannya," ujar akun @hhristopher.
"Ya jelas beda lah yah kalo mau buat program tuh jangan dilihat dari lingkungan sekolah sendiri aja tapi lihat semua sekolah di indo apakah mendukung buat program tersebut apa gak. Gaji guru tempat dia sekolah aja udah pasti beda dg gaji guru lainnya," ungkap akun @paw_jhope.
"Di sekolahannya gaji gurunya puluhan jt per bulan, jadi ya masuk akal kalau guru effort ngoreksi tugas essay. kalau di terapin ke sekolah negri yang gaji gurunya minim ya susah, kecuali gaji guru naik jadi puluhan jt kayanya seneng seneng aja gurunya ngoreksi essay," tulis akun @Fottify.
"Gaji guru SMA dia 20 juta/bln, maybe thats why maudy ga repot mikirin gurunya sejahtera/ngga dulu krn dia anak swasta sih hhh, dia pinter sih cm pinter teori aja, kl di lapangan kayaknya bkl bingung apalagi keliatan bgt dia perfectionist, ga cocok di lapangan malah ribet sendiri," kata akun @tiata_.
***tags: #maudy ayunda #menteri pendidikan #soal ujian pilihan ganda #warganet #protes
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Jajakan Anak di Bawah Umur, Seorang Mucikari Dibekuk Polisi
24 September 2023

Korban Kecelakaan di Bawen akan Dapat Santunan hingga Rp50 Juta
24 September 2023

Peringati HUT ke-78 TNI, Ratusan Unit Alutsista Dipamerkan di Monas
24 September 2023

Hasil Autopsi Jenazah Brigadir H, Ditemukan Luka Tembak di Dada Kiri
24 September 2023

Polisi Ungkap Identitas Korban Kecelakaan Exit Tol Bawen
24 September 2023

Ratusan Anak Lintas Agama Antusias Ikuti Kampanye Moderat Sejak Dini
24 September 2023

Polisi akan Periksa 6 Ahli untuk Tentukan Status Pemeran Film Dewasa
24 September 2023

Polisi Buru Pelaku Tawuran yang Tewaskan Satu Orang di Ciputat
24 September 2023

Nana Sudjana Harap KADIN Jateng Dukung Pemerintah Promosikam Sport Tourism di Jawa Tengah
24 September 2023

Akuatik Pantura Jateng Gelar Kejuaraan Renang Antarperkumpulan di Kota Tegal
24 September 2023

Seorang Kernet Tewas akibat Truk Tabrak Pohoh di Kawasan Bakauheni
24 September 2023